Pembantuku Dan Kedua Putrinya Part 1 Perawan Tika

Video Rate:
1.80 / 5 ( 10votes )
7123 views

Aku adalah seorang pemuda lajang belum beristri, mempunyai seorang pembantu bernama Inem. Inem bekerja di rumahku bersama dengan kedua anaknya Tika dan Anita. Mereka baru 1 bulan bekerja di rumahku. Anaknya yg bernama Tika, siang tadi habis terjatuh karena dikejar anjing tetangga, sehingga lecet pada pahanya. Inem adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya. Inem usianya sekitar 42 tahun, dan anaknya Tika umurnya 16 tahun sedangkan Anita baru berumur 14 tahun. Seperti biasanya tiap malam sebelum tidur, aku mengecek kunci jendela dan pintu. Pada saat aku mengecek ke bagian kamar pembantu, alangkah terkejutnya saat aku melihat daster Mbok Inem yang tersingkap sampai ke pinggang.

Ternyata di balik daster itu, Mbok Inemku ini memiliki paha yang betul-betul mulus dan di balik CD-nya yang lusuh dan sobek di bagian depannya terlihat dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan penisku yang masih perjaka ini langsung berontak. Setelah agak tenang, tanganku langsung bergerilnya mengelus paha mulus Mbok Inemku ini. Setelah puas mengelus pahanya, aku mulai menjilati ujung paha dan berakhir di pangkal pahanya. Aku sempat mau muntah ketika mulai menjilati klitorisnya melalui CD-nya yang sobek. Sedangkan yang bikin aku mau muntah adalah bau CD-nya.

Ya… mungkin sudah berhari-hari tidak dicuci. Setelah sekitar 15 menit aku jilati clitnya dan ternyata Mbok Inemku ini tidak ada reaksi…, ya mungkin karena terlalu capek sehingga tidurnya pulas banget, aku mulai keluarkan penisku dan mulai aku gesek-gesekkan di clitnya. Aku tidak berani melepas CD-nya takut dia bangun. Ya… aku hanya berani mengocok penisku sambil memandangi clit dan juga teteknya. Ternyata Mbok Inemku ini tidak memakai BH sehingga puting payudaranya sempat menonjol di balik dasternya. Aku tidak berani untuk memeras teteknya karena takut Mbok Inem akan bangun. Sedang asyik-asyiknya aku mengocok penisku, si Tika bangun dan melihat ke arahku.

 

Tika sempat mau teriak dan untung saja aku cepat menutup mulutnya dan meminta Tika untuk diam. Setelah Tika diam, berhubung aku sudah tanggung, terus saja aku kocok penisku. filmbokepjepang.sex Tika yang masih terduduk lemas karena ngantuk, tetap saja melihat tangan kiriku yang mengocok penisku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya. Sambil melakukan aktivitasku, aku pandangi si Tika, gadis kecil yang benar-benar polos, dan aku lihat sesekali Tika melihat mataku terus berpindah ke paha ibunya yang sedang aku elus-elus berulang kali. Setelah sekitar 10 menit berlalu, aku tidak tahan lagi, dan akhirnya “croot… crrott… croot…” ada 6 kali aku menembakkan pejuhku ke arah clit Mbok Inemku ini. Saat aku keluarkan pejuhku, si Tika menutup matanya sambil memeluk kedua kakinya. Pada saat itulah aku tanpa sengaja melihat pangkal pahanya dan ternyata…, Tikaku ini tidak memakai CD.

Pembantuku Dan Kedua Putrinya Part 1 Perawan Tika – Cerita Bokep.

Saat aku sedang melihat memeknya Tika, dia bilang… “Ndoro… kenapa pipis di memeknya si Mbok.”
Aku sendiri sempat kaget mendengarnya. “Nduuk… itu biar ibumu tidur nyenyak…”
“Ndoroo… Tika kedingingan…, Tika mau pipis…tapi Tika takut ke kamar mandi…”
“Ya… sudah Nduk… ayo aku antar ke kamar mandi”

Tika kemudian aku ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Aku sendiri juga pengen pipis, terus Tika aku suruh jongkok di depanku. Tika kemudian mengangkat roknya dan… suur… banyak sekali air seni yang keluar dari memeknya. Aku sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, Tika aku gendong dan aku dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu aku peluk dan aku belai lembut rambut panjangnya yang sampai ke pinggang.

