Aku adalah seorang dosen di sebuah sekolah kesehatan di sumatra. Namaku ronnie. Perawakanku biasa saja dengan tubuh agak gempal dan tinggi 170 an. Aku memegang bidang keilmuan klinis di kampusku. Yang kebetulan kebanyakan mahasiswaku adalah wanita, karena aku berada di fakultas kedokteran jurusan kesehatan masyarakat. Sehingga kebanyakan mahasiswaku adalah calon perawat dan bidan. Aku memang sangat beruntung, tiap hari menikmati pemandangan yang indah karena dikelilingi mahasiswi-mahasiswi yang cantik-cantik. Mereka semua rata-rata menggunakan jilbab. Aku sangat menyukai gadis berjilbab, karena lebih seksi dan anggun, menurutku. Apalagi ditambah mereka sering menggunakan pakaian ketat.Bagi sebagian mahasiswa, apalagi yang telah memasuki tahun-tahun akhir studinya, ini adalah saatnya melakukan penelitian dan kemudian menyusun tugas akhir. Aku yang memegang bidang kimia klinis, banyak mendapat permintaan membimbing. Diantaranya adalah Aulia, Mifta, dan Neni. Aku menyetujui proposal mereka karena sesuai dengan keinginanku ditambah mereka bertigalah mahasiswi keperawatan yang paling cantik, sehingga membuatku betah berlama-lama membimbing mereka, dan mahasiswa lain pun ku tolak, dengan alasan sudah terlalu banyak mahasiswa bimbinganku.
Ketiga mahasiswa bimbinganku ini mengambil judul tentang sperma. Aku hanya membedakan metoda pengukurannya antara Aulia, Mifta dan Neni. Sehingga mereka dapat saling melengkapi. Hari ini adalah jadwal bimbinganku dengan mereka yang pertama kali setelah aku memberikan judul kepada mereka bertiga untuk diolah menjadi proposal penelitian. Tok-tok “masuk” aku mempersilahkan masuk mereka bertiga masuk.
“siang pak” sapa Aulia. Mereka bertiga kemudian masuk ke ruanganku. Aulia berkulit putih bersih, dengan tinggi semampai, wajahnya manis khas orang sunda, karena memang ia adalah keturunan sunda. Sedangkan Mifta kulitnya tidak seputih Aulia, tetapi kulitnyapun bersih mengarah ke kuning langsat, wajahnya khas melayu, hampir mirip dengan siti nurhaliza, tetapi ia menggunakan jilbab menambah manis wajahnya.
Ketiga mahasiswa bimbinganku ini mengambil judul tentang sperma. Aku hanya membedakan metoda pengukurannya antara Aulia, Mifta dan Neni. Sehingga mereka dapat saling melengkapi. Hari ini adalah jadwal bimbinganku dengan mereka yang pertama kali setelah aku memberikan judul kepada mereka bertiga untuk diolah menjadi proposal penelitian. Tok-tok “masuk” aku mempersilahkan masuk mereka bertiga masuk.
“siang pak” sapa Aulia. Mereka bertiga kemudian masuk ke ruanganku. Aulia berkulit putih bersih, dengan tinggi semampai, wajahnya manis khas orang sunda, karena memang ia adalah keturunan sunda. Sedangkan Mifta kulitnya tidak seputih Aulia, tetapi kulitnyapun bersih mengarah ke kuning langsat, wajahnya khas melayu, hampir mirip dengan siti nurhaliza, tetapi ia menggunakan jilbab menambah manis wajahnya.
Sedangkan Neni mempunyai wajah agak kebulean campuran melayu, juga menggunakan jilbab seperti halnya Aulia dan Mifta. Mereka bertiga kemudian menyerahkan draf proposal yang telah mereka kerjakan sesuai petunjukku, dan hasil studi literatur mereka. Aku kemudian memeriksanya dengan seksama.
“Hmmm…kalo begitu saya periksa dulu ya, nanti kalian bertiga datang kerumah saya hari Minggu pagi, kita lanjutkan diskusinya dirumah saya” kataku
“baik pak, boleh kami minta alamat rumah bapak, sekalian no HP nya pak” kata Aulia padaku
“ini” aku kemudian memberikan kartu namaku kepadanya. Kemudian meraka bertiga pun berlalu meninggalkan ruanganku.filmbokepjepang.com
Hari Minggu pagi jam dinding ku telah menunjukkan jam 8 lewat. Saat itu aku baru saja terbangun, karena hari ini adalah hari Minggu maka tadi malam aku habiskan dengan chatting dengan teman-temanku sampai larut malam hingga aku terbangun agak kesiangan. Teringat bahwa mahasiswa bimbinganku akan datang untuk diskusi, aku kemudian segera bersiap-siap. Setelah membersihkan diri dan memakai pakaian yang rapi, serta membereskan rumah, tak lama ada yang mengetuk pintuku. Walaupun aku masih single, tetapi dengan kemapananku sebagai dosen muda,aku sudah punya rumah sendiri.
