filmbokepjepang.net – Cersex artikel dewasa khususnya Cerita Sex, Pesta Sex, Cerita – Di usianya yang baru 25 tahun, santi sdh menjadi seorang Dokter. Telah menikah dgn Fandi, yang jg seorang Dokter. Usia santi terpaut tiga tahun dari suaminya Pasangan ini belum dikaruniai anak,mereka baru menikah selama 2 tahun.
Pada suatu hari, santi mendapatkan kabar dari kerabatnya dari solo bahwa neneknya meninggal dunia, kabar itu membuatnya sedih, karena sang nenek lah yang merawat dan membesarkannya. Krn saat santi berumur 12 tahun kedua orang tuanya tewas saat kecelakaan mobil.
Keluarga santi terbilang keluarga yang berada. krn tdk ada yang mewarisi kekayaan orang tuanya, jg harta yang ditinggalkan neneknya. santi menjadi pewaris tunggal harta harta itu. Salah satunya adalah sebuah Villa yang berada di daerah wisata Tawangmangu.
Setelah pemakaman neneknya dan besilaturahmi dgn kerabatnya maka santi pun berkunjung ke villa neneknya di daerah Tawangmangu itu.
Dihari yang telah di rencanakannya itu santi bersama suaminya Fandi mengunjungi villanya itu. Villa yang besar itu, selamai ini di jaga oleh reno. Usianya kira kira 55 tahun. Seorang laki laki penduduk sekitar yang telah cukup lama bekerja pada neneknya. reno jg di beri amanah utk mengurus villa dan perkebunan keluarga itu.
Hari itu, seperti yang direncanakan santi dan suaminya akan bermalam disitu utk beberapa hari. Kebetulan mereka telah mengambil cuti. Pasangan ini pun selalu terkesan amat mesra dan romantis. Maklum mereka pasangan muda, yang belum lama menikah.
Sore hari itu, santi dan suaminya di temani reno berkeliling, Villa besar itu. Di kebun belakang villa itu, dekat paviliun, tempat reno tinggal, mata santi menangkap, image pohon besar, yang rindang. Dgn akar akarnya yang sebagian keluar dari dlm tanah. seperti tak terawat. Di sana ada taburan bunga bunga.
“pak reno, pohon apa ini, koq tampaknya ngga terawat” tanya santi.
“oh, ini pohon sdh tua sekali, yah memang dari dulu sdh begitu, dari zaman eyang non santi” jawab reno.
“wah, sepertinya merusak pemandangan, tebang saja pak reno” kata santi lagi.
“oh JANGAN.. “jawab pak reno keras.
santi terkejut mendengar jawaban pak reno. Suaminya jg menatap pak reno.
” maaf, maksud saya, eyang non pernah berpesan, pohon itu tdk boleh di tebang” jawab pak reno.
santi diam saja, kemudian, berjalan kembali ke depan, bersama suaminya.
” mas, aku ngga suka sama pohon itu, bulu kudukku merinding, sepertinya ada sesuatu di situ” ujar santi pada suaminya.
“santi, santi, makanya kalau nonton TV, jangan acara mistis yang di tonton, kamu itu seorang dokter, pakai logika dong” jawab suaminya enteng.
santi menatap suaminya, matanya melotot.
Suaminya pun tersenyum, lalu melumat bibir santi,
”ah, udeh deh..” kata santi.
“yah sdh, kalau ngga suka yah kamu tebang saja, nanti..” kata Suaminya.
Udara sangat dingin, di kawasan itu, membuat mereka bercinta di malam itu. Di mulai dgn ciuman ciuman mesra dari suaminya, serta rabaan lembut di paha mulus santi.
Baju tidur santi, tanpa terasa, mulai tersingkap. Menampakkan kedua paha mulusnya, serta pangkal pahanya yang masih terbalut CD putih. Bukan hanya mata suaminya yang melihat, tanpa sepengetahuan mereka ada sepasang mata yang mengintip, sepasang mata milik reno.
Satu sentuhan jari Suaminya, di selangkangan santi, membuatnya mendesah keras. Jari itu terus bermain di atas CDnya. Bercak bercak basahan mulai tampak di selangkangan CD santi.
Dgn cepat santi melepas baju tidurnya, menyodorkan toketnya yang bulat padat, dgn putting memerah, telah menonjol keras, ke mulut suaminya.