“Ndoro… Tika belum cebok… nanti memeknya Tika bau lho… Ndoro…”
“Nggak apa-apa Nduk… biar nanti Ndoro yang bersihin memeknya Tika… Tika bobok di sini ya… sama Ndoromu ini…”

Kemudian Tika aku angkat dan mulai aku baringkan di ranjang empukku ini. Tanganku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya…, dan juga payudaranya yang lumayan montok. Pada saat tanganku mengelus pahanya.

“Ndoro… kenapa mengusap-usap kaki Tika yg lecet…”
“Oh iya Nduk… Ndoro lupa…”

Tahu sendirilah, aku memang benar-benar sudah horny untuk mencicipi Tika, gadis kecilku ini. Bayangkan saja, di sebelahku ada gadis 16 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja ketika tanganku mengelus-elus seluruh tubuhnya. Kemudian aku jongkok di antara kakinya dan mulailah aku singkap rok yang dipakai Tika sampai ke pinggang. filmbokepjepang.sex Sekarang terpampanglah di hadapanku seorang gadis kecil usia 16 tahun dengan bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu. Setelah pahanya aku kangkangkan, terpampanglah segaris bibir memek yang di kanan-kirinya agak mengelembung…, eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan ibu jari aku berusaha untuk menguak isi di dalamnya. Dan ternyata… isinya merah muda, basah karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga agak mengkilap.

Tanganku-pun mulai mengelus memek perawanannya, dan sesekali aku pijit, pelintir dan aku tarik-tarik clitorisnya. Aku sendiri heran clitnya Tikaku ini ukurannya nggak kalah sama ibunya.

“Aduuh… Ndoro… memeknya Tika diapain… Ndoro…”
“Tenang Nduk… nggak apa-apa… Ndoro mau nyembuhin luka kamu kok… Tika diam saja yaa…”
“Inggiih… Ndoro…”

Setelah Tika tenang, akupun mulai menjilati memeknya dan memang ada rasa dan bau pipisnya Tika.
“Ndoro… jangaan… Tika malu Ndoroo… memek Tika kan bau…”.

 

Aku bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai aku kocok-kocok dengan pelan. Tikapun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat pantatnya. Aku pun mulai menyedot memeknya Tika dengan kuat dan aku lihat Tika menggigit bibir bawahnya sambil kepalanya digoyang ke kanan kiri.

“Ndoroo… geli Ndoro… memeknya Tika diapain sih Ndoroo…”
Akupun tidak peduli dengan keadaan Tika yang kakinya menendang-nendang dan tangannya mencengkeram seprei ranjangku sampai sobek di sana sini.

Dan akhirnya… “Ndoroo… sudah Ndoro… Tika mau pii… piis dulu Ndoro…”.

Dan tidak lama kemudian “Ssuur… suur… suur…” Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan memeknya yang mungkin baru pertama kali ini dikeluarkannya.

Pembantuku Dan Kedua Putrinya Part 1 Perawan Tika – Cerita Bokep.

Setelah kujilati dan kuhisap sampai bersih, akupun tiduran di sebelahnya dan kurangkul Tikaku ini.

“Ndoro… maafin Tika ya…, Tika tadi pipis di mulutnya Ndoro…, pipis Tika bau ya Ndoro…”
“Nggak apa-apa Nduk… tapi Tika harus dihukum… karena udah pipis di mulut Ndoro…”
“Tika mau dihukum apa saja Ndoro… asalkan Ndoro nggak marahin Tika…”
“Hukumannya, Tika gantian minum pipisnya Ndoro… mau nggak…”
“Iya Ndoro…”
Akhirnya aku keluarkan penisku yg sudah tegang.

Begitu penisku sudah aku keluarkan dari CD-ku, Tika yang masih terlalu polos itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aku lihat wajah Tika agak memerah. Setelah aku lepaskan kedua tangannya, aku sodorkan penisku ke depan wajahnya dan aku suruh Tika untuk memegangnya.

