Aryani, Gadis DesaDitulis pada Februari 14, 2008 oleh indostoriesNamaku Roni, masih single, sekarang eksekutif di salah satu perusahaan ternama diJakarta. Aku mau cerita mengenai pengalaman pertamaku berhubungan dengan seoranggadis ketika baru naik ke kelas 3 SMA. Dalam perbincangan dengan teman-teman sekelas terutama cowok-cowok, sering kamiberbagi pengalaman seru masing-masing. Dari para sahabatku, cuma aku seorang yangmasih perjaka. Yang lainnya sudah masuk golongan pemanah. Ada yang nyikatpembantunya, pacarnya, dan ada juga yang melakukannya dengan wanita pro. Sedangaku ? Pacarku seorang yang tekun menjalani agama. Kalau bertamu ke rumahnya sajaselalu ada orang lain yang menemani entah ayah, ibu atau saudara kandungnya. Kesempatan yang ada cuma saat pamit ketika ia mengantarkan ke luar rumah. Itupanhanya ciuman di pipi saja. Main dengan yang pro aku tidak punya cukup keberanian. Pembantu ? Pembantuku STW berkain kebaya, dan sama sekali tidak menarik. Suatu hari sepulang ke rumah setelah latihan band dengan teman-temanku, aku berteriakmemanggil bik Minah pembantuku agar menyiapkan makanan. ìBik Minah pulang kekampungnya, dijemput adiknya tadi pagi, karena salah satu ponakannya akan dinikahioleh seorang cukup terpandang di desanya. Nah rupanya akan ada pesta besar-besaran dikampung. Mungkin bulan depan bik Minah baru balik, î kata ibuku. ìTapi nggak usahkhawatir, Aryani anak bik Minah yang membantu kita selama bik Minah tidak ada, kebetulan ini kan musim liburan sekolah.
ì Tak lama ada seseorang yang datang membawakan makanan. Aku tidak memperhatikankarena kupikir anaknya bik Minah pasti kurang lebih sama dengan ibunya. Tapi ketikaaku menoleh, ya ampun, ternyata manis juga anak ini. Kulitnya bening, wajahnya polosdengan bibir tipis agak kemerahan, rambut dikepang kuda. Ukurannya sedang-sedangsaja. Mungkin kalau dipermak sedikit orang tidak akan menyangka ia cuma anakpembantu. Tak lama ibuku berteriak dari ruang depan, mengatakan bahwa ia akan pergi kepertemuan wanita sampai malam. Di rumah tinggal aku dan Aryani. ìYani, sini temenin aku ngobrol sambil aku makan, î kataku ketika melihat Aryanimelintas. ìKamu sekolah kelas berapa Yan ?ìSMP kelas 3, mas. Tapi tidak tahu tahun depan apa bisa melanjutkan ke SMA, î katanyapolos. ìDi kampung sudah punya pacar apa belum ? Atau apa malah sudah dilamar ? î tanyakulagi.!ìBelum mas, sungguh !î jawab Aryani. ìKalau mas sendiri, pasti sudah punya pacar ya?îìGadis kota mana mau sama aku, Ya ? î kataku mulai mengeluarkan rayuan gombal. ìLagipula aku sukanya gadis yang masih polos seperti kamu. ììAh mas, bisa saja, î katanya malu-malu, ìAku kan cuma anak seorang pembantu. ììYan, aku sudah selesai makan. Nanti setelah beres-beres kamu temenin aku ke ruangatas ya. Soalnya aku kesepian, bapak dan ibu baru pulang malam hari, î kataku sambilbergegas naik ke lantai atas sambil mikir gimana ya bisa ngadalin si Aryani. Kutunggu-tunggu Aryani tidak naik-naik ke lantai atas. Akhirnya dia datang juga, rupanya habis mandi, karena tercium wangi sabun luks.
