Kak Dinda orangnya cantik. Dia mempunyai tinggi badan 171cm, kulit putih bersih, dadanya kira2 36 dan pantatnya sangat montok. Aku sangat terangsang jika melihatnya. Suatu hari,tepatnya malam minggu. Waktu itu orang tua sedang pergi. Aku sendiri juga lagi malas dirumah. Lalu aku pergi ke rumah teman kuliahku. Jadi dirumah hanya kak Dinda sendirian yang lagi nungguin pacarnya.
Tapi dasar sial temanku juga lagi keluar.Lalu untuk ngilangin suntuk aku mutar-mutar(jalan2) sendirian. Setelah puas jalan jalan aku pun pulang.sampai dirumah kulihat ada kenderaan pacar kak Dinda didepan rumah.
”Aduh..jagain orang pacaran nih..” pikirku.
Aku langsung masuk keteras. Tapi aku terkejut saat melihat Kak Dinda sedang ditunggangin oleh pacarnya. Kubatalkan niatku dan aku terus mengintip permainnan mereka.Aku benar2 terangsang melihat adegan tersebut.
Kulihat kak Dinda masuk ke kamarnya lalu aku duduk sendirian di ruang tengah. Aku benar benar terangsang. Aku lalu bangkit dan masuk kekamar kak Dinda. Rupanya kak Dinda sedang ganti baju. Dia terkejut melihatku.
”ngapain kamu?” tanyanya.
“Tadi kakak ngapain sama cowok kakak?” Aku balik bertanya. Dia hanya diam.
”Emang kamu tahu?” tanyanya lagi. Aku hanya mengangguk.
“Jangan bilang siapa-siapa ya..!”katanya lagi.
“Oke…tapi kakak harus mau begituan juga sama aku!”ujarku.
“kamu mau juga ya…” katanya manja Dia lalu menarikku ketempat tidur.
Dibukanya bajunya, lalu dibukanya juga bajuku. Langsung dilumatnya penisku. Rasanya enak sekali. Diisapnya penisku sampai kusemprotkan spermaku didalam mulutnya. Aku cukup puas atas perlakuannya. Lalu dia menyuruhku menjilati vaginanya
“Oooohh.. Aaahh..” erangnya.
Lalu aku pindah meremas dan menjilati payudaranya
“MMmmhh.. terus… nggh..” Kujilati payudaranya, perutnya sampai kujilati lagi vaginanya.
“oh… ah…ena..k..” erangnya.
Nafsuku naik lagi. Penisku mulai berdiri lagi.
“Masu..kin aja..” pintanya.
Lalu kumasukin penisku dan memompanya. Rasanya enak sekali,penisku dijepit oleh otot vaginanya.
“ahh…. terus…. sayang…” jeritnya.
Lalu dibaliknya tubuhku. Dengan posisi diatas,dia menggoyangkan pantatnya turun naik. Tangan ku meremas pantatnya yang montok. Payudaranya bergoyang-goyang.
“Aku mau keluar..” erangku.
“Tahann… sayang..” ujarnya.
Lalu
“Aaahh… agh…. oh…” kak Dinda mengerang panjang pertanda orgasme.
Dia terus bergoyang dan
*crot.. crot.. crot..*
Kusemburkan spermaku didalam vaginanya. Lalu dia mencium bibirku. Kami pun tergeletak bersampingan.
”Makasih kak.. betul-betul nikmat..” ujarku sambil meremas payudaranya.
“iya… kamu hebat juga..” katanya.
“maukan kakak beginian lagi..?” tanyaku.
Rasanya sama-sama enak kok. Sampai pada suatu hari, Waktu itu aku pulang kuliah, kulihat pintu kamar kak Dinda terbuka dan dia berbaring mengenakan handuk. Aku terangsang melihatnya. Aku masuk dan kubuka bajuku lalu kupeluk dan kucumbu.
“Aaah.. Jangan sekarang.. ada mama tuh!” Ujarnya.
Tapi aku tak perduli dan terus merangsangnya. Akhirnya dia pasrah. Kubuka handuknya dan kujilati payudaranya.Kak Dinda mendesah. Lalu dia bangkit, menimpaku sambil berbalik. Kami melakukan gaya 69, Dikocoknya dan diisapnya penisku.