“Nduk… ayo dipegang dan dielus-elus…”
“Inggih Ndoro…, tapi Tika malu Ndoro…, Tika takut Ndoro…”
“Nggak apa-apa Nduk… ini nggak nggigit kok… ini namanya penis Nduk…”

Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut.
“Nduk… penisnya Ndoromu ini diemut ya…”
“Tapi Ndoro… Tika takut Ndoro… Tika jijik Ndoro…”
“Nggak apa-apa Nduk… diemut saja seperti saat Tika ngemut es krim…, ayo nanti Tika Ndoro kasih es krim… mau ya…”
“Benar Ndoro… nanti Tika dikasih es krim…?”
“Iya Nduk…”

Tika pun jongkok di antara pahaku dan aku mulai memasukkan penisku ke mulutnya yang mungil. Agak susah sih, bahkan kadang-kadang penisku mengenai giginya. “Nah gitu Nduuk… diisep ya… yaa… ya gituu… Nduuk…”

Sambil Tika mengoral penisku, kaos lusuhnya Tika pun aku angkat dan aku lepaskan dari tubuh mungilnya. Aku elus-elus teteknya dan kadang aku remas dengan keras. Aku gemes banget sih sama payudaranya yang bentuknya agak meruncing itu.

Sekitar 12 menit kemudian, aku rasakan penisku sudah berdenyut-denyut. Aku tarik kepala Tika dan aku kocok penisku di mulut mungilnya… dan… aku tekan sampai menyentuh kerongkongannya dan akhirnya “croot… croot… croot… cruut…” Cairan pejuhku sebagian besar tertelan oleh Tika dan hanya sedikit yang menetes keluar dari mulutnya.

“Ndoroo… pipisnya banyak banget… Tika sampai mau muntah…”
“He… eh… Nduuk… tapi enak kan… pipisnya Ndoro…”
“Inggih Ndoro… pipis Ndoro kental banget… Tika sampai nggak bisa telan… agak amis Ndoro…”

Aku memang termasuk laki-laki yang suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari aku fitnes. Menuku setiap hari : susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga suplemen protein produk luar negeri. Jadi ya wajar kalau spermaku kental dan agak amis.

Kemudian aku peluk bidadariku kecilku ini dan sesuai janjiku dia aku kasih es krim rasa vanilla. Setelah habis Tika memakan es krimnya, dia aku telentangkan lagi di ranjangku.

Terus aku kangkangkan lagi pahanya dan aku mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus terang saja aku penasaran sebelum membobol selaput daranya.

“Ndoro… mau ngapain lagi… nanti Tika pipis lagi lho Ndoro…”
“Nggak apa-apa Nduk… pipis lagi aja Nduk… Tika mau lagi khan es krim…”
“Mau Ndoro…”

Setelah aku siap, pahanya aku kangkangkan lagi lebih lebar, dan aku mulai memasukkan kepala penisku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, Tikaku meringgis.

“Ndoro.. memek Tika diapain.. kok sakit..” Aku sempat tarik ulur penisku di liang memeknya. Dan setelah kurasa mantap, aku tekan dengan keras. Aku rasakan ujung penisku merobek selaput tipis, yang aku yakin itu adalah selaput daranya.

“Ndoorroo.. sakiit..” Langsung aku peluk Tika, kuciumi wajah dan bibir mungilnya.
“Nggak apa-apa Nduk.. nanti enak kok.. Tika tenang saja ya..”

Setelah kudiamkan beberapa saat, aku mulai lagi memompa memeknya dan aku lihat masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya.

“Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Ndoro.. ahh..” itulah yang keluar dari mulutnya Tika.

“Auuhh.. oohh.., Ndoro.., periih…, aahh.. gelii Ndoro.. aahh..,” Sambil aku terus menusuk-nusuk memeknya, aku selalu perhatikan wajah imutnya Tika. Sungguh pemandangan yang luar biasa. filmbokepjepang.sex Wajahnya memerah, bibirnyapun kadang-kadang menggigit bibir bawahnya dan kalau aku lihat matanya terkadang hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki Tika pun sudah tidak beraturan menendang kesana-kemari dan juga kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kaitannya.