Segera kusuruh ia dudukmenemaniku nonton VCD. Sengaja kuputar film pinjeman temanku yang biasanyakuputar kalau bapak/ ibu tidak di rumah. Kupilih yang tidak terlalu vulgar, supaya Aryanijangan sampai kaget melihatnya. Adegan yang ada paling cuma percintaan sampai diranjang tanpa memperlihatkan dengan detail. Rupanya adegan-adegan itu membuat Aryani terpengaruh juga, duduknya jadi tidak bisadiam. ìMas. sudah ya nontonnya, aku mau ke bawah, î katanya. ìTunggu dulu, Yan, aku mau ngomong, î kataku yang telah dapat ide untuk menjeratnya, ìKamu takut tidak bisa melanjutkan sekolah apa karena biaya ? Kalau cuma itu, soalsepele, aku akan membantumu, asal ÖîìAsal apa mas, î katanya bersemangat. ìAsal kamu mau membantu aku juga, î kataku sambil pindah ke dekatnya. Segera kuraihtangannya, kupeluk dan kucium bibirnya. Aryani sangat kaget dan segera berontaksambil menangis. ìYani, kamu pikir aku akan memperkosamu ? î kataku lembut. ìAku cuma mau supayakamu bersedia menjadi pacarku. ìIa membelalak tidak percaya. Sebelum ia sempat mngucapkan apa-apa kuserbu lagi, tapikali dengan lebih lembut kukecup keningnya, lalu bibirnya. Kugigit telinganya, dankuciumi lehernya. Aryani terengah-engah terbawa kenikmatan yang belum pernahdialami sebelumnya. Ingin rasanya segera kurebahkan dan kutiduri, tapi akal sehatkumengatakan jangan terburu-buru.
Menikmati kopi panas harus ditiup-tiup dulu sebelumdireguk. Kalau langsung bisa lidah terbakar dan akhirnya malah tidak dapat apa-apa. Perlahan-lahan dari menciumi lehernya aku turun ke bagian atas dadanya, dan kubukakancing dasternya dari belakang tanpa setahunya. Tetapi ketika akan kuturnkan dasternyaia tersadar dan mau protes. Segera kubuka baju kaos t-shirt ku sambil mengatakan udara!sangat panas. Ia tersipu melihat dadaku yang bidang, hasil rajin fitness. ìYan kamucurang sudah lihat dadaku, sekarang biar impas aku juga mau lihat kamu punya dong. ììAh jangan mas, malu, î katanya sambil memegang erat bagian depan dasternya. ìBajunya doang yang dibuka, Yan. kalau malu behanya nggak usah, î kataku sambilmenyerbunya lagi dengan ciuman. Yani tergagap dan kurang siap dengan serbuankusehingga aku berhasil membuka dasternya. Segera kuciumi bagian seputar payudaranyayang masih tertutup beha berwarna hitam. ìAduh mas, mhm, enak sekali, î katanya sambil menggelinjang. Tangankupun bergerilyamembuka pengait behanya. Tetapi ketika kulepaskan ciumanku karena hendak membuka behanya ia kembali tersadardan protes, î lho mas janjinya behanya tidak dibuka, ì Tanpa menjawab segera kuserbu payudaranya yang tidak besar tetapi sangat indahbentuknya, dengan puting yang kecil berwarna coklat muda. Kukulum payudarakanannya sambil kuemut-emut.
Ia tidak dapat berkata-kata tetapi menjerit-jerit keenakan. Terdengar alunan suara erangan yang indah, î mph, ehm, ahhh, ë dari bibirnya yangmungil. Jemariku segera mulai menjelajah selangkangannya yang masih tertutup CDyang juga berwarna hitam. Rupanya hebat sekali rangsangan demi rangsangan yangAyryani terima sehingga mulai keluar cairan dari MQ-nya yang membasahi CDnya. ìOh mas, oh mas, mph, enak sekali, î lenguhnya. Tanpa disadarinya jariku sudahmenyelinap ke balik CD-nya dan mulai menari-nari di celah kewanitaannya. Jarikuberhasil menyentuh klitorisnya dan terus kuputar-putar, membuatnya badannyagemetaran merasakan kenikmatan yang amat sangat. Sengaja tidak kucolok, karena itubukan bagian jariku tetapi adik kecilku nanti. ìAhhh !î jerit Aryani, dibarengi tubuhnya yang mengejang. Rupanya ia sudah mencapaiklimaksnya. Tak lama tubuhnya melemas, setelah mengalami kenikmatan pertama kalidalam hidupnya. Ia terbaring di sofa dengan setengah telanjang, hanya sebuah CD yangmenutupi tubuhnya. Segera aku berdiri dan melepaskan celana panjang serta CD-ku, pikirku ia masih lemas, pasti tidak akan banyak protes. ìLho mas, kok mas telanjang. Jangan mas, jangan sampaiterlalu jauh, î katanya sambil berusaha untuk duduk. ììYan, kamu itu curang sekali. Kamu sudah merasakan kenikmatan, aku belum. kamusudah melihat seluruh tubuhku, aku cuma bagian atas saja, î kataku sambil secepat kilatmenarik cd-nya. ìMas, jangan ! î protesnya sambil mau memertahankan CD-nya, tetapi ternyata kalahtangkas dengan kecepatan tanganku yang berhasil melolosi CD-nya dari kedua kakinya. Terlihatlah pemandangan indah yang baru pertama kali kulihat langsung. MQ-nya masih , dan baru ditumbuhi sedikit bulu-bulu jarang. Adik kecilku langsung membesardan mengerasSegera kuciumi bibirnya kembali dan kulumat payudaranya. Aryani kembali terangsang. Lalu sambil kuciumi lehernya Kunaiki tubuhnya. Kubuka kedua kakinya dengan keduakakiku, ìmas, jangan, oh !î katanya. Tetapi tanpa memperdulikan protesnya kulumatbibirnya agar tidak dapat bersuara.
