Namaku Serina, usiaku 27 tahun dan aku adalah anak kedua dari pasangan Menado-Sunda. Kulitku putih, tinggi sekitar 168 cm dan berat 50 kg. Rambutku panjang sebahu dan ukuran dada 36B. Dalam keluargaku, semua wanitanya rata-rata berbadan seperti aku, sehingga tidak seperti gadis-gadis lain yang mendambakan tubuh yang indah sampai rela berdiet ketat.
Di keluarga kami justru makan apapun tetap segini-segini saja. Hingga suatu sore dalam perjalanan pulang sehabis latihan cheers di sekolah, aku mengantarkan surat-surat penting ke rumah temann yang biasa dipanggil Om Samuel. Kebetulan rumahnya memang melewati rumah kami karena letaknya di kompleks yang sama di perumahan elit selatan Jakarta. Om Samuel ini walau usianya sudah di akhir kepala 4, namun wajah dan gayanya masih seperti anak muda.
Dari dulu diam-diam aku sedikit naksir padanya. Habis selain ganteng dan rambutnya sedikit beruban, badannya juga tinggi tegap dan hobinya berenang serta tenis. Ayah kenal dengannya sejak semasa kuliah dulu, oleh sebab itu kami lumayan dekat dengan keluarganya.
Aku sampai juga di rumahnya Om Samuel yang dari luar terlihat sederhana namun di dalam ada kolam renang dan kebun yang luas. Ketika memasuki ruang tamu, si pembantu berkata,
Tuan sedang berenang, Non.
Tunggu saja di sini biar saya beritahu Tuan kalau Non sudah datang.
Makasih, Bi.
Kubuka pintunya dan di tepi kolam kulihat Om Samuel yang sedang berdiri dan mengeringkan tubuh dengan handuk.
ooohhh pekikku dalam hati demi melihat tubuh atletisnya terutama bulu-bulu dadanya yang lebat, dan tonjolan di antara kedua pahanya.
Wajahku agak memerah karena mendadak aku jadi horny, dan payudaraku terasa gatal. Om Samuel menoleh dan melihatku berdiri terpaku dengan tatapan tolol, dia pun tertawa dan memanggilku untuk menghampirinya.
Halo Serin, apa kabar kamu..?
sapa Om Samuel hangat sambil memberikan sun di pipiku.Aku pun balas sun dia walau kagok,
Oh, baik Om. Om sendiri apa kabar..?
Om baik-baik aja. Kamu baru pulang dari sekolah yah..? tanya Om Samuel sambil memandangku dari atas sampai ke bawah.
Tatapannya berhenti sebentar di dadaku yang membusung terbungkus kaos ketat, sedangkan aku sendiri hanya dapat tersenyum melihat tonjolan di celana renang Om Samuel yang ketat itu mengeras.
Iya Om, baru latihan cheers. Tante Mella mana Om..? ujarku basa-basi.
Tante Mella lagi ke Bali sama teman-temannya. Om ditinggal sendirian nih. balas Om Samuel sambil memasang kimono di tubuhnya.
Ooh.. jawabku dengan nada sedikit kecewa karena tidak dapat melihat tubuh atletis Om Samuel dengan leluasa lagi.
Ke dapur yuk..!
Duduk di sini boleh yah Om..? tanyaku sambil menyilangkan kaki kananku dan membiarkan paha putihku makin tinggi terlihat.
Boleh kok Rin. kata Om Samuel sambil mendekatiku dengan membawa gelas berisi air dingin.
Namun entah karena pandangannya terpaku pada cara dudukku yang menggoda itu atau memang beneran tidak sengaja, kakinya tersandung ujung keset yang berada di lantai dan Om Samuel pun limbung ke depan hingga menumpahkan isi gelas tadi ke baju dan rokku.
Aaah..! pekikku kaget, sedang kedua tangan Om Samuel langsung menggapai pahaku untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
Aduh.., begimana sih..? Om nggak sengaja Rin. Maaf yah, baju kamu jadi basah semua tuh. Dingin nggak airnya tadi..? tanya Om Samuel sambil buru-buru mengambil lap dan menyeka rok dan kaosku.
Aku yang masih terkejut hanya diam mengamati tangan Om Samuel yang berada di atas dadaku dan matanya yang nampak berkonsentrasi menyeka kaosku. Putingku tercetak semakin jelas di balik kaosku yang basah dan hembusan napasku yang memburu menerpa wajah Om Samuel.