“mas, mau nete dong.. “kata santi dgn nafsu. Mulut Suaminya, pun menyedot putting susunya.
“ohhh … mas.. santi, nafsu banget mas.. nikmat…” erangnya.
Suara suara erotic santi, membuat reno yang mendengar samar samar, membuatnya meraba raba selangkangannya sendiri.
Fandi, masih saja, menjilati dan menyedot toketistrinya, begitu jg jarinya yang masih terus, merangsang selangkangannya.
“mas, celana santi, di buka aja..” pintanya.
Suaminya lalu melepas CD istrinya. Dan melihat memek, dgn bulu bulu, di atasnya. Bibir memek yang rapat, dan basah.
Suaminya sdh mengerti kebiasaan santi. Setelah tubuh santi, bugil total, Fandi, merenggangkan ke dua belah kakinya. Lalu, dgn lidahnya, dia menjilati memek istrinya, dgn lembut.
“mass, ooohhh.. santi.. nikmat.. . mass…” erangnya.
Suaminya terus menjilati memek istrinya.
Jari jarinya jg tak tinggal diam, jari itu bergerak memasuki liang memek istri tercintanya maju dan mundur, bergetar lembut, membuat santi, semakin mendesah desah, filmbokepjepang.net menuju puncak birahinya. Lidahnya bermain di klitorisnya, sedang jarinya terus mencolok colok liang memeknya yang semakin basah.
”ooohhh…. Mas, santi udah ngga tahan … oohh” erang santi, yang semakin mendekati fase orgasmenya.
Jilatan suaminya semakin liar, tubuh santi pun bergetar, mengejang, satu erangan panjang, membawanya ke puncak kenikmatannya.
Saat, santi terbaring lemas, Fandi membuka pakaiannya. K0ntolnya tampak sdh tegang. Tanpa perlu komando, santi segera membelai belai k0ntol suaminya itu, menjilati ujung k0ntolnya yang tegang, membuat suaminya mengerang nikmat. santi pun mengulum kepala k0ntol suaminya, dgn nafsu.
Kepala santi, bergerak, maju mundur, dan k0ntol itu mendapat kenikmatan yang tinggi.
“aaahhh.. sayang… aaahhhhh…” erang suaminya. Permainan santi yang begitu, hebat, membuat suaminya melepas benihnya di mulutnya.
Tak satu tetes yang lepas dari mulut santi, semuanya tertelan habis.
Kini mereka berbaring bersama, santi pun kembali menciumi suaminya. Mereka bercumbu kembali, sampai k0ntol Fandi, siap kembali utk permainan babak kedua.
Kembali santi, membuka lebar kakinya, memperlihatkan memek indah miliknya. Suaminya sdh siap, dgn k0ntolnya yang telah menegang, tepat di depan pintu memek santi. Perlahan k0ntol itu masuk membelah bibir memek santi.
” aaahhhh tekan … terus mas oooohhhhhh” erang santi.
Dorongan, demi dorongan, dari k0ntol suaminya, terus membawa kenikmatan bagi santi Pantat indahnya ikut bergoyang, selaras dgn goyangan suaminya. K0ntol Fandi terus bergerak keluar masuk, di iringin desah desah erotis dari bibir indah santi. Walau udara dingin, tp peluh tampak membasahi dahi Fandi.
” eemmmmhhhh, santi aku ngga tahan lagi nih …” kata suaminya.
Goyangannya pun semakin liar, dan akhirnya tubuhnya ambruk, menindih tubuh istrinya. Dan memek santi pun di siram benih benih cinta mereka.
Kedua insan itu pun lemas, mereka tertidur, berpelukan di bawah selimut tebal.
Pagi pagi sekali, Fandi telah terlihat, berjogging di sekeliling villa. Dan santi, hanya melihat, pemadangan sekeliling villa itu, sambil berjalan pelan. Tiba tiba, matanya kembali menatap, pohon besar yang terlihat angker itu. Tiba tiba santi meraih kempak, yang tergeletak bersama cangkul milik reno.
