Kisah yang tragis dialami oleh sahabatku, mereka sudah seperti adik ku sendiri, setelah kejadian yang menimpa mereka aku mencoba untuk menuliskan kembali kata demi kata yang mereka ceritakan kepadaku, dari nama sudah aku samarkan.
Waktu kejadian itu aku sedang berada di luar negeri, nama sahabatku astute waktu itu dia kuliah di PTS Jakarta kira kira satu tahun yang lalu kejadian pilu terjadi waktu itu astuti di temani oleh sahabatku juga sejak aku kecil namanya saskia.
Dengan tinggi 160 cm berat 55 kg, tubuh Saskia boleh dibilang cukup montok sesampai orang sering menyebutnya ‘semok’ atau seksi & montok. Tubuh Saskia sangatlah terawat, walau pinggulnya besar & usianya 28 thn, lekuk tubuhnya sangat indah, toketnya yang berukuran 34B itu masih kencang & kulitnya kuning langsat mulus.
Hal ini disebabkan mereka sering fitness bersama & mandi susu secara rutin di salah satu hotel di bilangan Sudirman.
Pada malam kelabu itu, seusai dari fitness kami mencari makan di daerah Tanah Abang. Astuti memakai blue jeans & kaos biru tua sedangkan Saskia memakai celana aerobik hitam ketat serta kaos putih tipis. Setelah berputar-putar beberapa menit mereka lihat ada warung sop kaki kambing yang ramai pengunjungnya.
“Wah, pasti masakannya enak, kita makan disitu aja yuk”, ajak Saskia. Astuti mengangguk saja sambil mencari parkir di dekat warung itu.Kami memesan 2 porsi sop kaki kambing & nasi putih.
Singkat cerita kami makan sampai habis & asyik ngobrol, sampai akhirnya kami sadar bahwa warung itu sudah sepi. Selain mereka, ternyata masih ada tiga pria yang sudah selesai makan.
Seorang tinggi kurus satunya hitam kekar & satunya lagi pendek gemuk berkumis. Ternyata mereka sedang menatap Astuti & Saskia sambil berbisik-bisik di antara mereka.
Pria yang tinggi kurus itu tanpa berkedip memandang Saskia, mulai dari wajahnya yang cantik & manis lalu ke tubuhnya yang ketika itu terlihat jelas lekuk tubuhnya karena keringat membasahi kaos putih tipis milik Saskia.
Maklum Saskia merupakan gadis keturunan bermata sipit, tapi justru itulah daya tariknya didukung hidungnya yang mancung membikin wajahnya sangat menarik.
Merasa kurang nyaman Astuti segera mengajak Saskia untuk pulang. Sementara itu Astuti melirik mereka yang terus menatap kami berdua, kulihat matanya merah seolah habis minum alkohol.
Tidak mereka kuduga ketika kami menghampiri mobil, ketiga pria tersebut di belakang kami & mendorong kami masuk ke dalam mobil. Astuti kaget sampai tidak sempat berteriak,
” Diam!, kalau kalian mau selamat”, bentidak pria yang hitam kekar itu sambil menunjukkan golok di balik jaket hitamnya.
Dengan mata tertutup mereka dibawa ke suatu tempat yang sepi & asing sesampai mereka tidak tahu berada di daerah mana. Kedua tangan Astuti diikat di belakang badan, begitu juga dengan Saskia.
Saskia mencoba meronta, & hal ini membikin mereka gusar.
“Plak..plak..”, tampar pria tinggi kurus, sampai bibir Saskia berdarah.
“Tolong bebaskan kami” pinta Astuti, tapi mereka tidak peduli, justru mendorong Astuti ke dalam ruangan besar bersamaan dengan Saskia.
Si kumis mulai menggerayangi tubuh Astuti, baju Astuti dilucuti dengan kasar sesampai kini Astuti telanjang bulat. Sambil mencoba menciumi Astuti, tangan si kumis meremas-remas toket Astuti yang montok itu.
Bau alkohol & rokok dari mulutnya membikin Astuti terbatuk batuk beberapa kali. Sementara Saskia disobek pakaiannya oleh dua pria lainnya, lalu dengan kasar mereka mendorong Saskia ke ranjang berukuran besar.
Saskia mencoba melawan, tapi sia-sia saja, ia terkapar tidak berdaya karena kedua tangannya terikat ke belakang & kedua kakinya di pegang oleh pria hitam besar itu.