Om.. udah Om..! kataku lirih.Dia pun menoleh ke atas memandang wajahku dan bukannya menjauh malah meletakkan kain lap tadi di sampingku dan mendekatkan kembali wajahnya ke wajahku dan tersenyum sambil mengelus rambutku.
Kamu cantik, Serin.. ujarnya lembut.
Aku jadi tertunduk malu tapi tangannya mengangkat daguku dan malahan menciumku tepat di bibir. Aku refleks memejamkan mata dan Om Samuel kembali menciumku tapi sekarang lidahnya mencoba mendesak masuk ke dalam mulutku.
Aku ingin menolak rasanya, tapi dorongan dari dalam tidak dapat berbohong. Aku balas melumat bibirnya dan tanganku meraih pundak Om Samuel, sedang tangannya sendiri meraba-raba pahaku dari dalam rokku yang makin terangkat hingga terlihat jelas celana dalam dan selangkanganku. Ciumannya makin buas, dan kini Om Samuel turun ke leher dan menciumku di sana.
Sambil berciuman, tanganku meraih pengikat kimono Om Samuel dan membukanya. Tanganku menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut. Sementara itu tangan Om Samuel juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudaraku yang sudah gatal sedari tadi. Aku melenguh agak keras dan Om Samuel pun makin giat meremas-remas dadaku yang montok itu.
Perlahan dia melepaskan ciumannya dan aku membiarkan dia melepas kaosku dari atas. Kini aku duduk hanya mengenakan bra hitam dan rok cheersku itu. filmbokepjepang.net Om Samuel memandangku tidak berkedip. Kemudian dia bergerak cepat melumat kembali bibirku dan sambil french kissing, tangannya melepas kaitan bra-ku dari belakang dengan tangannya yang cekatan. Kini dadaku benar-benar telanjang bulat.
Aku masih merasa aneh karena baru kali ini aku telanjang dada di depan pria yang bukan pacarku. Om Samuel mulai meremas kedua payudaraku bergantian dan aku memilih untuk memejamkan mata dan menikmati saja. Tiba-tiba aku merasa putingku yang sudah tegang akibat nafsu itu menjadi basah, dan ternyata Om Samuel sedang asyik menjilatnya dengan lidahnya yang panjang dan tebal.
Uh.., jago sekali dia melumat, mencium, menarik-narik dan menghisap-hisap puting kiri dan kananku.
Tanpa kusadari, aku pun mengeluarkan erangan yang lumayan keras, dan itu malah semakin membuat Om Samuel bernafsu.
Oom.. aah.. aaah..!Rin, kamu kok seksi banget sih..? Om suka banget sama badan kamu, bagus banget. Apalagi ini.. godanya sambil memelintir putingku yang makin mencuat dan tegang.
Ahh.., Om.. gelii..! balasku manja.
Sshh.. jangan panggil Om, sekarang panggil Samuel aja ya, Rin. Kamu kan udah gede.. ujarnya.
Iya deh, Om. jawabku nakal dan Om Samuel pun sengaja memelintir kedua putingku lebih keras lagi.
Eeeh..! Om.. eh Samuel.. geli aah..! kataku sambil sedikit cemberut namun dia tidak menjawab malahan mencium bibirku mesra.
Entah kapan tepatnya, Om Samuel berhasil meloloskan rok dan celana dalam hitamku, yang pasti tahu-tahu aku sudah telanjang bulat di atas meja dapur itu dan Om Samuel sendiri sudah melepas celana renangnya, hanya tinggal memakai kimononya saja.
Kini Om Samuel membungkuk dan jilatannya pindah ke selangkanganku yang sengaja kubuka selebar-lebarnya agar dia dapat melihat isi vaginaku yang merekah dan berwarna merah muda. Kemudian lidah yang hangat dan basah itu pun pindah ke atas dan mulai mengerjai klitorisku dari atas ke bawah dan begitu terus berulang-ulang hingga aku mengerang tidak tertahan.
Aeeh.. uuh Rob.. aawh.. ehh..!Aku hanya dapat mengelus dan menjambak rambut Om Samuel dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku berusaha berpegang pada atas meja untuk menopang tubuhku agar tidak jatuh ke depan atau ke belakang.
Badanku terasa mengejang serta cairan vaginaku terasa mulai meleleh keluar dan Om Samuel pun menjilatinya dengan cepat sampai vaginaku terasa kering kembali. Badanku kemudian direbahkan di atas meja dan dibiarkannya kakiku menjuntai ke bawah, sedang Om Samuel melebarkan kedua kakinya dan siap-siap memasukkan penisnya yang besar dan sudah tegang dari tadi ke dalam vaginaku yang juga sudah tidak sabar ingin dimasuki olehnya.
