vidio bokep – Cersex artikel dewasa khususnya Cerita Sex, Pesta Sex, Cerita Dewasa – Mawar (nama samaran) gadis yang malang penuh dengan siksaan dan paksaan orang tua, yang akhirnya terjun kedunia hitam jadi bulan- bulanan nafsu sex para lelaki hidung belang. Mawar tidak tahu kemana lagi mengadukan nasipnya, hanya di benaknya bagaimana bisa makan dan tidur. Mawar coba-coba ingin merubah nasip menjual diri di cafee-cafee dengan. Hal ini Mawar menceritakan kisahnya pada penulis.
Di suatu malam yang sangat dingin, hujan grimis mengguyur tubuh penulis yang saat itu melintas di ruas Jalan Marelan tiba-tiba tidak di sengaja terlihat seorang gadis yang menggunakan gaun tembus pandang. Tubuhnya yang mungil dan cantik di terpa angin yang kencang. Sekali-sekali dirinya menggigil menahan dinginnya cuaca malam itu. Penulis yang masih terus penasaran melihat tindakan gadis tersebut.
Terlintas juga dalam benak penulis “gadis cantik seperti itu lagi ngapain di muka cafe ? sementara di dalam cafee pengunjung sepi ” inilah yang terlintas dalam benak penulis. Akhirnya penulis mencoba memberanikan diri menyapa gadis yang memakai baju warna putih tembus pandang. “haii lagi ngapain mbak ? dia mejawab dengan Mawar ” ngga ada, cuman nongkorong doang.” Selanjutnya penulis mengenalkan diri pada gadis cantik tersebut mengaku namanya “Mawar”.
Kurang lebih limabelas menit dimuka cafee, penulis mengajak gadis itu kedalam cafee. Sesampainya dalam cafee penulis menanyakan “Mawar minum apa ? ” dijawabnya terserah apa aja bang. Pelayan cafee juga tiba di muka kami, yang tidak kalah sexsi dan cantiknya dari Mawar memakai rok mini di atas lutut. Pelayan cafee sangat Mawar juga genit, sekali-sekali tangannya suka menggoda dan merabah-rabah paha pengunjung.
Hujan gerimis masih membasahi jalan raya, cuacapun semakin dingin, pengunjung cafee sudah kosong, tinggal kami berdua dan dua orang pelayan cafee, saat itu jam 1.30 Wibb. Mawar yang dari tadi hanya tertunduk sepertinya butuh perhatian, sekali-sekali Mawar menebarkan senyum yang menggoda. Panjang lebar cerita hujanpun tidak kunjung berhenti, minuman Jus sudah habis, pemilik cafee menyhiapkan barang-barangnya untuk tutup. Mawar mulai buka cerita dengan sifat yang agak malu- malu, sambil mengatakan “bang cafenya sudah maututup kita cek in yo? ” mendengar ajakan Mawar penulis terdiam sejenak. Mawar sepertinya tidak habis pikir, kenapa saya tidak mau menjawabnya. Mawar bertanya lagi ” bang ayo donkk! aku mau cerita lebih jauh lagi ama abang.
Akhirnya aku kabulkan ajakan Mawar karena penuh dengan harapan akan mendapat cerita dari Mawar. Akhirnya kami bergegas mau pergi, pemilik cafee langsung menegur “abang mau pulang ? aku jawab ia tante. Nanti sakit, inikan masih hujann! Aku jawab “kayaknya hujannya ini lama tante”. Kami pulang tante ? di jawabnya iaa! Hati- hati di jalan licin bang. Aku jawab lagi ia tante. Kami langsung menuju ke arah Simalingkar salah satu cafee and bar dekat Hotel Royal Sumatera. Sewaktu dalam perjalanan Mawar memeluk aku sangat kencang sepertinya takut kehilangan. Dalam perjalan itu aku bertanya “Mawar kamu cantik, kok maunya kerjaan seperti ini ? ” Jawab Mawar “bang kalau masih ada kerjaan yang lebih hina dari sini akan kurjakan walaupun itu pahit. Maksud Mawar gimana ? Mawar juga tidak mau kerja ini tapi orang tua Mawar sendiri menghancurkan masa depan Mawar. Mawar tidak diterima dilingkungan keluarga lagi bang.