“pagi pak…” kata mereka bertiga menyapaku hampir berbarengan
“ya silahkan masuk” aku mempersilakan mereka masuk. “mau minum apa ni?” “mmmm…apa aja deh pak” jawab Aulia, diiringi dengan anggukan Neni dan Mifta. Kemudian aku pergi kedapur, kemudian kembali lagi membawakan 4 gelas softdrink untuk mereka dan1 untukku sendiri. “maaf ya bapak seadanya aja, maklum lah ngga ada yang ngurus” kemudian mereka pun tersenyum.
“jadi, setelah saya bacatadi malam ada beberapa point penulisan yang saya koreksi, anda bisa lihat nanti dan memperbaikinya” kataku mereka bertigapun manggut-manggut. “nah saya ingin diskusikan tentang point ini, tentang pengambilan sampel sperma untuk penderita obesitas, bagaimana kalau anda ambil sampel beberapa tingkatan obesitas, supaya penelitian anda lebih mendalam, bagaimana?” kataku memberi masukan kepada mereka. “bukankah untuk itu kami harus melakukan pre-research dulu pak, masing-masing satu sampel agar tahu pengaruhnya untuk metoda yang kami gunakan?” timpal Aulia. “ya benar, saya rasa itu bukan suatu kendala, karena anda hanya membutuhkan satu sampel masing-masingnya” lalu mereka bertigapun berembuk dengan berbisik.
“Hmmm…kalo begitu saya periksa dulu ya, nanti kalian bertiga datang kerumah saya hari Minggu pagi, kita lanjutkan diskusinya dirumah saya” kataku
“baik pak, boleh kami minta alamat rumah bapak, sekalian no HP nya pak” kata Aulia padaku
“ini” aku kemudian memberikan kartu namaku kepadanya. Kemudian meraka bertiga pun berlalu meninggalkan ruanganku.filmbokepjepang.com
Hari Minggu pagi jam dinding ku telah menunjukkan jam 8 lewat. Saat itu aku baru saja terbangun, karena hari ini adalah hari Minggu maka tadi malam aku habiskan dengan chatting dengan teman-temanku sampai larut malam hingga aku terbangun agak kesiangan. Teringat bahwa mahasiswa bimbinganku akan datang untuk diskusi, aku kemudian segera bersiap-siap. Setelah membersihkan diri dan memakai pakaian yang rapi, serta membereskan rumah, tak lama ada yang mengetuk pintuku. Walaupun aku masih single, tetapi dengan kemapananku sebagai dosen muda,aku sudah punya rumah sendiri.
“pagi pak…” kata mereka bertiga menyapaku hampir berbarengan
“ya silahkan masuk” aku mempersilakan mereka masuk. “mau minum apa ni?” “mmmm…apa aja deh pak” jawab Aulia, diiringi dengan anggukan Neni dan Mifta. Kemudian aku pergi kedapur, kemudian kembali lagi membawakan 4 gelas softdrink untuk mereka dan1 untukku sendiri. “maaf ya bapak seadanya aja, maklum lah ngga ada yang ngurus” kemudian mereka pun tersenyum.
“jadi, setelah saya bacatadi malam ada beberapa point penulisan yang saya koreksi, anda bisa lihat nanti dan memperbaikinya” kataku mereka bertigapun manggut-manggut. “nah saya ingin diskusikan tentang point ini, tentang pengambilan sampel sperma untuk penderita obesitas, bagaimana kalau anda ambil sampel beberapa tingkatan obesitas, supaya penelitian anda lebih mendalam, bagaimana?” kataku memberi masukan kepada mereka. “bukankah untuk itu kami harus melakukan pre-research dulu pak, masing-masing satu sampel agar tahu pengaruhnya untuk metoda yang kami gunakan?” timpal Aulia. “ya benar, saya rasa itu bukan suatu kendala, karena anda hanya membutuhkan satu sampel masing-masingnya” lalu mereka bertigapun berembuk dengan berbisik.
Tiba-tiba Neni bertanya kepadaku “berat badan dan tinggi bapak berapa?” “ 82kg dan 175 cm” kenapa?” tanyaku sedikit heran. “hmmmm….kalo gitu bapak masuk kelompok obesitas tingkat ringan” sahut Mifta. “Bagaimana kalo kami, ngambil sampel sperma bapak?” kata Aulia lagi. Aku kemudian terkejut mendengar permintaan mereka, sekaligus Horny mendengarnya. Apalagi melihat dandanan ketiga gadis berjilbab itu hari ini sangat cantik dengan pakaian cukup ketat dan dipadu dengan celana jins hipster ketat pula ditambah jilbab yang mereka kenakan menambah horny selangkanganku. Tetapi aku berusaha untuk tetap tenang, walaupun benda diselangkanganku mulai tak sabar. “ohh, boleh, kapan anda akan mengambil sampel sperma saya?” kataku berusaha tetap tenang.filmbokepjepang.com
“kebetulan kami bertiga membawa wadah steril pak, jadi kami mau ngambil sekarang saja” sahut Neni dengan suaranya yang lembut kepadaku. “kami akan ambil masing-masing 1 botol sampel pak, bisa kan pak?” kata Mifta lagi dengan suara sedikit menggoda, mungkin ia berusaha menaikkan libidoku untuk mendapatkan sampel yang maksimal. “boleh saja terserah kalian, kalian tahu kan cara pengambilan yang baik supaya keadaan sperma maksimal” kataku yang sudah terangsang berat. “tahu pak, kami akan merangsang bapak dulu, kami buka ya pak”.