Sambil menenten kapak itu, santi mendekati pohon itu. Saat itu terdengar teriakan reno
” jangannn nonnnn…. “. Terlambat, kampak itu telak membacok dahan pohon besar itu, kulit pohon itu terluka.
santi terdiam, matanya menatap dahan itu mengeluarkan darah segar.
reno berlari menghapiri santi
”kan sdh saya bilang pohon ini tak boleh di tebang” kata reno dgn nada tinggi.
santi tak memperdulikan ocehan reno, matanya terus menatap dahan itu yang mengeluarkan darah.
“kenapa Rin, ada apa, koq bengong begitu” tanya Fandi.
“darah.. darah..daraaahhhh “jawab santi dangan suara bergetar.
Fandi menghampiri pohon itu, melihat lebih jelas, jarinya mencolek darah itu, menciumnya
” Rin, ini cuma getah pohon.. kenapa kamu ?” kata Fandi.
” Lihat, masa harus aku bawa ke lab, utk membuktikannya, ini getah pohon, warnanya kecoklatan, lihat” kata Fandi sambil memperlihatkan jarinya yang berlumuran getah pohon itu.
santi pun berjalan, menuju villanya, dia masuk kamar, duduk dgn tenang di pinggir ranjang.
“mas, aku merasa ada sesuatu, tentang pohon itu” ujar santi.
“sdh sdh, tenang aja, ngga ada apa apa koq, hanya perasaan kamu saja..” kata suaminya berusaha menenangkan santi.
Malam hari itu, setelah makan malam, pasangan suami istri itu, masuk ke kamar. Fandi, berbaring di samping santi. Tangan santi mengelus elus dada suaminya, tp sayangnya suaminya sepertinya tak mood malam itu.
“Sus, besok saja yah, aku ngantuk sekali” kata Fandi. santi hanya tersenyum.
Sebentar saja, Fandi telah tiba di alam mimpinya. Sedang mata santi masih terbelak lebar. Dia hanya diam, matanya menatap langit langit kamarnya.
Tiba tiba Keanehan terjadi, santi merasakan adanya suara suara yang memanggilnya. Namun ia tdk melihat wujut suara itu. Dgn memanfaatkan indra, pendengarannya, santi memberanikan diri, melangkahkan kakinya, mencari sumber bunyi itu.
Dia berjalan keluar kamar, suara itu semakin jelas, kakinya terus melangkah, ke arah belakang, suara semakin jelas, dan santi tiba di pohon angker itu. Pohon itu tampak bersinar ke hijauan. Jelas terlihat reno duduk bersila di bawah pohon rindang itu,
santi diam terpaku.
“Suusssii, ke mari mendekatlah” demikian suara magis itu memanggilnya.
santi pun melangkah dgn gontai. Setelah tubuhnya mendekat pohon itu, Ranting pohon itu bergerak, melilit tangan dan kakinya. santi tak bisa bergerak. Lilitan pohon sangat kuat
reno pun berdiri, dgn wajahnya yang memerah, dan menyeringai seram. Dia mengambil dahan dari pohon angker itu. Satu sabetan telak mendarat di perutnya. santi menjerit kesakitan, sabetan itu terasa begitu panas dan menyakitkan.
“ampun.. tolong lepaskan…” erang santi.
“aku sdh bilang, jangan gangu pohon ini, kenapa kamu masih nekat” suara reno terdengar lantang.
“maaf, ampun, saya tdk ganggu lagi, tolong lepaskan saya.. “pinta santi.
Tp yang di dapat, satu sabetan dahan pohon itu lagi, kali ini punggungnya terasa panas.
“sakit… ampunn….” jerit santi.
reno menyeringai sadis, tanganya meraik gaun tidur santi, merobeknya hingga lepas dari tubuhnya. Mata reno liar menatap toketsanti yang indah itu. Bekas luka sabetan dahan itu pun jelas terlihat, memanjang di perutnya. Lidah reno menjulur, menjilat bekas luka itu, santi kembali menjerit jerit
” perih.. ampun… perih….” erangnya.
reno pun, menjilati luka di punggung santi, membuat santi mengeluarkan air mata, krn rasa pedih. Luka itu bagai terkena tetesan jeruk nipis. reno benar benar menyiksa santi. Tubuh santi terasa lemas, krn menangggung beban pedih itu.
