Kisah ini adalah kisah pertama dan aku alami dengan pacarku , rasa pertama yang aku alami adalah rasa yang begitu mengasykan dan mengenakan, perkenalkan terlebih dahulu namaku Fredo dan pacarku namanya Linda.
Aku dan linda sekolahnya berbeda tapi kalau pulang sekolah aku sering menjemput dia dengan motor, dan sehabis itu kami juga sering jalan berdua,
Linda ini seorang gadis dengan tinggi sekitar 160 dan langsung dengan rambut panjang, wajah yang cantik namun memiliki ukuran toket yang besar tapi tidak terlalu berlebihan, sangat pas dengan ukuran badannya, sehingga teman teman ku juga sering mengatakan bahwa Linda itu memiliki nafsu seks yang besar dengan bulu ditangan yang lumayan lebat hehe..
Tapi bukan itu yang membuat aku mencintainnya, sikapnya yang manja dan apa adanya tidak ada yang di buat buat (kalem). Hubungan pacaran kami seperti biasa layaknya anak remaja zaman 90-an, tidak lebih dari nonton bioskop atau makan di restoran cepat saji ataupun tempat nongkrong buat kongkow anak alay haha, tapi kami biasanya juga sering mampir ke rumahnya Ibu angkat aku yang tidak jauh dari rumah kami berdua.
Setelah sudah kenal lama dengan Ibu angkat aku kami jadi sering kerumah ibu angkat aku tersebut karena ibu angkat aku punya anak laki-laki kelas 3 SD, karena Linda suka dengan anak kecil jadi dia sering mengajakku untuk kerumah ibu angkatku untuk bermain dengan anak laki ibu angkatku yang bernama Bobo, sedangkan aku mengobrol dengan Ibu angkatku dan juga teman sekolah sekaligus Abang angkatku yang bernama David.
Satu hari dimana aku disuruh Ibu angkatku untuk menjaga rumahnya yang kosong karena mereka pergi liburan(aku ga diajak
) sedangkan David saat itu sedang kerja, dan pada saat yang bersamaan Linda menelfonku untuk dijemput dan ingin ketemu kangen” katanya,
Aku langsung bersiap siap dirumahku untuk segera menjemputnya, pada saat kami sampai dirumah Ibu angkatku rumah sudah kosong dan sudah tidak ada orang, lalu aku menelfon Ibu angkatku untuk menanyakan keberadaannya. filmbokepjepang.net
Dia bilang kalau mereka sudah berangkat dari pagi tadi dan dia menyuruhku untuk mengambil kunci rumahnya kepada tetangga sebelahnya, kami pun masuk kedalam bersama Linda kedalam rumah Ibu angkatku, benar ternyata tidak ada 1 orang pun di dalam rumah, hanya aku dan Linda berdua saja, aku mencoba santay dan menghilangkan pikiran-pikiran aneh pada kepalaku, Linda hanya menatapku dengan heran seakan aneh hanya kami berdua yang ada dirumah itu.
Lalu aku membuka televisi agar kami memiliki kegiatan bersama, kami pun duduk bersebelahan, tidak berapa lama aku tidur dipahanya sambil menonton TV yang jujur aku tidak tahu acara apa yang kami tonton karena aku hanya menikmati kemesraan dengan Linda wkwkw, dan aku juga yakin itu juga dirasakan Linda, setelah beberapa lama aku merasa lapar dan aku bilang ke Linda.
Lalu Linda berinisiatif ingin masak buat ku, aku memberinya uang untuk membeli Mie Instan, Telur beserta juga Cabai dan sayurnya.
Linda sudah balik dari warung di depan, biasa kami selalu beli diwarung itu jika ingin makan, Linda pun ke dapur untuk masak Mie Instannya, Sementara aku masih dirumah tamu tiduran di kasur kecil dan menonton TV, ga berapa lama aku pun menyusul kedapur untuk melihat Linda masak, aku memeluknya dari belakang, dia pun sedikit terkejut dan Tersenyum,
Dagu ku berada di bahunya dan aku memeluknya dengan erat, dia pun sedikit mendesah “aaaahh, ” dia mendesah setengah teriak, lalu aku melepaskan pelukanku dan dia pun berkata “Ganggu aja pun kamu” sambil melanjutkan masak mie Instan, Setelah Mie instan selesai dimasak kami pun kembali ke ruang tamu untuk makan bareng, Ternyata pedas dan enk masakan dari Linda, itu yang membuat aku semakin jatuh hati kepadanya
Selesai makan pun seperti biasa layaknya kita seperti orang bodoh dan mengantuk, aku pun tidur dikasur kecil itu, aku mengajak nya tidur di sebelahku, dengan ukuran kasur yang kecil kami pun tidur sangat berdekatan dan berhadapan, lalu aku mencium keningnya dan jantungku terasa berdetak lebih cepat,
Dia pun tersenyum malu, lalu aku pejamkan mata ku dan dia juga, ku beranikan diriku untuk mencium bibirnya, aku rasakan getaran getaran dibibirnya membuat hasratku semakin naik dia yang awalnya malu sekarang juga membalas setiap kecupan yang ku berikan, lidah kami berlaga satu sama lain, sesekali ku mengigit lidahnya tapi tidak terlalu keras, aku pun merasakan nafasnya semakin dalam dan kencang.
Dia pun menarik tanganku dan memelukku untuk merebut bra dari tanganku yang lain, segera kucium lagi bibirnya dan dia pun membalas ciumanku. “emmmh…emmmh,” suaranya mendesah sambil tangannya memegang tanganku.