“aku dulu ya” kata Aulia kepada Neni dan Mifta. Aulia kemudian membuka ritsleting celanaku, dan mempelorotkan celana ku beserta dalamannya. Sekonyong-konyong menyembullah penisku yang cukup besar dan sudah mengeras sempurna, karna sudah terangsang dari-tadi, ujung penisku pun sudah mengeluarkan cairan madzi pertanda sudah terangsang berat. “wah, gede juga ya pak, udah terangsang berat rupanya ya pak” kata Aulia yang kemudian menggenggam penisku dengan tangannya yang halus dengan lembut dan kemudian mulai mengocok penisku dengan tangannya. “ohh Auliaaaa…nikmat sekali…” racauku yang sudah dimabuk kenikmatan. Aulia hanya tersenyum geli melihatku yang dilanda kenikmatan. Aulia kemudian mulai memasukkan penisku kedalam mulutnya dan mengulumnya dengan bibirnya yang seksi itu. 10 menit Aulia memainkan penisku dalam mulutnya, belum ada tanda-tanda aku akan mengeluarkan sperma. Aku memang cukuplama bertahan dalam sex. Dengan pacarku pun aku bisa bertahan cukup lama, hingga pacarku sudah kalah duluan ketika aku mencapai orgasme.
“wah pak, tahan juga ya…baiklah” Aulia kemudian menurunkan celana jins ketatnya berikut celana dalamnya sehingga terpampanglah pemandangan indah vagina seorang gadis berjilbab yang cantik, warnanya kemerah-merahan bulunya pun tercukur rapi. “Aulia masukin ya pak…ssshhhh” Aulia kemudian memasukkan penisku kedalam vaginanya yang sudah basah.filmbokepjepang.com
“kebetulan kami bertiga membawa wadah steril pak, jadi kami mau ngambil sekarang saja” sahut Neni dengan suaranya yang lembut kepadaku. “kami akan ambil masing-masing 1 botol sampel pak, bisa kan pak?” kata Mifta lagi dengan suara sedikit menggoda, mungkin ia berusaha menaikkan libidoku untuk mendapatkan sampel yang maksimal. “boleh saja terserah kalian, kalian tahu kan cara pengambilan yang baik supaya keadaan sperma maksimal” kataku yang sudah terangsang berat. “tahu pak, kami akan merangsang bapak dulu, kami buka ya pak”.
“aku dulu ya” kata Aulia kepada Neni dan Mifta. Aulia kemudian membuka ritsleting celanaku, dan mempelorotkan celana ku beserta dalamannya. Sekonyong-konyong menyembullah penisku yang cukup besar dan sudah mengeras sempurna, karna sudah terangsang dari-tadi, ujung penisku pun sudah mengeluarkan cairan madzi pertanda sudah terangsang berat. “wah, gede juga ya pak, udah terangsang berat rupanya ya pak” kata Aulia yang kemudian menggenggam penisku dengan tangannya yang halus dengan lembut dan kemudian mulai mengocok penisku dengan tangannya. “ohh Auliaaaa…nikmat sekali…” racauku yang sudah dimabuk kenikmatan. Aulia hanya tersenyum geli melihatku yang dilanda kenikmatan. Aulia kemudian mulai memasukkan penisku kedalam mulutnya dan mengulumnya dengan bibirnya yang seksi itu. 10 menit Aulia memainkan penisku dalam mulutnya, belum ada tanda-tanda aku akan mengeluarkan sperma. Aku memang cukuplama bertahan dalam sex. Dengan pacarku pun aku bisa bertahan cukup lama, hingga pacarku sudah kalah duluan ketika aku mencapai orgasme.
“wah pak, tahan juga ya…baiklah” Aulia kemudian menurunkan celana jins ketatnya berikut celana dalamnya sehingga terpampanglah pemandangan indah vagina seorang gadis berjilbab yang cantik, warnanya kemerah-merahan bulunya pun tercukur rapi. “Aulia masukin ya pak…ssshhhh” Aulia kemudian memasukkan penisku kedalam vaginanya yang sudah basah.filmbokepjepang.com