Cerita Ngentot Berawal Dari Sebuah Ancaman – Aku adalah seorang mahasiswa senior di salah satu perguruan tinggi di bogor aku dan gank ku sengaja aktif di himpunan mahasiswa jurusan tapi maksud kami adalah.. seperti biasa, nyari barang bagus adik angkatan hehehe.. tapi sial, selama hampir tiga thn aku pun belum mendapatkanya.. namun ada yang aku suka dan selalu aku jadikan bahan onaniku setiap hari… namanya Ninis..
Namun sayang dia sudah duluan di embat salah satu teman gank ku yang bernama Rio.. walaupun mereka nggak pacaran karena alasan Ninis nggak mau karena sudah punya pacar.. jadi Ninis dan Rio cuma TTM saja. Ninis ini adalah cewek tipeku banget.. kecil, mNinis, toket nggak terlalu besar, bokong nyembul padat.. mantap deh pokoknya.. Pernah suatu ketika dikampus aku berjejeran dan tak sengaja menyenggol toketnya..
“Eh Nis.. sory” kataku
Dan ternyata dia nggak marah dan cuma bilang,
“Ih bikin kaget aja, iya deh nggak papa” katanya
Karena temanku yang jadi gebetanya lagi sibuk ngurus skripsi, jadi mereka jarang bertemu.. kesempatan ini pun ku manfaatkan.. Makrab kampus tahun ini pun kujadikan waktu buat exe..
Karena kami panitia, kami pun berangkat lebih awal.. aku tawari dia tuk boncengan denganku, dan ternyata dia pun mau.. selama diperjalanan beberapakali toketnya menyentuh punggungku.. ohh kenyal terasa.. malamnya ketika acara api unggun.. aku pun memisahkan diri dari acaranya.. akhirnya ke temukan sebuah tempat sepi di semak-semak yang jauh dari sekumpulan teman-teman kampus.. aku coba sms Ninis dengan alasan ada yang ingin aku bicarakan.. dan tak lama kemudian dia pun menyusul.
Cerita Ngentot Berawal Dari Sebuah Ancaman
“Ada apa mas kok ngajak ketemuan? di tempat serem gini pula.” katanya
“Sini deh” aku coba merangkulnya “selama ini aku naksir ma kamu tau nggak” kataku
Dia pun menyahut
“Iihh apa-apaan sihh.. Ninis kan dah punya pacar mas”
“Terus si Rio gimana dong? tanyaku
“Ooo mas Rio selingan aja kaleee” katanya
Aku pun mulai mengancam..
“Hei, aku bisa kok kapan aja ngadu ke pacarmu tentang hubunganmu ma Rio” kataku..
“Ihh jangan dong mas, entar bisa berabe” katanya
Lalu masih dalam posisi merangkul pundaknya, jariku ke usap-usapkan di toketnya sambil berkata,
Ya udah kalau begitu, pilih aku ngadu ke pacaramu atau ijinin aku ngerasain tubuhmu”
Sambil sedikit meronta dia berkata..
“Ihh mas apa-apaan sih Ninis nggak mau ahh”
Melihat responya aku pun mendekapnya sambil menutup mulutnya dengan jariku sembari ku ancam..
Cerita Ngentot Berawal Dari Sebuah Ancaman
“Kalau kamu nggak mau aku entotin, ku kasih tau ke pacarmu tentang hubunganmu dengan Rio.. aku punya copy an foto kalian di laptopku.
Dia pun hanya berkata hmmm.. hmmm karena mulutnya ku bekap.. aku teringan kata Rio kalau Ninis ini mudah terngsang, karena dulu Rio sempat bercerita kalau baru satu kali kissing sambil remas toketnya, Ninis cuma diem sambil mendesah.. tapi sayangnya nggak mau ML kata Rio.. dengan cerita tersebut aku coba praktekan.. ditengah-tengah rontanya aku pun sedikit menggesek-gesekkan penisku ke pantatnya yang padat, sembari tanganku yang satunya menggesek-gesekkan meqinya yang masih tertutup celana jin ketat..
Benar saja.. sekitar 5 menitan aku mencoba, perlahan-lahan rontaanya melemah.. malah terkadang tanpa dia sadari kudengar lirih rintihnya menahan nikmat..
“Gimana? masih nggak mau?, mau kuadukan ke pacarmu?, aku juga bisa bikin kamu pingsan lalu ke telanjangi kamu, lalu kusebarkan ke seluruh kampus??? ancamku. Ninis pun mEnjawab dengan gelengan kepala, karena mulutnya masih ku bekap.. dan perlahan kemudian ku lepaskan..
Cerita Ngentot Berawal Dari Sebuah Ancaman
“Baik mas, Ninis mau, tapi plisss banget jangan bilang ke pacarku..”
“Nah gitu dong” jawabku
Segera ku singkapkan kaosnya ke atas dengan sedikit kasar.. terlihat remang-remang toketnya yang mungil.. segera kumainkan.. ku cium, kujilat dan ku hisap..
“Emmmhhh.. mmhhh.. terdengar desahan Ninis menahan nikmat bercampur takut..