 

“Auuhh.. oohh.., ndoroo.., aahh.. ooh.. aahh, ndoroo..” Aku mulai merasakan ada denyutan-denyutan vaginanya di penisku, pertanda Tikaku sebentar lagi orgasme. Kepala Tika pun mulai menengadah ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 16 tahun yang masih begitu polos, tubuhnya menggelinjang dengan desahan-desahan yang betul-betul erotis.

“Oohh.. ahh.. auuhh.. geli ndoroo.. ahh….. Ndoroo.. Tika mau pipiiss.. ndoroo..”

“Seerr.. suurr.. suurr….” penisku seperti disiram air hangat. Aku peluk sebentar Tikaku untuk memberikan kesempatan gadis kecilku menuntaskan orgamesmenya. Setelah agak reda, aku lumat-lumat bibir mungilnya.

“Maafin Tika ya Ndoro.. Tika pipis di kasurnya Ndoro.. Tika malu Ndoro.. udah gede masih ngompol di kasur..”
“Nggak apa-apa Nduk… Ndoro juga mau pipis di kasur kok..”

Aku sendiri sudah nggak tahan. Kakinya aku angkat, lalu kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan penisku menyentuh dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan aku mulai mempercepat sodokan penisku.

“Ndooro.. Tika capek.. Tika mau bobok.. ndooroo..”
“Iya nduuk.. Tika bobok saja yaa..”
“Memeek Tika periih.. ndooroo..”

Kutekan keras-keras penisku ke liang kenikmatannya dan kutarik pantatnya dan “croot.. cruut.. croot.. croot.. cruut.. croot..” Aku muntahkan pejuhku ke dalam rahimnya. Aku cabut penisku dari memek tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dengan darah segar mengalir keluar dari liang kemaluannya.

“Ndoro.., kenapa Ndoro pipis di perutnya Tika.., perut Tika jadi hangat Ndoro..”
“Iya nduuk.., biar kamu nggak kedinginan.., ayo sekarang Tika bobok ya.., sini Ndoro kelonin..”
“Inggih Ndoro.., sekarang Tika capek.., Tika pengen bobok..”

Aku perhatikan memeknya sudah mulai melebar dan agak membelah dibandingkan sebelum aku perawanin. Aku peluk dia dan aku cium dengan mesra Tika, si gadis kecilku. Aku dan Tikapun akhirnya tertidur dengan pulas. Nikmat. Ternyata enak juga memperawani Tika.

Pagi nan cerah di hari itu, aku bangun dan langsung ke kamar mandi untuk buang hajat. Sambil menikmati sebatang rokok putih kesukaanku, aku nikmati tubuh polos Tikaku yang masih tergolek di ranjangku. Tikaku masih tertidur pulas, terkadang dia menguap dan menggeliat. Di saat aku sudah selesai dan mau berdiri, tiba-tiba saja Tikaku bangun dari tidurnya dan lari ke arahku.

“Ndoro.., Tika mau pipiis..” Kemudian Tikaku yang telanjang itu langsung jongkok dan “Suur..” Eh.. baru sedikit keluar pipisnya, Tika ini memelukku dan akhirnya menangis.
“Kenapa menangis nduk.., dan pipisnya kok nggak jadi..”
“Tika nggak mau pipis.., memek Tika perih Ndoro..”
Aku sempat berpikir, mungkin rasa perih di memeknya itu disebabkan luka ataupun lecet di selaput daranya yang semalem baru saja aku perawanin.
“Ayo nduk pipis lagi.., nanti perut Tika bisa sakit lho kalau nahan pipis..”
“Pokoknya Tika nggak mau pipis lagi.., Tika takuut..”

Aku sendiri bingung, kalau terlalu lama pipisnya ditahan, pasti perut Tikaku akan sakit. Karena aku lihat wajah Tikaku gelisah menahan pipisnya dan juga kedua tangannya memegangi memeknya agar pipisnya nggak menerobos keluar. Kadang-kadang Tika jongkok, terkadang berdiri, dan aku pikir air seninya pasti sudah di ambang saluran vaginanya sehingga Tikaku gelisah sekali. Sesekali badannya menggeliat dan wajahnya meringis.