Perlahan Om Samuel mendorong penisnya ke dalam vaginaku yang sempit dan penisnya mulai menggosok-gosok dinding vaginaku. Rasanya benar-benar nikmat, geli, dan entah apa lagi, pokoknya aku hanya memejamkan mata dan menikmati semuanya.
Aaww.. gede bangetttttttt ..! ujarku karena dari tadi Om Samuel belum berhasil juga memasukkan seluruh penisnya ke dalam vaginaku itu.
Iyah.., tahan sebentar yah Sayang, vagina kamu sempitnya.. ampun deh..!
Aku tersenyum sambil menahan gejolak nafsu yang sudah menggebu.Akhirnya setelah lima kali lebih mencoba masuk, penis Om Samuel berhasil masuk seluruhnya ke dalam vaginaku dan pinggulnya pun mulai bergerak maju mundur. Makin lama gerakannya makin cepat dan terdengar Om Samuel mengerang keenakan.
Ah Rin enak Rin.. aduuuh..!
Iii.. iyaa.. Om.. enakk.. ngentott.. Om.. terusss.. eehh..! balasku sambil merem melek keenakan.
Om Samuel tersenyum mendengarku yang mulai meracau ngomongnya. Memang kalau sudah begini biasanya keluar kata-kata kasar dari mulutku dan ternyata itu membuat Om Samuel semakin nafsu saja.
Awwh.. awwwh.. aah..!orgasmeku mulai lagi.
Tidak lama kemudian badanku diperosotkan ke bawah dari atas meja dan diputar menghadap ke depan meja, membelakangi Om Samuel yang masih berdiri tanpa mencabut penisnya dari dalam vaginaku.
Diputar begitu rasanya cairanku menetes ke sela-sela paha kami dan gesekannya benar-benar nikmat. Kini posisiku membelakangi Om Samuel dan dia pun mulai menggenjot lagi dengan gaya doggie style.
Badanku membungkuk ke depan, kedua payudara montokku menggantung bebas dan ikut berayun-ayun setiap kali pinggul Om Samuel maju mundur. Aku pun ikut memutar-mutar pinggul dan pantatku. Om Samuel mempercepat gerakannya sambil sesekali meremas gemas pantatku yang semok dan putih itu, kemudian berpindah ke depan dan mencari putingku yang sudah sangat tegang dari tadi.
Awwh.. lebih keras Om.. pentilnya.. puterrr..! rintihku dan Om Samuel serta merta meremas putingku lebih keras lagi dan tangan satunya bergerak mencari klitorisku.
Kedua tanganku berpegang pada ujung meja dan kepalaku menoleh ke belakang melihat Om Samuel yang sedang merem melek keenakan. filmbokepjepang.net Gila rasanya tubuhku banjir keringat dan nikmatnya tangan Om Samuel di mana-mana yang menggerayangi tubuhku. Putingku diputar-putar makin keras sambil sesekali payudaraku diremas kuat.
Klitorisku digosok-gosok makin gila, dan hentakan penisnya keluar masuk vaginaku makin cepat. Akhirnya orgasmeku mulai lagi. Bagai terkena badai, tubuhku mengejang kuat dan lututku lemas sekali. Begitu juga dengan Om Samuel, akhirnya dia ejakulasi juga dan memuncratkan spermanya di dalam vaginaku yang hangat.
Aaah.. Riin..! erangnya.
Om Samuel melepaskan penisnya dari dalam vaginaku dan aku berlutut lemas sambil bersandar di samping meja dapur dan mengatur napasku. Om Samuel duduk di sebelahku dan kami sama-sama masih terengah-engah setelah pertempuran yang seru tadi.
Sini Om..! Serin bersihin sisanya tadi..!ujarku sambil membungkuk dan menjilati sisa-sisa cairan cinta tadi di sekitar selangkangan Om Samuel. Om Samuel hanya terdiam sambil mengelus rambutku yang sudah acak-acakan,
Kemudian dia mengumpulkan pakaianku yang berceceran di lantai dapur dan mengantarku ke kamar mandi. Setelah mencuci vaginaku aku keluar menemui Om Samuel yang ternyata sudah memakai kaos dan celana kulot, dan kami sama-sama tersenyum.
Tamat