Ternyata mereka merupakan binatang buas yang senang melihat mangsanya disakiti.
“Aduh.. jangan..” rintih Saskia, ketika pria itu mencoba memasukkan kontolnya ke memek Saskia.
Ternyata pria tersebut kesulitan memasukkan kontolnya karena lubang memek Saskia yang sempit itu.
“Aduh.. ahk.. ahhk”, jerit Saskia ketika akhirnya perawan Saskia kebobolan, ternyata jeritan Saskia ini membikin pria tersebut semakin ganas.
“Ha.. ha.. ternyata kau masih perawan.. oohh.. sesak sekali”, pria itu tertawa sambil terus memaju-mundurkan pantatnya untuk menekan memek yang sempit itu. Tubuh Saskia yang sintal itu ditindih sambil menggeliat kesakitan.
“Ahh.. ohkk..” nafas pria hitam kekar itu yang sudah basah oleh keringat. Sedangkan pria tinggi kurus mengulum toket Saskia yang masih kencang itu.
Tiba-tiba Saskia menjerit lagi karena ternyata toketnya disundut dengan rokok. Tidak puas mengulum ternyata pria kurus itu meminta berubah posisi. Tubuh Saskia dibalik & menindih pria hitam kekar sambil memeknya tetap tersumbat kontol yang besar.
Ternyata pria tinggi kurus itu menginginkan anal seks. Kontolnya, walau tidak sebesar yang hitam kekar itu tapi lebih panjang, ditekankan ke lubang anus Saskia, sementara pria di bawah tetap mendorong kontolnya ke memek Saskia.
Terus terang Astuti ketika itu sangat ketakutan, tapi pemandangan itu sedikit banyak membikin Astuti terangsang. Astuti teringat ketika Herry pacar Astuti (dia sering bercerita kepadaku mengenai kehidupan seksualnya karena kami merupakan teman dekat tapi aku tetap menganggapnya sebagai adik angkatku) mengajak bermain anal seks, pedih tapi ada kenikmatan tersendiri.
Tubuh Saskia yang mulus itu tampak terjepit di antara dua binatang buas. Saskia beberapa kali menggelinjang kesakitan karena secara bersamaan dua lubang yang masih perawan di tekan bersamaan.
Beberapa waktu berselang pria kurus itu mengambil sabuknya & melecuti punggung Saskia yang mulus terawat, kulihat mata Saskia berair menahan rasa sakit yang luar biasa. Sementara kontol pria di bawah berlumuran darah perawan Saskia. “Ohh.. nikmat sekali”, pria tinggi kurus itu mendesah.
Tiba-tiba pria berkumis yang sejak tadi memandang atraksi temannya memandangi Astuti dengan buas. ia mulai mengulum toket Astuti & tangannya menjelajahi memek Astuti.
Ternyata ia baru sadar bahwa Astuti sedang mens sesampai ia kaget melihat tangannya berdarah.
“Plak.!, kurang ajar kau”, bentaknya,sambil mendorong badan Astuti ke lantai.
Tubuh Astuti diputar menjadi posisi menungging, “Aduh.. ahk..”, jerit Astuti kesakitan ketika pria berkumis itu memaksakan kontolnya ke anusnya.
Walau sudah beberapa kali bermain cinta dengan Herry, tapi kali ini sakit luar biasa karena tidak menggunakan pelicin.
“Blesss..”, seluruh kontolnya terbenam di lubang anus Astuti, sementara tangannya meremas-remas toket Astuti.
Tidak puas sampai di situ pria tersebut ikutan mengambil sabuk & melecuti punggung Astuti. Tubuh Astuti bergetar keras menahan sakit.
“Ahkk.. aduh..”, jerit Astuti ketika ia menggigit leher Astuti. Astuti mengerang kesakitan, tapi semakin Astuti kesakitan semakin pria itu bersemangat mendorong keluar masuk kontolnya di anus Astuti.
Tidak tahan lagi menahan rasa sakit tiba-tiba mata Astuti gelap tidak sadarkan diri.
Seketika Astuti sadar, ia sudah terbaring di rumah sakit, ia masih merasakan anusnya yang perih & tubuh memar, sedangkan Saskia masih pingsan di ranjang sebelahnya.
Bila anda ingat perkosaan dua orang wanita dipertengahan tahun 2016 yang ditemukan di pinggir jalan tol jagorawi, itulah kedua teman baikku yang menjadi korban perkosaan & aku cuma bisa berdoa semoga tuhan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku. Selesai