Aku pun menjilati vaginanya sambil meremas pantatnya. Lagi asyik menjilat,tiba2 pintu kamar dibuka. Kami sangat terkejut. Ternyata mama sedang memergoki kami berbuat mesum. Mama masuk dan menutup pintu. Muka mamaku tampak marah melihat perbuatan kami. Aku dan kak Dinda hanya bisa terdiam. Matanya menatap kami tajam.
“maafin kami ma!, ini salah Bram. Bram yang ngajak kak Dinda. Soalnya Bram lagi terangsang..” ujarku.
“Kenapa harus kak Dinda..?”tanya mamaku.
“Daripada dengan PSK lebih baik dengan aku, Ma..” sambung kak Dinda
“Lagi pula aku juga mau kok..” ujar kak Dinda membelaku.
“terserah mama mau marah,kami kan udah gede dan punya hasrat seks yang harus disalurkan..”ujarku.
Mamaku terdiam sejenak
“ya..udah terserah kalian.. Tapi perbuatan kalian jangan sampai ketahuan papa..”ujarnya.
“Satu hal lagi Bram,jangan sampai kak Dinda hamil..” katanya sambil menatapku.
“Ya udah sebagai hukumannya mama mau lihat bagaimana kalian melepaskan hasrat seks kalian itu..” ujarnya lagi.
Aku dan kak Dinda saling pandang. Lalu kami melanjutkan permainan kami. Aku mulai merangsang kak Dinda lagi. Kujilati payudaranya. Lalu kujilati vaginanya. filmbokepjepang.com
“Ah…ssst..mmmh..” desahnya.
Tanpa menunggu lama lagi kumasukkan penisku keliang vaginanya dan kugoyang.
“Akkh…ohh…ngghh…ah..ah..” desahnya.
Aku semakin mempercepat kocokanku. Dan…
“Aaahhhhhhh……ahhhhh ….akhhkhhh…” jeritnya panjang.
Kurasakan kak Dinda telah mencapai orgasme. Semakin cepat goyanganku. Terdengar suara kocokan penisku divaginanya yang sudah basah bercampur cairan orgasmenya.
”mau keluar nih..” jeritku
“Dimulutku aja..” ujarnya sambil menahan sodokan penisku Kucabut penisku.
Kak Dinda langsung menggenggam penisku dan mengocoknya dalam mulutnya.
*Crott..crot..crot…crot..
Kami saling berpelukan dan berciuman. Aku lalu berpakaian dan masuk kekamarku. Dikamar aku masih memikirkan kejadian tadi.
”Mama tidak melarang aku ngeseks dengan kakakku sendiri. Berarti aku juga bisa ngeseks dengan mama..” pikirku.
Lagian body mama masih sip abis. Soalnya mamaku ikut fitnes. Walaupun usianya udah 44 tahun tapi masih oke(bukan membanggakan).Lagi pula mama pasti lebih berpengalaman. Aku berpikir lama mengenai ide gilaku ini. Kuputuskan,aku harus bisa merasakan ngeseks dengan mamaku sendiri.
Lalu aku keluar dan masuk kekamar mamaku.Kulihat mamaku berbaring membelakangiku. Kulihat pantatnya yang montok dan pahanya yang mulus. Kubuka bajuku semuanya. Dan sambil menelan ludah aku naik ketempat tidur dalam keadaan bugil. Kupeluk mamaku dari belakang dan kugesek penisku yang sudah tegang. Tiba2 mama terbangun
“Ngapain kamu,Bram..?” tanyanya.
“Jilatin anu mama ya….kayak kak Dinda tadi…” pintanya sambil meraba vaginanya. Aku lalu menjilati vagina mama sambil memainkan klitorisnya dengan gigi dan lidahku.
“Ahh…terus….sayang….okh..e.na..kkk..” desah mama.
Kepalaku dijepitnya dengan kedua pahanya dan rambutku dijambaknya.Agar aku terus menjilati vaginanya.10 menit lidahku menari divagina mamaku akhirnya mamaku orgasme juga.
