Cerita Sex Fany Gadis Desa

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
1315 views

Baru kali ini aqu disuruh untuk menceritakan kembali kisah cinta temanku , biasanya aqu yg mempunyai kisah kisah sex, tapi buat hobi menulisku saja aqu akan bercerita secara keseluruha yg pernah aqu dengar dari temanku, kejadian tersebut terjadi kira kira 3 bulan yg lalu.
Waktu liburan panjang evan (nama temanku) mengajak aqu untuk maen ke sebuah desa yg jauh dari perkotaan katanya di desa tersebut tempat bermain Evan sewaktu kecil soalnya ayahnya juga pernah tinggal disana dan mempunyai ladang , maka dari situ Evan juga disuruh ayahnya untuk tengok tengok lahannya di sana sembari berlibur.
Evan biasa berlibur ke hutan karet ayahnya dan dia biasa menginap di sebuah rumah yg terlihat begitu mewah kalo dibandingkan rumah-rumah penduduk di sekitarnya. Meski terkesan ada sedikit kesenjangan, tapi penduduk desa itu sama sekali tidak menaruh kebencian atau iri hati pada keluarga Evan krna keluarga itu cukup dermawan, bahkan ayah Evan hanya mengambil keuntungan 25% dari hasil hutan karetnya, dan sisanya dibagikan pada penduduk yg ikut mengusahakan hutan karet itu.


Oke, cukup perkenalannya. Aqu sendiri menyesal krna tidak bisa ikut dengan Evan krna ada sedikit keperluan dengan keluargaqu. Tapi aqu berjanji akan menyusul kalo ada waktu. Evan sedikit kecewa tapi dia tetap pergi ke desa itu, sebut saja Desa Sukasari.
Hari-hari pertama dilalui Evan dengan bermalas-malasan di rumahnya sambil menikmati udara segar pedesaan yg sangat jarang ditemuinya di Bandung.
Baru pada hari kelima Evan keluar dari rumah, diantar oleh seorang bujangnya Evan berjalan-jalan melihat-lihat sekeliling desa itu. Dia berhenti ketika dilihatnya seorang cewek, mungkin beberapa tahun lebih muda darinya sedang menyapu di pekarangannya.
Rambutnya yg hitam terurai menutupi punggungnya. Kulitnya yg hitam manis mengkilat krna keringat yg tertimpa sinar mentari. Evan tertegun, baru kali ini dilihatnya cewek desa yg begitu cantik. Bujangnya tahu kalo Evan memperhatikan cewek itu, krna itu dia mengatakan kalo cewek itu adalah anak salah seorang pekerja ayahnya. Umurnya sekitar 17 tahun, dan kini ayahnya sudah tiada.
Dia tinggal dengan ibunya dan sering membantu mencari nafkah dengan mencucikan pakaian orang-orang desa yg lebih mampu.
Evan merasa iba, tapi rasa ibanya langsung hilang berganti rasa tertarik ketika dipikirnya kalo cewek itu pasti memerlukan uang untuk biaya hidupnya. Kemudian berubah lagi perasaannya menjadi keinginan untuk mendekatinya ketika dilihatnya kalo cewek itu cukup cantik dan manis. www.bukasex.com, Tapi rasa ingin mendekati itu berubah seketika ketika dilihatnya dada cewek itu yg agak terlalu besar untuk anak seusianya.
Segera saja setan bersarang di kepala Evan. Dia mengeluarkan dompetnya, mengambil selembar uang bergambar Pak Harto dan menyuruh bujangnya memberikan uang itu pada cewek itu untuk mencuci bajunya. Bujangnya tidak menaruh curiga, dia segera memberikan uang itu pada cewek itu, dan tidak lama kemudian cewek itu mengikutinya mendekati Evan.
Evan menyuruh bujangnya pulang, sedangkan dia melanjutkan jalannya bersama cewek itu. Ditengoknya arloji di tangannya, baru pukul 4:00 sore, krna itu Evan mengulur waktu. Setidaknya pukul 5:00 sore akan dilaksanakan rencananya.