“Ayo nduuk.., pipisnya dikeluarin lagi ya..”
“Nggak mau.., Tika nggak mau pipis lagi..”

Setelah itu Tikaku nangis lagi sambil kedua tangannya masih berusaha memegangi memeknya agar pipisnya nggak keluar. Kemudian Tika aku suruh duduk bersandar di klosetku.

“Ya sudah.., sini nduuk.., Tika duduk di sini yaa..”
“Iya Ndoro.., tapi Tika nggak mau pipis lagi lho Ndoro..”
“Nggak nduk.., coba tangannya dibuka jangan nutupin memeknya Tika..”

Setelah memeknya terbuka, aku jongkok di antara kakinya dan aku lihat di sekitar pahanya masih ada bekas darah keperawanannya yang sudah mulai kering.

Akupun mulai menjilati bibir memeknya. Sesekali aku masukkan lidahku dan juga jari tengahku ke lubang memeknya. “Ndoro.., memeknya Tika geli.. ndooroo..” Aku senang sekali akhirnya Tikaku bisa melupakan rasa perih di memeknya dan sekarang sudah berubah menjadi rasa geli-geli nikmat. Untuk menambah sensasinya, kedua tanganku meremas-remas kedua payudara mungilnya. Dalam hitungan menit saja, Tika sudah mulai menggeliat dan agak sedikit kejang-kejang. Badannya bersandar di sandaran klosetku dan kepalanya menengadah ke atas. “Ndoro.., Tii.. kaa.. mau pii.. piis..”

Tikaku akhirnya berkelejotan, badannya ke depan dan ke belakang bergantian, dan “Suur.. suur..” Aku sendiri masih sibuk menjilati dan sesekali aku sedot air seninya. Setelah agak reda, badan Tika melemah dan kepalanya jatuh di punggungku.

“Gimana nduk.., tadi pipisnya sakit nggak..”
“Nggak kok Ndoro.., tadi diapain sih Ndoro.., kok memek Tika nggak sakit lagi..”
“Nggak diapa-apain kok nduk.., sekarang Tika mandi yaa..”
“Eh.. Ndoro tadi kok minum pipisnya Tika.., apa biar memeknya Tika nggak sakit ya Ndoro..”

 

Aku sendiri bingung mau jawab apa, terus akhirnya aku jawab saja kalau aku haus. Dan nggak disangka-sangka Tikaku mau minum pipisku.

“Ndoro.., Tika juga haus.., Tika mau minum pipisnya Ndoro..”
“Jangan nduuk.. nanti Tika bisa muntah lho.. Ndoro ambilkan air putih di kulkas yaa..”
“Nggak mau..! Ndoro curang.. Tika nggak boleh gantian minum pipisnya Ndoro..”

Sambil bicara begitu, Tikaku mulai menangis. Dasar Tikaku ini memang masih kekanak-kanakan dan sedikit manja. Akhirnya Tika aku suruh jongkok dan membuka mulutnya lebar-lebar. filmbokepjepang.sex Aku sendiri tidak tega mengencingi mulutnya, apalagi kalau sampai air seniku tertelan olehnya. Makanya hanya sebagian kecil saja air kencingku yang aku arahkan ke mulutnya dan sebagian besar aku arahkan ke lehernya agar tidak tertelan oleh Tika.

“Gimana.., udah nggak haus lagi khan nduuk..”
“Tika nggak haus lagi Ndoro.., pipisnya Ndoro agak panas.., Tika suka banget..”
“Ayo nduk.., sekarang Tika mandi bareng Ndoro ya..”

Akhirnya aku sabuni seluruh badan Tika dan aku keramasi juga rambut panjangnya. Tikaku sendiri juga tidak mau ketinggalan ikut menyabuni dada, perut dan juga burungku.