Kurasakan cairan hangat di lidahku. Lalu mama bangkit dan menyuruhku telentang. Mama lalu mengambil baby oil dan mengoleskan kepenisku.Lalu dikulumnya penisku dengan nikmat.ohhh…rasanya benar2 nikmat sampe ubun2. Isapan mama jauh lebih enak dari kak Dinda. Aku merasakan kenikmatan yang dahsyat. Mama mengulum semua penisku beserta bah zakarku.
Yang paling sensasi kurasakan saat mama mengocok penisku sambil menjilati lubang duburku. Wow benar2 asik dan nikmat.Aku sampai merinding kenikmatan. Sekitar 10 menitan kesemprotkan spermaku di depan wajah mamaku.Mama ku sibuk menjilati spermaku yang muncrat kemana mana.
“wah..benar-benar nikmat ma…”ujarku.
“mama jago istong(isap totong)”pujiku.
“Kamu juga jago jilatannya, mama sampe merinding.” ujarnya.
“Papa kalau jilat kurang nikmat, lagian papa jarang mau jilat..” ujarnya lagi.
“Gimana, mau dilanjutkan?” tanya mamaku.
“iya dong.. Aku kan mau ngerasain anunya mama..” ujarku sambil melihat vaginanya.
“mama juga mau ngerasain sodokan penismu..” jawabnya manja.
Lalu mama mengajakku kekamar mandi, untuk membersihkan vaginanya dan penisku. Kuhidupkan air di bathtub setinggi mata kaki. Kami berdua masuk dan kucumbu mama, kucium bibirnya dan kuremas-remas payudaranya. Kami berdua sangat bernafsu,terutama aku. Padahal aku sudah main sebelumnya dengan kak Dinda.
Aku sudah tidak tahan untuk memasukkan penisku kevagina mama. Kutusukkan penisku dan bless..amblas semuanya terbenam. Kurasakan jepitan liang surga mama masih kuat. Kupompa penisku menghujam vagina mama. Kaki mama menjepit sisi bathtub. filmbokepjepang.com
“Ohhh…yeahh….ahhh..” jerit mama.
Sekitar 3 menit mama minta ganti posisi nyamping dengan posisi kaki belipat kearah samping dan aku menggoyang dari atas menyodok vagina mama. Mama tampak sangat menikmatinya. Lalu mama minta gaya doggie style. Kami bangkit dan mama nungging bertumpuan dengan sisi bathtub.Kusodok vagina mama dari belakang.
Mama mendesah campur menjerit kecil. Pantatnya yang montok beradu dengan pangkal pahaku.Kupeluk mamaku dari belakang sambil terus bergoyang perlahan.meremas payudaranya.
”Ma…masukin ke lubang anus ya…” bisikku.
“Pelan2 mama belum pernah..” jawabnya.
Kucabut penisku dan kumasukkan pelan pelan kelubang anus mamaku. Mamaku merintih kecil menahan sakit. Lubang anus mama memang belum pernah dijamah. Masih terasa ketat. Kugoyang perlahan-lahan sambil tanganku mengusap-usap bibir vaginannya dari belakang.
“Oh..ahhh.. oh.. nikmat..” Mama mendesah.
Sekitar 4 menit kucabut penisku kubalikkan tubuh mama dan satu kakinya kuangkat dan kuletakkan diwashtafel.Kumasukkan penisku lagi dan kugoyang lagi. Sekitar 1 menit,kuangkat mama dan kutidurkan di lantai kamar mandi.Kakinya mengangkang dan aku mulai menggenjotnya lagi.
“ahh.. ohhh… akhh..” mama terus menjerit merasakan nikmatnya. Dan….
“ohhh.. ahh…” mama melenguh sambil memejamkan matanya menikmati orgasmenya.
Aku terus bergoyang. Lalu aku mengakhiri permainanku dengan semprotan spermaku di dalam rahim mama tempat aku dikandung dulu. Aku benar-benar puas. Aku mencium mama.
“makasih ma.. permainan mama sangat hebat..”pujiku.
“Mama mau kan…ngeseks sama Bram lagi…?” tanyaku.
Mamaku tersenyum dan mengangguk
“aduh…. kamu nakal ya…” ujarnya.
Kubuka celanaku dan kukeluarkan penisku yang tegang. Kugesekkan ke pantat mamaku.
