aku benar-benar tidak berdaya, aku sudah lemas menahan orgasme yang berulang-ulang kali kurasakan pada malam ini, aku pasrah, aku sudah tidak mampu berbuat apa-apa, apalagi menggerakaan tubuhku, aku hanya bisa menahan napas dan merintih menahan nikmat saat orgasme kembali membawa tubuhku ke alam surgawi dunia.
Mengulum senyum, merangkul, kemudian mencumbuiku. Tetapi setelah itu aku akan tidak dapat lagi menahan seluruh serangan-serangan dan gaya permainan seksnya. Tetapi akhir-akhir ini setelah suamiku memakai shabu-shabu, konsumsi seksnya semakin bertambah, dan permainannya pun menjadi semakin liar dan menggebu-gebu.
Sampai saat ini akupun masih kewalahan untuk melayani birahi seks suamiku, sampai-sampai jika aku merasa tidak kuat lagi menghadapinya, aku akan mencoba mengalahkan nafsunya dengan melakukan oral. Semakin sering aku melakukan oral semakin aku mengetahui titik-titik kelemahannya.
Aku akan menyedot dengan kuat-kuat terutama dibagian kepala penisnya, sembari tanganku dengan cepat melakukan gerakan-gerakan kocokan, mulutku berputar-putar untuk merangsang bagian kepala penisnya, setiap beberapa saat aku mengintip perubahan wajah suamiku, bila dia mulai meringis menahan nikmat, apalagi sampai memejamkan matanya.
Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, aku akan mengulum kepala penisnya dengan dibantu gerakan menyedot, tanganku akan semakin cepat mengocok-ngocok batang penisnya. Sampai pada akhirnya kurasakan cairan sperma hangat menyemprot dengan derasnya di mulutku disertai teriakan-teriakan kecilnya.
Aku akan menyedot sekuat-kuatnya semampuku sampai spermanya tidak keluar lagi, lalu kebuang spermanya dan kemudian kulanjutkan menyedot kembali kepala penisku, Biasanya dengan serangan beruntun seperti ini, biasanya suamiku akan mulai melemah dan tidak akan mampu melanjutkan permainannya ini.
Bahkan apabila aku sudah tidak kuat melayaninya, suamiku tetap melampiaskan nafsunya dengan melakukan masturbasi. Aku benar-benar tidak kuat menghadapi suami yang hiperseksual ini. Tamat