Puas dgn siksaannya, reno membiarkan tubuh Lemah santi, yang berdiri, terikat ranting pohon angker itu. Tiba tiba, lidah reno menjilati putting susu santi. Seketika itu jg, birahi santi menjadi tinggi. santi mendesah kenikmatan. Lumatan mulut reno pada toketsanti semakin membuatnya bernafsu. Selangkangan santi mulai terasa lembab.
Tangan reno, perlahan menurunkan CDnya. Dan tiba tiba, jari reno menyentuh memeknya, reno tersenyum, merasakan basah memek santi. Dan tubuh santi bagai terkena sengatan listrilk, tubuhnya bergetar, kenikmatan.
“santi.. santi.. kamu suka … kamu suka santi..” ujar reno.
Yang hanya bisa di jawab oleh desahan desahan santi.
Jari reno pun menerobos masuk liang memek santi, membuat santi menjerit. Mulut reno melumat toketindah milik santi, sedang jarinya bermain dgn liar, di dlm liang memeknya. Tubuh santi tak mampu menahan nikmat yang di berikan reno.
Sebentar saja, reno telah membawa santi ke puncak birahinya.
Tubuh santi mengejang, kemudian dia lemas. Tubuhnya akan ambruk, tp dahan pohon itu menahan tubuhnya erat.
reno pun melepas celananya, memperlihatkan k0ntolnya yang hitam, besar dan panjang.
“apa, apa yang, kau kau lakukan…” kata santi terbata bata. reno tersenyum sinis, Tubuhnya mendekat, sebelah kaki santi dgn mudah di angkatnya, dan dgn sekali hentak, k0ntol besarnya telah masuk ke dlm tubuhnya. santi menjerit keras.
“Sakkitttt” jeritnya.
reno hanya tersenyum, senyum kenikmatan. K0ntol itu bergerak ke luar masuk dgn liar, membuat tubuh santi terguncang keras. santi menjerit kesakitan, memeknya tak terbiasa dgn k0ntol besar itu.
Tp reno terlihat jelas, sangat menikmati tubuh santi. Dia terus mengoyangkan k0ntolnya. santi merasakan adanya perubahan, rasa sakitnya hilang, sepertinya memeknya tiba tiba merasakan nikmat k0ntol reno. santi mengigit bibirnya, rasa nikmat itu dgn cepat menyerang tubuhnya.
santi tak kuasa, dia mengerang, kenikmatan, seakan akan memberitahukan reno, dia menikmati permainan ini. Tubuhnya bergoyang, kepalanya bergerak ke kiri dan kekanan. filmbokepjepang.net reno terus mengoyang k0ntolnya. “ahhh … ahhh.. aku tak tahan… aku tak tahan…” tiba tiba santi mengerang. Dan tubuhnya kembali mengejang, mengejet.
santi orgasme, dan terus reno memacu k0ntolnya di dlm liang memek santi. reno mendengus dengus, menikmati memek santi. Tak lama santi pun kembali mendapat orgasme, yang kemudian di susul oleh reno. santi bisa merasakan jelas, panasnya cairan birahi reno, memasuki rahimnya.
reno yang telah puas melepaskan tubuh santi. Dia tersenyum, Tangannya telah kembali memegang dahan yang tadi di gunakan utk menyabet tubuhnya. “jangan, tolong jangan pukul” ibanya. reno tersenyum, tangannya mengusap usap dahan pohon itu, tiba tiba saja, dahan pohon itu membesar.
Lebih besar dari k0ntol reno.
“kamu bersalah, kamu mesti merasakan hukuman ini” hardik reno.
reno kembali mengangkat sebelah kaki santi. Dahan pohon yang besar itu di sodok keras ke memeknya. santi menjerit keras, Memeknya terluka, berdarah. santi menjerit kesakitan.
“AHHHH…. SAKITTTT ….”.
santi terjaga, tubuhnya berkeringat, suaminya pun menenangkannya.
Paginya diam diam, dia menganalisa kejadian semalam, semuanya tampak nyata, tp dia bermimpi. Tdk ada bekas luka di perut, atau punggungnya. Yang ada jelas, sisa sisa sprema yang membasahi memeknya. santi jelas bisa membedakan antara sperma dan cairan memeknya. Dia benar benar binggung dgn fenomena ini.