“Ma…ayo.. dong…” bujukku.
“gak..ah…ntar dilihat papa!” tolaknya.
“please…..” rayuku.
“isap aja ya….” tawar mamaku.
“ya..deh..!” Sahutku.
Lalu mama jongkok dan mengisap penisku. Mataku meram melek menahan nikmatnya. Sampai kusemburkan lahar hangat kemulut mama. Lalu aku mandi dan berangkat kuliah. Dikampus aku rasanya pengen cepat pulang. Pukul 2 siang aku tiba dirumah.Kupanggil kak Dinda dan mama kekamarku.
“Gimana….kalau kita main bertiga” usulku
“hah..!!!” jawab mama dan kak Dinda serentak.
“Aduh.. nih…anak.. nafsu amat ya…” ujar mamaku.
“Kayaknya asyik juga tuh.” sahut kak Dinda Kak Dinda langsung membuka bajunya dan menimpaku.
Bibirku dilumatnya sambil tangannya melucuti pakaianku. Mama akhirnya membuka bajunya dan ikut bergabung. Mama langsung mengisap penisku sambil menjilatinya. Sedangkan aku menjilati vagina kak Dinda. Lalu kusuruh mama tidur telentang sambil mengangkang. Kujilati vagina mama dan kak Dinda menjilati dan meremas remas payudara mama.
“sssst….. enaaak…. ahhh..” erang mama.
Lalu gantian,kujilati vagina kak Dinda dan mama menjilati payudara kak Dinda. Aku mulai memasukkan penisku kevagina kak Dinda dan memompanya. Sedangkan mama menjilati payudara kak Dinda sambil menggosok2 vaginanya sendiri.
“aahhh…ohhh..oh..” kak Dinda menjerit kecil berbarengan dengan deru napasnya yang tidak teratur.
Kupercepat goyanganku. Aku harus membuat kak Dinda orgasme terlebih dahulu. Beberapa saat kemudian kak Dinda mengerang puas.
“Aaaah…aaah..ah.. ah.ah.ahhhhhhhhhhhh.. ha..” sambil nafasnya agak tersenggal.
Penisku terasa dijepit otot vagina kak Dinda yang yang berkontraksi. Kucabut penisku dan kutarik mamaku. Lalu kumasukkan penisku ke liang surganya dan kugoyang. Mamaku hanya mendesah kecil. Aku menikmati goyanganku.Aku lalu membalikkan tubuh mama keatas.Mama bergoyang bagai menaiki kuda. Tanganku meremas-remas pantat mama dan membantunya turun naik.
“oooo..ahhhh….. yehhh..” erang mama sambil memejamkan matanya.
Payudaranya bergantung dan bergoyang.
“ohhhhh…ahhhhhhhhh..” kudengar erangan mamaku sambil memejamkan mata dan menahan ludah.
Kurasakan mama sudah orgasme. Kupeluk mama dan kubalikkan badannya. Kak Dinda langsung mendekat dan menjilati payudara mama. Aku langsung menggenjot mamaku lagi dengan posisi mama telentang. Sekitar dua menitan, kurasakan aku mau mencapai puncak. Langsung kucabut penisku dan kusemburkan ke mulut kak Dinda dan mama.
Mereka berebutan.spermaku muncrat kewajah mereka berdua.Aku lalu terduduk lemas.Kulihat mama dan kak Dinda saling menjilati spermaku yang muncrat kewajah mereka. Setelah 10 menit kak Dinda keluar dari kamarku.Dan aku memainkan satu ronde lagi dengan mamaku. Dan kuakhiri dengan semburan sperma didalam lubang anusnya. Setelah itu mama keluar dan mandi.
Sekarang aku benar-benar betah di rumah, kapan saja ada saja yang melayaniku(mama dan kak Dinda).Hampir tiap pagi aku mendapat jatah istong dari mama. Tapi semua sudah kuatur.
Kalau siang aku mainnya sama mama, dan kalau malam malam lagi pengen, aku mainnya sama kak Dinda. Tapi kadang tidak tentu juga,yang mana aja. Kalau papa gak ada kami main bertiga.Apalagi kalau papa keluar kota kami makin bebas tidur sama.