Dia bertanya dimana sungai yg airnya bening dan bisa dipakai mandi. Cewek itu mengantarkan Evan ke sana. Cukup jauh juga, dan setiba di sana Evan melepas semua pakaiannya dan langsung masuk ke sungai itu. Dia meminta cewek itu mencuci pakaiannya, dan cewek itu menurut walaupun agak malu-malu krna melihat Evan berenang telanjang.
Evan sendiri sudah sedikit sinting, entah setan apa yg merasuki kepalanya, yg jelas ketika dilihatnya arlojinya menunjukkan pukul 5:00 sore, langsung dijalankan rencananya. Evan keluar dari air, mendekati cewek yg sedang membersihkan pakaiannya dan berjongkok di sampingnya.
Batang kemaluan di sela pangkal kaki Evan sudah bangun dari tidurnya, dan tanpa tembakan peringatan Evan langsung saja merangkul cewek itu sambil berusaha mencium leher cewek itu (sebut saja namanya Fany).
Cewek itu segera berontak krna terkejut, tapi dekapan Evan lebih kencang dari tenaganya. Evanberhasil mencium leher cewek itu tapi begitu Evan berusaha lebih gila lagi cewek itu mengancam akan berteriak.
Evan taqut juga dia digebuki penduduk desa itu, krna itu segera ditutupnya mulut cewek itu, dan dia berbisik,
“Jangan teriak, kalo kau mau melayaniku kuberi lebihdari sekedar lima puluh ribu, mungkin akan kuberi seratus ribu lagi, bagaimana?”
Cewek itu masih diam, tapi begitu Evan mengeluarkan dua lembar uang Rp. 50.000-an yg sedikit basah krna air sungai dan mengipas-ngipaskan di depan muka Fany, akhirnya dia mengangguk. Kapan lagi dia bisa mendapat uang Rp 150.000,- dalam sehari, begitu pikirnya.
Evan tersenyum senang sambil melepaskan tangannya dari mulut cewek itu. Tapi ketika dia berusaha memegang dada Fany, cewek itu berbisik, “Jangan di sini, taqut ketahuan orang lain.”
Evan setuju kata-kata cewek itu, krna itu diajaknya cewek itu ke hutan karet milik ayahnya. Evan tahu persis kalo sore-sore begini tidak mungkin ada orang di sana. Singkat cerita, mereka sampai di sana, dan tanpa tunggu lama lagi Evan segera membuka bajunya yg basah, juga celananya.
Dibentangkannya baju dan celananya di tanah, dan diciumnya Fany sekali lagi. Kali ini dia tidak berontak. Evan dengan mudah menyingkirkan pakaian cewek itu, dan terlihat kedua gunung kembarnya yg tidak begitu besar tapi lumayan juga untuk ukuran cewek 17 tahun. Evan meremas keduanya sekaligus sambil terus melumat bibir cewek itu.
Sekitar 2 menit kemudian Evan berbisik, “Aqu nggak butuh patung, layani aqu. Jangan cuma diam gitu aja!” Evan lalu mendorong kepala Fany ke bawah, dan menyuruhnya sedikit bermain dengan kejantanannya yg sudah hampir mencapai ukuran maksimal.
Cewek itu bingung, maklum di desa mana ada film “bokep”. Evan menyuruh Fany menjilat “jamur ungu”-nya. Fany sedikit ragu-ragu, tapi akhirnya dilaqukannya juga.
Ternyata Fany cepat belajar, beberapa menit kemudian Evan sudah dibuatnya keenakan dengan permainannya di selangkaan kakinya. Terpedo itu sudah mencapai ukuran maksimal, dan Fany masih terus bermain dengan benda itu, mungkin asyik juga dia bermain dengan benda itu.
Mulai dari mencium, menjilat dan akhirnya mengulumnya sambil menggerakkan kepalanya maju-mundur dan sesekali menghisap benda itu.
Evan cukup puas dengan permainan itu, dan ketika dilihatnya langit mulai gelap, disuruhnya Fany duduk. Evan meregangkan kaki cewek itu, terlihat bulu-bulu halus yg masih sangat jarang di sela-sela pahanya. Evan menggunakan lidahnya untuk membasahi memek Fany.