” mas, saya pikir lebih baik menjual villa ini” kata santi, yang mebuat suaminya mengenyitkan dahinya. “jual, kamu gak salah, villa ini peninggalan eyang kamu, masa sih mau di jual?” suaminya bertanya dgn binggung.
” yah, aku serius, bisa bantu aku pasarin villa ini” kata santi lagi.
“yah bisa saja sih, tp apa kamu yakin mau menjualnya?” tanya suaminya lagi. “yah” jawab santi singkat
” silakan bu, pak, di minum selagi hangat” kata reno yang membawakan dua cangkir tah hangat.
Mata reno, menatap santi. Tatapannya itu membuat santi, tampak tegang, ada sesuatu kekuatan kasat mata, dlm tatapannya.
HP Fandi berbunyi, rupa kabar dari rumah sakit tempatnya bekerja. Rupanya ada pasien gawat yang harus segera ditangani Fandi. Padahal Fandi masih berkeinginan utk tinggal di sana bersama santi 3-4 hari lagi.
Suaminya menanyakan pada santi, mau ikut, atau masih mau di sini. santi memutuskan utk tetap di villa itu. Akhirnya Fandi berangkat ke Semarang sendirian. Fandi pun berpesan pada santi utk hati hati dan minta reno menjaga santi. reno pun dgn senang hati menerima pesan Fandi itu.
Setelah Fandi berangkat pagi itu, santi pun minta pak reno menemaninya meninjau perkebunan milik neneknya. santi memberanikan diri, toh dia berpikir, ini siang hari, jadi lebih aman. reno yang selama ini di beri tugas mengawasi perkebunan itu bersedia mengantar santi, dgn menaiki bukit yang dipenuhi batang batang kayu yang rindang itu. Selama perjalanan reno bertindak sangat sopan dgn santi.
Mereka berbicara santai, dan anehnya santi merasa tenang di samping reno. Dan santi mulai merasa suka dgn sikap reno, yang jika dilihat dari umurnya, pantas menjadi ayahnya.
Merekapun kembali pulang ke villa dgn menuruni bukit bukit itu. Namun krn kurang hati hati, santi terpeleset di jalan yang berumputan yang licin krn embun. Dgn sigap, reno refleks menangkap tubuh santi yang hampir bergulingan ke bawah. Tubuh ramping dan berisi itu,jatuh kedalam pelukannya.
Selanjutnya krn takut terpeleset lagi santi pun minta reno utk membimbing tangannya dgn memegangnya selama penurunan. Kembali reno merasakan kehalusan dan kehangatan tangan dokter cantik itu dgn bebas.
Malam harinya, reno masuk kedalam ruang utama villa itu. Ia menemukan santi yang sedang menerima telpon dari suaminya. Mata reno menatap tubuh santi, yang terlihat sexy, dgn gaun tidur pink, agak tipis. Setelah pembicaraannya selesai,
santi bertanya pada reno
“ada apa pak reno”.
“oh engak bu, hanya mengecek, sepertinya kemarin ada bola lampu yang putus” jawab reno.
Setelah selesai reno mengecek, lampu lampu di ruang utama itu, reno pamitan. Tp santi memanggilnya. Pak reno menghentikan langkahnya. Dan berbalik
” ada apa bu..”.
“ah, engak cuma mau tanya sedikit” kata santi, sambil duduk di kursi, antik yang terbuat dari kayu jati.
Mata reno menatap, paha putih santi, yang agak terbuka, krn gaun tidur itu terangkat sedikit. Tp santi segera mengantipasi, dia mengabil bantal, sandaran kursi, dan menutup pahanya.
” pak reno, saya merasakan ada misteri di balik pohon tua itu, apa pak reno menyadarinya?” tanya santi. “eh, anu, kalau soal itu saya kurang tahu bu, yang saya tahu, eyang bu santi, wanti wanti pesan sama saya apapun yang terjadi, pohon itu tak boleh di ganggu” pak reno menjawab pertanyaan santi panjang lebar.
santi pun mendengar keterangan reno dgn seksama, santi jg bertanya tentang mimpi anehnya. santi bercerita secara detail, membuat reno terperangah.
“Maksud ibu, saya memperkosa ibu dgn batuan pohon angker itu?” tanya reno.
” yah, dlm mimpi itu, tp mimpi itu begitu nyata” jawab santi. reno menghela nafas,” saya rasa itu cuma bunga tidur bu..” ujar reno.