Kudorong tubuhnya ke kasur sambil terus berciuman. Kini posisiku ada di atasnya dan menempel ditubuhnya. Terasa betul toket kenyalnya di dadaku. Kugeser tubuhku ke sampingnya agar dapat meremas toketnya.
“emmmh….emhhhhh.emhhh,” desahnya makin jelas kini tanganya sudah menyentuh kontolku dari luar celanaku. “Sudah nafsu banget,” pikirku.
Perlahan-lahan kumasukkan tanganku ke dalam kaosnya dan meremas toketnya langsung.
Kuangkat ke atas kaosnya sehingga kini terpampang toketnya yang besar terbungkus bra hitam. Segera kuciumi kedua toketnya dan tidak lama dia pun melepas sendiri bra tersebut. Benar-benar toket yang besar dan indah, warnanya kecoklatan dengan puting yang lebih sedikit gelap. filmbokepjepang.net
Kumainkan kedua putingnya, kujilati bergantian. “emmmhh…..emhhhh…. tiba – tiba tangan nya mengangkat baju ku keatas, dan segera menyuruh ku untuk membuka baju juga sambil menahan desahan, segera ku buka baju dan celana jeansku hingga tinggal celana dalam, kulanjutkan dengan membuka celana pendeknya. “celana dalamnya jangan,” tolaknya ketika aku akan menarik lepas celana dalam putihnya.
Kulanjutkan jilatan-jilatanku di puting toketnya, tangan kiriku memainkan puting yang satu lagi, sedangkan tangan kananku menggesek-gesek memeknya dari luar celana dalam.
Enak?” tanyaku. Dia hanya mengangguk, sambil meremas-remas kontolku, tiba – tiba dia menarik keluar kontolku. “dibuka aja ya?”tanyanya pada ku sambil kubuka celana dalamku.
Tangannya makin kuat meremas-remas kontolku, sementara tangan kananku mulai memasuki memeknya dari samping celana dalamnya. Kugesekkan jari tengahku ke bibir memeknya, kulihat kepalanya mendongak ke atas sambil terus mendesah.
“Boleh dimasukin ga?” tanyaku sambil menatap wajahnya yang sekarang menjadi begitu seksi.
“Pelan-pelan ya” jawabnya dengan nafas terengah-engah. mendapat persetujuan, akupun berlutut dikasur dan diantara kedua kakinnya. ku tarik lepas celana dalamnya sehingga kini terlihat bentuk memeknya yang indah dan imut.
Memeknya berwarna coklat dan kedua bibir memeknya begitu rapat seoalah tidak ada lubang di sana. Bulu-bulu kemaluannya yang tipis sudah terkena lendir-lendir yang keluar dari memeknya ketika kumasukkan jari tengahku tadi. Kucium memek tersebut, yank, apaan sih. Jangan dicium, jijik ah,”tolaknya sambil kedua telapak tangannya menutup memeknya.
“Abis imut sih,” kataku sambil tersenyum kepadanya. Kulepaskan kedua tangan yang menutupinya dan langsung ku gesek-gesekkan kontolku ke memeknya. Sesekali ku jilat kedua putingnya.
“ehmmm..ehmmm….” lenguhnya makin tidak jelas. yank, masukin yang, masukin…. emmmhhhh,” pintanya.
Segera kudorong kontolku memasuki lubang memeknya, begitu sempit namun karena sudah dipenuhi cairan-cairan, akibat ransangan tadi, perlahan kontolku pun menumbus memeknya.
“Ohhhhhh…..ohhhhhh,” kali ini aku pun ikut mendesah keenakan.
Setelah kontolku masuk seluruhnya, kurasakan denyutan-denyutan memeknya menjepit kepala kontolku, begitu nikmat. Kutatap wajahnya, mata kami pun berpandangan seolah membuat kesepatan untuk mulai memompa.
Kutarik pelan-pelan kontolku lalu kumasukkan kembali pelan-pelan. “Yang, enak banget yank. Aduh enak banget….emmmhh,” teriaknya makin meracau. Semakin lama kocokan kontolku semakin kencang. Kedua tanganku pun terus memainkan kedua puting toketnya, sambil sesekali meremasnya dan menjilatnya.
Dia pun menarik tubuhku memeluknya. Kini tubuh kami serasa menempel, toketnya menempel didadaku yang telah berkeringat. Bibir kami berpagutan dan lidah kami saling membelit. Nikmat sekali. Hanya kontolku yang masih bergerak keluar masuk memeknya.
“Yang….ohhhhh….ohhhhhh…..yank, ” tiba-tiba tubunya menegang kemudian lemas sebentar. “Kamu keluar ya? tanyaku sambil menghentikan kocokan kontolku namun masih terbenam di memeknya. “Iya, enak banget, enak banget. Kamu belum ya?” jawabnya sambil kepalanya menggeleng-geleng pelan seolah baru merasakan sangat enak.
Tidak kujawab pertanyaannya tapi kembalu kukocok kontolku. “Jangan cepet-cepet, masih geli,” pesannya. Karena memang sebetulnya aku pun hampir ejakulasi, tidak lama kemudian aku pun mengeluarkan maniku dan secepatnya mencabut kontolku dari memeknya, lalu ku semprotkan ke perutnya.
“Enak banget, makasih ya yank. ucapku. Dia cuma tersenyum dan memelukku dengan kepalanya bersandar di dadaku.
Setelah itu kamipun mandi bersama.
Besoknya kamipun menjadi semakin rapat seperti sepasang pengantin baru. Kami pun beberapa kali mengulangi aktivitas seks di rumah Ibu angkatku. Hingga akhirnya kami berpisah jarak karena aku kerja di luar negeri dan berujung putus dengan alasan karena sulit mempertahankan pacaran jarak jauh.