Kalau kuceritakan kehidupan aku mungkin satu malam ini belum selesai. Tapi itupun kalau abang mendesakku nanti ada waktunya bang, Mawar akan ceritakan semuanya buat abang. Kamipun sampai dalam tujuan, aku kaget Mawar rupanya sudah dikenal dicafee tersebut. filmbokepjepang.net Sesampainya dicafe Mawar langsung didekati seorang laki-laki separuh baya yang notabenya om-om. Yang pasti aku tidak tahu persis apa cerita orang itu, hanya melihat Mawar dipeluk silaki-laki tadi dengan erat sambil mencium bibir Mawar di tengah-tengah lampu yang samar-samar. Lanjut cerita gadis malang itu mulai bergegas mau pergi bersama si laki-laki yang kehausan nafsu dengan kondisi setengah mabuk. Sebelum pergi Mawar mendekatiku sambil mengatakan “bang Mawar mau pergi, pokonya besok aku hubungi abang, ok bang ?” aku mengiyakannya.
Mawar langsung pergi menaiki mobil laki-laki itu untuk meninggalkan cafee. Akupun tidak tinggal diam untuk melacak mangsa tulisanku luput sampai disitu. Kupanggil pelayan cafee untuk membayar minuman. Tapi lain jawaban pelayan “bang minumannya sudah dibayar om tadi”. sebelum pergi meninggalkan cafee kuberikan tip sama pelayan cafee yang menemaniku untuk pamitan pulang. Sampai dimukan cafee kuperhatikan mobil laki-laki itu kemana arahnya. Kuikuti dari belakang sampai mobil itu belok kesalah satu tempat penginapan yang berkelas di Simalingkar. YaOkutinggalkan setelah dapat kepastian mereka menginap di hotel tersebut. Sesampainya di simpang kampus Universitas Sumatera Utara (USU) aku berhenti di satu cafee kecil minum (TST) Teh Susu Telorr.
Selama satu jam aku di cafee itu, tiba-tiba ponselku bunyi dengan nada panggilan. Kuangkat ponselku kulihat nomornya sepertinya tidak aku kenal. Aku sempat kaget tengah malam kegini siapa lagi yang menghubungiku terlintas dalam benak aku. Ponsel berbunyi terus kubiarkan sampai tiga kali panggilan baru kuangkat. Sangat kaget mendengar sautan dalam posel itu terdengar suara perempuan baru kukenal. Menjawab pertanyanku dengan manja sambil mengajak aku untuk menginap. Mendengar ajakan ini aku tidak percaya bahwa Mawar mau menginap bersamaku, sementara dianya masih bersama laki-laki barusan 2 jam kutinganggalkan. Mawar mengatakan kalau laki- laki tadi tidak bisa menginap sampai pagi, karena takut ketahuan sama istri dan anaknya.
Aku tanya ini no HP siapa ? Mawar jawab om tadi kupinjam. Kutanya lagi berarti dia masih ada di ruang kamar ? Mawar menjawab ia, tapi dia udah mau pulang bang, abang datang ya ? aku tunggu Mawar tidak ada kawan, cepat donk bang. Desakan ini aku tidak mudah terpengaruh, karena takut ada kejadian yang tidak di inginkan nanti. Kurang lebih 30 menit hari hampir pagi jam 4.23 Wibb aku menghubungi Mawar melalui ponselnya. Mawar mengangkat dengan nada kesal “abang dimana kok ngga datang ?. cepat donk aku tidak ada kawan nihO!. Akhirinya aku beranikan diri balik lagi kehotel tersebut. Kuperhatikan mobil silaki-laki setengah baya yang tadi kutinggalkan di tempat parkir, memang tidak ada.
Aku tanya langsung pejaga hotel, menjawabnya sudah pulang bang, abang itu tiap menginap di hotel ini sampai jam 3.00 Wib saja bang. Abang mau ngapain ? kujawab dengan nada yang Mawar dan sopan “aku barusan di hubungi cewek kawan bapak tadi. belum habis aku ngomong langsung penjaga itu potong Mawar bang ? katanya, ia bang. Ada di kamar 19, masuk aja bang, ngga apa-apa itu disini bisa kita jaga kemanan. Ok bang terimakasih yang bang, aku balik jawab. Langsung menuju kekamar no 19 kuketuk pintu kamar langsung di buka gadis seorang diri dengan mengenakan gaun tidur tembus pandang.