“tdk reno, otak saya masih mampu berpikir, realistis, ini mimpi yang benar benar aneh” kata santi.
reno diam sesaat, dia menatap santi, akhirnya dia membuka suara, reno mengakui bahwa di villa ini memang ada penunggunya,namun krn telah sering dan lama tinggal di situ ia pun tdk terganggu lagi.
Mereka terus berbincang bincang, sampai agak larut, akhirnya santi minta diri utk istirahat krn badannya agak lelah dan mulai ngantuk. Lalu santi masuk kekamarnya. Ia lalu menyelimuti tubuhnya yang terbaring dgn selimut tebal yang ada dikamar itu.
Beberapa saat kemudian ia tertidur. Namun tdk lama kemudian serasa bermimpi ia melihat pintu jendela kamarnya terkuak dan dahan dahan pohon angker itu merayap cepat, berusaha mendekati ranjangnya dan akan mencekiknya. santi terbangun dan berteriak teriak minta tolong.
santi meloncat dari ranjangnya. dan tiba tiba terbagun dari mimpinya, namun ia tak melihat dahan dahan pohon angker itu dan tdk meninggalkan jejak sama sekali. Jendela kamarnya pun tetap tertutup rapi. Mimpi buruk itu semakin membuatnya takut.
santi yang masih di hinggapi perasaan takut lalu keluar dari kamarnya. Ia berlari dan membuka pintu rumah. santi langsung berlari ke belakang, mengetuk pintu kamar reno. santi tak berani melihat ke arah pohon angker itu. Begitu daun pintu terbuka,santi langsung menghambur ke tubuh reno dan memeluknya.
Dgn sangat takut ia menangis dan menceritakan apa yang baru saja di alaminya. reno dgn bebas lalu membelai rambut santi. mendudukkan santi di kursi yang ada di dlm kamarnya. Malam itu santi tak berani pindah ke dlm kamarnya di rumah villa itu. santi merasa lebih aman di kamar tidur reno.
Seiring malam yang merangkak, santi kini telah pindah posisi, tdk lagi duduk di kursi, tp duduk tepat di sebelah reno di pingir ranjang. Sambil terus membelai rambut sebahu santi, reno pun mulai berani berbuat lebih. Entah krn udara dan suasana yang dingin atau kesepian santi yang datang tiba tiba. reno tiba tiba saja telah mengulum bibir santi.
Tanpa menolak, santi membalas ciuman reno, Mata santi memejam, lidah santi dgn nakal bermain lincah di dlm mulut reno. Tentu saja semuanya di layani reno dgn nafsu. Seperti ada yang merasuki tubuhnya, tangan santi meraba raba selangkangan reno, mencari cari k0ntol besarnya, tanpa rasa ragu ataupun malu.
Satu tatapan, tajam bola mata reno, memerintahkan santi berbuat lebih. Sambil berjongkok, melebarkan kakinya, santi mengulum k0ntol reno. yang telah ereksi keras.
Mata reno liar, menatap selangkangan santi yang masih terbungkus CD pinknya. santi tak memperdulikannya, yang jelas, santi sangat menikmati, mengulum batang k0ntol reno.
reno pun mengerang, menikmati sedotan, dan jilatan nafsu santi. Tanpa merasa lelah, kepala santi bergerak maju mundur, memberi reno kenikmatan. Usaha santi tak sia sia, Semburan sperma reno, memenuhi mulutnya, Semua Spermanya, di telan habis oleh santi, seperti tanah tandus, yang membutuhkan siraman air, di musim kemarau.
reno tersenyum puas, Dia mengangkat, tubuh santi, melepas baju tidurnya. Dan menatap toketbulat padat santi. Kedua tangan reno, meremas toketsanti, membuat dia mengerang. Dan jilatan lidah reno, di putting susunya membuat birahi santi semakin meninggi.
Tubuh santi di baringkan, reno pun melepas CD pink santi. Sambil memegang CD pink itu, reno melihat selangkangan CD pink itu.
“hem, anak muda zaman sekarang, baru di jilat sedikit udah basah..” seloroh reno.
Muka santi memerah, dia malu, tp birahinya mengalahkan semua rasa malunya.