Setelah aku memainkan toketnya dan putingnya, akupun segera membalikkan tubuhnya sembari melepas kancing celananya dri belakang.. Ninis pun hanya terdiam sambil sedikit membungkuk.. memudahkanku melorotkan celananya hingga sebatas lutut.. terlihat samar-samar CD nya berwarna putih dengan sedikit renda-renda dan berterawang tipis di berapa bagian… kuusap-usapkan jriku..
“Ohh.. ohhh.. mas pelan-pelan..” katanya
“Emang kamu masih perawan? tanyaku
Dia pun menjawab
“Ninis udah nggak perawan mas.. Ninis dah sering banget ngentot sama pacar Ninis”
Cerita Ngentot Berawal Dari Sebuah Ancaman
Tanpa menunggu lama akupun segera melorotkan CD nya.. dan waow.. emang bener.. memek Ninis sudah keliatan banget kalau sering di entot.. sudah lebar.. bibir meqinya pun sudah menghitam dan melebar kesamping.. tapi aahh tak apalah pikirku.. lalu kujilati meqinya.. terasa aroma amis bercampur hangat memenuhi lidahku..
“Ohh.. ohh.. ohh Ninis mendesah.. dengan segera aku berdiri dan berbisik padanya,
“Nikmati aja Ninis sayang.. keluarkan semua kata-katamu yang bikin kamu terangsang” lalu kembali aku menuju ke memeknya yang udah basah.. karena kujilati
Kupelorotkan celanaku sampai sedengkul..
“Sini basahi dulu penisku Nis..” pintaku..
Ninis pun segera menurut sembari jongkok… bless.. dimasukkan nya seluruh penisku ku mulutnya.. ohh nikmat sekali.. Ninis memaju mundurkan multunya yang penuh dengan penisku, sembari memainkan lidahnya di dalam mulutnya…
Tiba-tiba hp Ninis berdering.. diangkatnya hp tersebut.. dan ternyata temanya yang menelpon.. khawatir dia ngadu, akupun segera merebut hp nya dan kumatikan
Cerita Ngentot Berawal Dari Sebuah Ancaman
Lalu kujambak rambutnya agar dia kembali berdiri.. lalu kubalikkan tubuhnya sambil kudorong punggungnya, sehingga kini posisinya membngkuk dengan tanganya berpegangan pada batang pohon didepanya..
Tanpa ba bi bu,, zhleebbbb.. kumasukkan seleuruh penisku ke lubang meqinya.. ohh benar-benar nikmat.. hangat.. walaupun sudah nggak rapat lagi dan terasa longgar..
“Auuhhh.. mass sakittt.. periiih” katanya
Lalu ku ku kocokkan penisku dengan pelan.. ternyata benar kata Rio.. Ninis mudah horny.. karena baru beberapa kocokkan saja dia sudah mendesah.. bahkan perlahan dia tidak menyadari kalau pantanya ikut menggoyang-nggoyangkan penisku.. malah dia sampai meracau tak karuan
“Ohh nikmat mass.. tadi perih karena punya pacar Ninis nggak sebesar ini.. ohh.. ohh.. teruss massss” pintanya
Akupun juga penasaran dengan rasa lubang anusnya.. segera kuatrik keluar penisku dan mengarahkan ke lubang anusnya..
“Ehh mas jangan mass.. Ninis nggak mau kalau di situ.. di meqi aja mass.. tplisss mass.. jangan…” karena mukanya yang memelas aku pun mengurungkan nitku mengentot lubang anusnya..
Cerita Ngentot Berawal Dari Sebuah Ancaman
Hampir 15 menitan ku kukocok meqinya yang udah banjir.. dan ditengah rintihanya,, Ninis berkata,
“Mass.. sudah mass.. Ninis sudah keluar 2 kali.. udah perih banget mass” ktanya..
Waow benar-benar mudah terangsang ni anak pikirku.. diam-diam sudah ngecrot dua kali.. akupun segera menyelsaikan persetubuhan ini..
“Ohh.. ohhh…” lenguhku ” Ninis sayang.. mass mau kelur nihhh..”
Mendengar perkataanku.. tiba-tiba Ninis meronta seakan ingin melepas kocokkan penisku di meqinya sembari berkata..
“Mass.. jangan di dalem.. nanti Ninis hamill,, Ninis nggak mau hamil mass..: akupun merespon
“Cerewet kamu.. ya udah sini di mulutmu aja
“Aaahh.. nggak mau Ninis belum pernah mass.. Ninis jijik” katanya.
Cerita Ngentot Berawal Dari Sebuah Ancaman
Tapi karena sudah mau keluar kucabut batang penisku dan memaksanya jongkok.. Ninis pun menggeleng-gelenkan kepalanya sambil menutup mulutnya.. akupun tak kuasa menahan.. sedikit tamparan mendarat di pipinya yang membuat mulutnya terbuka.. langsung saja ke hujamkan di mulutnya.. creeettt.. creettt.. creetttt seleuruh pejuhku nyembur di dalam mulutnya.. beberapa tetes mengalir dri sela-sela mulutnya.. segera kucabut penisku.. dan benr saja.. Ninis langsungmual dan muntah..
Lalu kami pun menaikkan celana kami masing-masing dan berjalan menuju ke acara makrab lagi.. dan sejak kejadian itu, aku sering meminta jatah ke Ninis.. entah itu di tempat kostku, bahkan aku sudah nggak than.. di kamar mandi kampus pun jadi.. dan ancaman yang sama… …