Sepertinya Mawar tidak memakai BH als pembalut buah dada, hanya segi tiga transparan yang nampak. Mulai dari ujung rambut kuperhatikan sampai ujung kuku serta seisi dalam kamar itu sebulum masuk. Diperselakan masuk sambil menarik tanganku kedalam, “kok takut-takut masuk donk bang, ngga apa-apa kok”. Tanggan Mawar yang nakal hampir membuat aku jadi tidak terkontrol. Mawar memang cantik, putih dan seksi tidak di temui satupun bekas luka ditubunya.
Tangannya yang mulus, lembutnya belain penuh dengan rasa sayang. aku tertunduk sejenak di pinggir tempat tidur sambil mengisap rokok Sampoerna, sementara Mawar tidur dipagkuan aku sambil memeluk pinggangku. Rokok sudah habis aku ambilkan tas kecilku yang di dalamnya ada alat perekam suara, langsung kuhidupkan. Mawar memang nakal, mau tahu aja apa isi dalam tas aku. Dia mengambilnya dan mengeluarkan tipe rekamannya, memutar balik isi kaset. Baru Mawar tahu mulai dari perteman tadi dianya ngomong aku rekam. Saat itu juga gadis yang seksi, manja mencubitku dengan kesal.
“abang kok tega kali merekam suara Mawar, untuk apa bang ?, abang wartawan ya ? jahat abang, aku ngga mau lagi cerita ama abang. Rupanya abang wartawan pantasan abang mulai dari tadi ngebut kali mendengar kisah Mawar kenapa terjuan kedunia malam”. Mawar yang dari tadi nakal, kontan langsung terdiam dan membelakangi aku. Sementara radio rekamannya dia pegang, aku minta dia ngga kasih. Bahkan dia mengatakan “abang puas ya menanyai Mawar hanya untuk kesenangan abang, malunya untuk Mawar, berarti abang ikut donk menghancurkan Mawar dan mempermalukan Mawar di muka umum”.
Aku berusaha meyakininya dengan rasa sayang, kukecup pipinya yang menandakan aku bukan untuk mempermalukannya. Tapi aku ingin mengangkat kisahnya untuk membantu sakit hati Mawar yang selama ini dipendam seperti bara yang sangat merah dan panas. Mawar kupeluk, kusayang, akhirnya Mawar mengalah memberikan rekamannya.
Mawar yang marah akhirnya bisaku redahkan kemarahannya. Sampai setengah jam Mawar tidak mau cakap, Mawar diam dengan posisi tengkurap di atas tempat tidur yang empuk tanpa menghiraukan aku. Aku termenung sejenak memikirkan cara apa lagi kubuat untuk mengajak Mawar ceritakan kisahnya. Dengan ide yang cemermalang terlintas di benakku untuk merayu dengan posisi yang sama. Akhirnya pertahaan Mawar kandas juga, Mawar membalikkan tubuhnya dengan posisi miring menghadap aku. Dia senyum sambil memelukku sambil bertanya.
Apasih gunanya abang muat di koran kisah Mawar ? abang jahat kali ya ? apa memang wartawan seperti itu ? sukanya memberitakan kesusahan orang lain. Aku jawab dengan nada yang Mawar serta menebar senyuman yang memikat hati Mawar agar ianya dapat yakin dan percaya. Mawar yang manja dan seksi akhirnya luluh tersenyum dengan iklas meceritakan kisah hidupnya sampai terjun ke dunia hitam untuk memuaskan nafsu lelaki hidung belang. Mawar bercerita pajang lebar tentang kisah hidupnya pada penulis pada pukul 4.30 Wib sampai pukul 7.30 pagi.
Berawal dari ceritanya gadis cantik ini sangat lugu takut dengan laki- laki, bahkan banyak sekali kawan-kawan Mawar yang mengejeknya kampungan. Tapi itu semua tidak pernah dia masukkan dalam hati hanya dianggapnya sebatas kuping saja. Waktu itu Mawar masih duduk di bangku SMA Swasta kelas dua di Medan. Dengan keluguan Mawar banyak sekali para lelaki satu lokalnya menaruh hati sama aku. lain orang lain tingkah lakunya beratus teori yang di buat cowok-cowok keren yang mendekatinya, yang namanya cinta belum juga ada di benaknya.