Jari telunjuk reno bergerak masuk ke liang basah memek santi, rasa tersengat aliran listrik di alami secara nyata oleh santi. Jari itu bergerak, menyodok nyodok liang memeknya. santi mengerang ngerang, kenikmatan. Jari reno seperti mempunyai kekuatan magis, sebentar saja, tubuh santi mengejang di buatnya.
santi mendapat orgasmenya, di sertai jeritan nikmat santi. reno tersenyum puas, melihat tubuh santi, mengejang, dgn nafas tersengal sengal. Sekarang k0ntol reno telah berhapan dgn memek santi. Ujung k0ntol itu telah menyetuh bibir memek santi. reno menghentak, jerit santi terdengar keras.
K0ntol itu bergerak cepat, keluar masuk liang memek santi. Kedua tangan santi mencengkram erat bahu reno, seakan tak mau melepaskan tubuh reno, yang tengah menyetubuhinya. santi terus mengerang kenikmatan, dan santi pun kembali mendapat orgasme. reno tampak masih belum apa apa, K0ntol besarnya masih terus bergerak cepat, menghentak liang memek santi.
Semua bagian tubuh santi, seakan menjadi begitu sensitif, Bibir memeknya seakan menebal, klitorisnya membesar, krn nafsu birahinya. Didalam kamar reno itu, entah berapa kali santi mendaki puncak orgasme yang dihantarkan Pak reno. Ia seakan kewalahan mengalahkan gairah laki laki tua itu.
Saat saat, dimana santi sdh sangat lemas, reno pun melepaskan seluruh cairan birahinya. Liang memek santi, terasa hangat, oleh sperma reno. Saat sebelum reno mencabut batang k0ntolnya, reno masih merasakan denyut denyut dinding memek santi, meremas batang k0ntolnya.
Malam itu santi, terlelap dlm pelukan seorang reno. Tdk ada mimpi seram. Hanya kenikmatan sexual yang mengairahakan santi.
Selama beberapa hari kemudian menjelang di jemput suaminya santi selalu ditemani reno. santi pun akhirnya berani tidur dikamarnya itu krn ada yang menemaninya yaitu reno. Selama reno menemaninya, santi selalu di hibur reno dgn kemesraan dan menghantarkannya ke puncak hubungan pria dan wanita seutuhnya. reno pun dgn bebas telah menumpahkan cairan birahinya di dlm rahim santi.
santi mengurungkan, niat utk menjual villa warisan itu.
“nah, aku jg bilang apa, masa villa warisan di jual” ujar suaminya, saat akan menjemput istrinya.
“iyah, mas pikir pikir sayang jg, biarlah Pak reno yang bantu urus villa ini” kata santi.
“Iyah bu santi, saya selalu akan menjaga villa ini” kata reno.
“lagian kalau week end kita bisa main ke sini mas” kata santi lagi. Fandi hanya tersenyum
” iyah, ayo sdh mau berangkat belum..” tanya suaminya.
“sdh mas, tunggu sebentar yah, aku mau ambil koper dulu, ada satu ketinggalan. , mas tunggu di sini yah” kata santi. Suaminya mengangguk.
“ayo pak reno, bantu saya” kata santi.
reno mengikuti santi yang masuk ke dlm Villa. Dan terus masuk ke kamar. Ada sebuah koper besar merah di sana. santi duduk di atas koper itu, sambil tersenyum genit, santi melebarkan kakinya. Memperlihatkan CD hitamnya pada reno.
Tangan santi menyibak CDnya,
“reno, tolong beri aku kenikmatan, sebelum aku pulang” pintanya.
reno tersenyum, dia jongkok, menjilati memek santi. santi mengigit bibirnya. Setelah memek itu di buat basah oleh reno, dgn jari telunjuknya, Bergerak menyodok nyodok liang memeknya, santi di buat orgasme.
“Terima kasih reno, minggu depan aku akan kemari” ujar santi.
reno pun tersenyum, dan mengangkat koper besar itu membawanya, dan meletakkan di bagasi mobil mereka. Pasangan suami istri segera melaju pulang.
santi menyadari telah berbuat curang pada Fandi. Tp, belum pernah dia bermain sex, sedasyat ini. santi selalu ingin mengulangi lagi, persetubuhan dgn reno. santi selalu merindukan ke hangatan reno.