Fany bergoyg-goyg kegelian, tapi kelihatannya dia menimati permainan itu. Sekarang Evan menggunakan jarinya untuk menggosok klitoris Fany yg masih kecil. Fany semakin liar bergoyg-goyg menahan nikmat. Desahan mulai keluar dari mulutnya dan memeknya basah krna lendir yg bercampur ludah Evan.
Tidak lama kemudian Fany mendesah panjang, dan tubuhnya bergetar hebat. Lendir mengalir dari memeknya yg merah segar. Evan tahu Fany sudah mencapai puncak, dan inilah kesempatannya untuk menusukkan terpedonya ke kemaluan Fany. Dibukanya lebih lebar paha Fany, dan diarahkannyakepala kejantanannya ke memek Fany.
Fany sendiri masih memejamkan mata menikmati sisa-sisa orgasmenya.  Tapi tiba-tiba dia menjerit tertahan ketika Evan memaksa terpedonya masuk ke lubang yg sempit itu. Fany kembali menjerit ketika kejantanan Evan semakin memaksa melesak masuk ke dalam. Evan berusaha keras menembus pertahanan memek Fany, tapi baru setengah dari barangnya yg masuk ke dalam.
Evan meremas dada Fany sambil menciumnya. Dia berusaha membuat otot kemaluan Fany sedikit mengendur, dan ketika dirasakannya mulai mengendur, disodoknya sekuat tenaga kejantanannya ke dalam kemaluan Fany. Kali ini Fany menjerit cukup keras, dan terlihat air mata keluar dari balik kelopak matanya yg tertutup menahan nyeri.
Evan tidak peduli, sekarang sudah seluruhkejantanannya masuk, dan mulai digoygkannya maju-mundur diiringi jeritan-jeritan kecil Fany. Memek Fany sangat sempir, krna itu belum lama Evan bermain sudah hampir keluar maninya. Evan mempercepat gerakannya, dan Fany semakin kuat menjerit. Tentu saja memek Fany yg masih 17 tahun itu terlalu kecil untuk kejantanan Evan yg lumayan besar.
Belum selesai Evan bermain, suara Fany tidak terdengar lagi, dia pingsan krna tidak kuat menahan nyeri. Evan sendiri mengetahuinya, tapi dia tidak mau menghentikan permainannya, dikocoknya terus kemaluan Fany yg sedikit memar, dan akhirnya Evan mendesah dalam sambil merapatkan tubuhnya ke tubuh mungil Fany.
Setelah itu Evan sempat mengocok memek Fany lagi, dan ketika hampir mencapai puncak kedua kalinya Fany bangun dari pingsannya. Dia langsungmenjerit-jerit dan beberapa saat kemudian mereka mencapai puncak hampir bersamaan. Evan terlihat puas dan lelah, dan ketika dicabutnya kejantanannya dari memek Fany, terlihat maninya keluar lagi dari kemaluan Fany. Kental berwarna putih kekuningan yg bercampur darah keperawanan Fany.

Evan mengajak Fany membersihkan diri, dan ketika selesai diberikannya dua lembar uang Rp.50.000-an pada Fany. Fany sangat berterima kasih, dan Evan berpesan agar jangan sampai hal itu diketahui orang lain. Fany mengangguk, tapi Evan segera menegur Fany ketika diperhatikannya jalannya sedikit menegang menahan perih di kemaluannya.
Fany berusaha berjalan normal walaupun dirasakannya sakit di sela pahanya. Dia juga taqut kalu orang-orang desa tahu kalo dia sudahmenjual tubuhnya pada Evan, tapi tetap saja diambilnya resiko itu demi uang yg memang sangat dia butuhkan.
Dua hari kemudian aqu datang menyusul Evan, dan di sanalah Evan menceritakan kisahnya itu. Aqu jadi sedukit terangsang juga mendengar cerita itu, dan rencananya aqu akan mencobanya juga bila ada waktu, yg jelas hari-hari berikutnya benar-benar menyenangkan untuk kami bertiga.
Aqu dan Evan sama-sama terpuaskan, sedangkan Fany sangat senang mendapat ratusan ribu uang walaupun dia harus tersiksa hampir setiap dua malam sekali krna aqu dan Evan secara bergilir dua hari sekali mencicipi tubuh mungilnya itu.
Dua minggu kami di sana, dan di hari terakhir aqu dan Evan menidurinya bergantian dalam satu malam. Bisa dibaygkan bagaimana rasanya cewek berumur 17 tahun disetubuhi oleh dua laki-laki bergantian dalam satu malam, benar-benar luar biasa.
Tapi satu hal yg kupuji dari Fany, dari hari-kehari memeknya tetap saja sempit, dan itu yg membuat aqu dan Evan betah menidurinya. Aqu juga merencanakan untuk mengajak Alf dan Lex teman baikku untuk ikut serta mencicipi kenikmatan itu, tentu saja itu akan kuceritakan di cerita lain. Tunggu saja pengalaman kamiberempat bersama Fany.

Category: NGENTOT Tags: , , , , , ,
VIP579 SLOT258 SLOT161 FASTBET99 STARBET99 HOKIBET99 NEXIABET