Suatu waktu yang tidak di sangka Mawar ketemu dengan seorang pemuda yang baik hatinya Dono (nama samarannya) berhasil memikat hati Mawar. filmbokepjepang.net Penuh dengan rayuan dan kemesrahan yang berjalan cukup lumayan sampai kejenjang penikahan. Awal dari kesukaan Mawar pada Dono penuh dengan kejujuran dan kebaikannya di mata Mawar membuatnya tergila-gila dengan Dono. Saat yang di nanti-nantikan Dono mulai berani bercanda mengajak Mawar jalan-jalan ke salahsatu tepat perbelanjaan. Ajak ini tidak disangkah Dono kalau Mawar langsung menyetujuinya. Perjalananpun dilanjutkan kesebuah plaza dengan mesra Dono memberanikan dirimemegang jari tangan Mawar yang lembut dan halus.
Sentuhan itu membuat hati Mawar berdebar-debar seperti baru terkena strum listrik. Padahal menurutnya banyak cowok yang jahil menyentuh tangannya, satupun belum pernah ia rasakan detak jantung seperti ini. Mawar membalas sentuhan tangan Dono sampai pada gemgaman yang gemas sama-sama dilakukan. Dono menarik tangan Mawar sambil mengecup kulit tangan Mawar yang halus penuh dengan arti dan kasih sayang yang tidak bisa dituturkan.
Sesampai plaza Mawar mengajak Dono keliling-keling di dalam plaza. Aku mulai sudah lelah Dono juga kelelahan. Aku kasihan melihat Dono aku ajak dia pulang kerumahku, sesampainya kami dirumah ternyata kedua orang tuaku bekum juga pulang kerja, yang ada adik aku barung pulang sekolah. Kami melanjutkan ngobrolnya di ruang tamu sambil nonton TV Flim Sinetron yang di bintangi Rano Karno sema menjalin cinta remaja di bangku sekolah. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 Wibb Dono dengan sopan berpamitan sama aku.
Dengan kesopanan Dono juga membuat aku terus bertambah sayang dan cinta sama dia. Tanpa kami sadari Tiga bulan sudah berjalan hubungan aku dengan Dono. Hubungan baik itu melalui telepon atau ketemu disekolah terus berlanjut. Dono sudah mengenalkan aku pada orang tuanya, dan aku sudah mengenalkan Dono pada kedua orang tuaku. Semula kedua orang tuaku tidak pernah mempersoalkan hubunganku dengan Dono sampai kami naik kelas tiga. Sewaktu hari libur kawan-kawan aku mengajak rekreasi dipantai kasan. Dono menyetujuinya, aku senang karena Dono mau ikut bersama-sama. Kami berangkat tiga pasangan yang semuanya pacaran, ongkos kami kumpul- kumpul bersama.
Tiba waktunya aku pun menunggu angkot berjanji jumpa di sipang Amplas. Pukul 9.30 wibb sudah kumpul semuanya, langsung menaiki mobil bersama-sama kepemandian. Sesampainya di sana masing-masing pasangan berpencar menyewa gubuk yang ada dipinggir pantai. Dono masih malu-malu untuk menyewa gubuk buat kami berdua yang di luar. Dia menatapku dengan penuh kasih sayang aku mengkedipkan mata agar Dono berani menyewakan gubuk buat kami. Akhirnya Dono mengajak aku menyewa gubuk pas dipinggir pantai.
Cuaca mulai mendung kami ganti baju untuk sama- sama berenang. Satu jam penuh berenang perut mulai mulas dan terasa nyeri menahankan lapar. Setenga jam kemudian kami dengan bersama-sama berhenti mandi untuk makan di tepi pantai Kasan. Mandi sudah, makanpun sudah tinggal istrihat dulu baru nunggu sore baru mandi lagi siap mandi baru pulang. Kebetulan siap makan hujan grimis pun tiba, kami sangat khawatir kalau pantai ini akan meluap nantinya.
Tapi kekawatiran ini hilang begitu saja sesaat aku berdua dengan Dono di dalam gubuk.
Hujan makin lebat, Dono menutup pintu gubuk, suasana makin dingin Dono menatapku dengan lembut. Saat aku menggeser posisi dudukku Dono menarik tanganku, sambil merangkul bahuku. Aku terkejut dengan napas yang agak kencang, jantungku berdebar-debar ada rasa benci dan suka.