Perlahan-lahan torpedoku mulai mencari sasarannya. Ah, ternyata susah sekali memasukkan burung peliaraanku ke sangkarnya yang baru. Bolak-balik meleset dari sasarannya. filmbokepjepang.sex Aku tidak tahu pasti di mana letaknya sang lubangkenikmatan. ìMas, jangan, aku masih perawan, î protes Aryani ketika berhasil melepaskan bibirnyadari ciumanku. ìJangan takut sayang, aku cuma gesek-gesek di luar saja, î kataku ngegombal sambilmemegang torpedo dan mengarahkannya ke celah yang sangat sempit. Ketika tepat di depan gua kewanitaannya, kutempelkan dan kusegesk-gesek sambil jugakuputar-putar di dinding luar MQ-nya. ìMas, mas, mphm, oh, uenak sekali, î katanyapenuh kenikmatan.
Kurasakan cairan pelumasnya mulai keluar kembali dan membasahihelmku. Lalu mulai kepala helmku sedikit demi sedikit kumasukkan ke dalam MQ-nya denganmenyodoknya perlahan-lahan, ìAw mas, sakit ! Tadi katanya tidak akan dimasukkan, î protes Aryani, ketika kepala helmku mulai agak masuk. ìNggak kok, ini masih di luar. Udah nggak usah protes, nikmatin aja, Yan !î kataku setengah berbohong sambil terusbekerja. Sempit sekali lubangnya si Yani, sehingga susah bagiku untuk memasukkan torpoedokuseluruhnya. Wah kalau begini terus, jangan-jangan si otong sudah muntah duluan di luar, pikirku. Sambil sedikit demi sedikit memaju-mundurkan torpedoku, kugigiti telinganyadengan gigitan kecil-kecil. Tiba-tiba kugigit telinganya agak keras, Yani terpekik, ìAw !î Saat itu dengan sekuat tenagaku kusodok torpedoku yang berhasil tenggelam semuanyadi MQ-nya Aryani. Gerakan pantatku semakin menggila memaju-mundurkan torpedoku di dalam MQAryani. Tetapi tidak kutarik sampai kelaut, takut susah lagi memasukkannya.
Rupanyarasa sakit yang dialami Aryani tergantikan dengan rasa nikmat. Yang keluar dari bibirmungilnya hanyalah suara ah, uh, ah, uh setiap kali ku maju mundurkan torpedoku, menandakan ia sangat menikmati pengalaman baru ini. Torpedoku semakin menegang. Keringat bercucuran dari tubuhku, Akupun melngalamikenikmatan yang selama ini hanya kuimpikan. Sekitar selangkanganku terasa ngilu. Rupanya aku sudah mendekati klimaks. Gerakan pantatku semakin cepat, terasa jepitanMQ perawan desa ini semakin kencang juga. Empuk sekali rasanya setiap kali torpedokuterbenam di dalamnya. Terasa hampir meledak torpedoku, siap memuntahkan lahar!panasnya ke dalam surga kenikmatan Aryani. Dengan sekut tenaga kubenamkantorpedoku sedalam-dalamnya dan crot, crot, cort ! Air maniku muncrat ke dalam rahimAryani, Terdengar lenguhan panjang dari bibir mungil Aryani.
Rupanya kami mencapai orgasme bersamaan. Tubuhkupun jatuh terbaring di atas tubuhnya penuh dengan kenikmatan. Kami berdua terbaring tak berdaya. Tubuh lemas, tetapi masih terasa kenikmatan yang sampai ke ubun-bubun!..