“Ndoro.., penisnya kok keras banget sih..” Sebenarnya penisku sendiri sudah tegang sekali saat aku menjilati memeknya Tika tadi. Hanya saja untuk menyetubuhi Tikaku ini, aku nggak sampai hati, takut Tikaku akan kesakitan lagi. Tetapi Tikaku ini memang agak manja, sambil menyabuni penisku, terkadang dikocok-kocok. Dan yang bikin aku gemas adalah saat burungku digoyang ke kanan ke kiri, seperti mainan saja.

“Iiih.. lucu banget penis Ndoro.. seperti ayunan..” Aku sendiri hanya bisa senyum-senyum dan berusaha untuk tidak menggaulinya. Diberi angin begitu, Tikaku semakin membuat aku tambah gemas. Ujung jarinya diusapkan di kepala penisku, dan di atasnya ditaruh busa sabun, habis itu terus ditiup lagi. Terus penisku diguyur air, setelah bersih terus kepala penisku dilihatin lamaa sekali.

Bahkan kadang-kadang kepala penisku ditekan dengan Ibu jari dan jari telunjuknya sehingga lubang penisku agak terbuka. “Iiih.. lucu banget deh.. penis Ndoro..” Aku sebenarnya gemas dan juga agak marah, penisku dijadikan mainan seperti itu. Sedangkan Tika, aku perhatikan sangat senang sekali dengan mainan barunya itu. “Ndoro.. pipisnya Ndoro.. keluarnya dari sini ya..”. sambil tangan Tikaku menunjuk lubang penisku. Aku yang akhirnya tidak tahan lagi langsung melumat dan mengunyah bibir Tika sambil kedua tanganku meremasi payudaranya. Sedangkan Tikaku sendiri kaget sekali, di saat dia lagi asyik-asyiknya mainin penisku, aku dengan gemas langsung mencumbuinya.

“Ndoro.. Tika kan mau mandi.. kok bibir Tika diciumin seperti semalem itu..”
“Iya nduk.. Ndoro sayang sama Tika.. sekarang Tika nungging yaa..”
“Memangnya..Tika mau diapain ndoroo..”
“Sudahlah.. nungging aja nduuk.. enak kok..”

Karena aku sudah benar-benar horny, langsung saja aku tusukkan kontolku ke lubang memeknya. Aku lihat Tikaku memang agak meringis, tetapi tetap saja aku pompakan penisku keluar masuk vaginanya. Nggak sampai 15 menit, aku lihat Tikaku sudah kejang-kejang sambil kepalanya digoyang-goyang sehingga rambut panjangnya berantakan nggak karuan dan aku rasakan penisku dibasahi air mani hangatnya. Aku juga nggak lama kemudian “Croot.. croout.. cruut..” Aku masukkan lagi pejuhku ke liang vaginanya. Terus aku peluk dan kulumat lagi bibir mungilnya.
Setelah aku mandiin Tika, terus aku gendong ke kamarku. Aku sendiri terus berpakaian dan aku pakaikan juga rok dan kaus lusuhnya. Setelah kelihatan rapi, aku masih sempat sekali melumat bibirnya sebelum aku gandeng tangannya untuk sarapan bareng Anita dan Mbok Inemku. Setelah selesai mandi, Tika aku gandeng ke meja makan dan ternyata Anita sudah mulai mencicipi sarapan paginya. Aku lihat di meja makan sudah ada makanan lengkap dan aku pikir pasti Mbok Inemku yang masak dari bahan-bahan yang ada di kulkas. Kalau habis diperawani, ternyata kencing juga sakit loe. Tanya saja Tika kalau tidak percaya.

 

 

fastbet99 – Agen Bandar66 Online | Sakong Online | Capsa Susun | Bandar Poker | Judi Domino99 | BandarQ | AduQ | Poker Texas Indonesia
“Selamat pagi.., Anita..”
“Pagi om..”
Oh iya, Anita ini memang agak lain, dia…

BERSAMBUNG

Baca Cerita Selanjutnya : Pembantuku Dan Kedua Putrinya Part 2 Mbok Inem

 

Category: PERAWAN Tags: , , ,
VIP579 SLOT258 SLOT161 FASTBET99 STARBET99 HOKIBET99 NEXIABET