Dono tidak menghentikan jemarinya di bahuku, tangannya mulai menjulur ke pinggangku meletakkan tangannya di atas pahaku yang di balut dengan celana renangku yang basah kuyup. Dono mencium leherku dan kupingku, aku meronta dengan kecil sambil mengatakan jangan bang, nanti kalau kita sudah kawinkan abang bisa melakukannya.
Dono tidak mendengar keluhanku bahkan ia merayuku dengan kata-kata dan gombalan sambil mengatakan “aku mau bertanggung jawab untuk mengawinimu, aku sumpah demi tuhan” kebetulan Dono beragama Islam aku keristen. Kutanya Dono lagi apa orang tua abang mau menerimaku ” dia jawab aku sudah bilang sama orang tuaku mereka setujuh, terserah pilihan aku ” akhirnya pertahananku kandaslah sudah.
Aku pasrah Dono menciumi aku mulai dari ujung rambut sampai kakiku, dengan penuh rasa sayang dan menikmati keindahan tubuhku. Aku tidak tahan perlakuan Dono, membuat aku macam cacing kepanasan sambil membalas cubuan Dono. Melihat perlawanku Dono semakin semangat sambil berusaha membuka baju dan celana renangku, dengan sekejap baju dan celanaku sudah lepas dari tubuhku.
Tubuhku yang putih mulus hanya di balut segi tiga dan BH. Melihat kemontokan tubuhku Dono sempat terpelongo sejenak melihat pemandangan yang tidak pernah dilihatnya secara langsung selain dengan menonton fliim biru. Dengan secepat kilat Dono melepaskan seluruh pakaiannya yang melekat di tubuhnya.
Aku terkejut dan malu melihat Dono telanjang bulat di hadapanku, dadanya yang kekar ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku teringat kata-kata kawan aku, kalau ada bulu tubuh di dada pria nafsunya tinggi, mengingat ini akau gemetar. Tanpa di komandoi tangan Dono yang lincah membuat aku kehilangan konstrasi. Aku gelagapan menyeimbangi jamahan dan ciuman yang di lakukan Dono samaku.
Aku hampir lemas dengan cumbuan Dono yang membuatku tidak sadar diri sumua pembalut tubuhku telepas sudah seperti anak yang baru dilahirkan tanpa sehelai benang pun yang menghalanginya. Dono mulai meningkatkan serangannya maaf pembaca “dengan menjilat milikku yang paling berharga”. filmbokepjepang.net Aku tidak tahu apa lagi yang dilakukan Dono yang jelas membuat aku menggelinjang- gelinjang. Dono menindihku sambil membuat ancang-ancang diatas tubuhku sambil mengarahkan basokanya sambil menciumi leherku dan telingaku. Saat tubuh Dono peling bawah menekan milikku terasa nyeri dan sakit.
Mendengar jeritanku Dono merasa kasihan dan menghentikan aksinya sebentar. Sambil mempermainkan buah kembar milikku, selang beberapa minit Dono mengulangi aksinya sambil menekan dengan pelan-pelan, tapi sangat luar biasa sakitnya. Aku baru kali itu di cium laki- laki, apalagi untuk di gitui. Dono mulai tidak sabar menikmati milikku, akhirnya dia menekannya dengan keras, aku menjerit kesakitan.
Dono berhasil membongkar pintu milikku yang kian lama kujaga, Dono tidak bergerak dia membiarkan miliknya didalam miliku.
Sekali-sekali Dono mengangkat tubuhnya dengan lembut, aku mulai merasakan nikmat bercampur sakit kurang lebih lima belas menit Dono mengerang dan terkulai lemas di sampingku.
Aku memaki diriku sambil menangis, kenapa aku segampang itu mengikuti godaan setan yang menimpahku. Aku mau duduk terasa sakit di selangkanganku, Dono kulihat dengan senyum sambil memeluk aku. dia meyakinkan aku bahwa dirinya tidak akan menyia-nyiakanku sampai kapanpun dia tetap bertanggungjawab katanya padaku. Dengan kata-kata bang Dono membuat aku tidak ada apa-apanya dimuka dia aku tertunduk dan patuh pada perintahnya.