Siang itu suasana kantor PT. Suka Seks begitu sepi. Di sebuah ruangan, di lantai dua, sang manajer, Ir Calvin namanya, tengah melamun. Sambil duduk dengan mengangkat kedua kakinya ke atas meja, ia terus saja berpikir.
Ya, ia memang sedang kasmaran dengan seorang gadis. Gadis itu tak lain adalah Nita, bawahannya sendiri. Nita memang cantik dan seksi. Di usianya yang baru mencapai 28 tahun, tubuhnya memang sempurna dan menantang birahi setiap pria yang memandangnya. Terutama dadanya yang terlihat amat membusung indah.
Nita ini sudah cukup lama bekerja di kantor itu. Ia kini menjadi Kepala Bagian Pemasaran dan Distribusi yang membawahi 70 orang karyawan. Berkali-kali Calvin mengajak Nita untuk makan malam, tetapi selalu ditolaknya. Berbagai alasan diutarakannya.
Capailah, atau alasan lain, mungkin dia sudah punya pacar. Inilah yang membuat Calvin berpikir keras sejak tadi.
“Hmm.. gimana caranya supaya ia bisa takluk di pelukanku..? Nah.. aku tahu sekarang.. Aku akan menemui orang itu nanti malam,” pikirnya dalam hati.
Saat Calvin sampai di rumah tua itu, segera saja ia mengetuk pintu.
“Siapa di situ?” terdengar suara Mbah Iyan dari dalam.
“Permisi, Mbah.. boleh saya masuk..?” teriak Calvin.
“Ya, silahkan..” jawab Mbah Iyan sambil membuka pintu kayu yang sudah agak reyot itu.
Setelah disuruh masuk, Calvin langsung duduk di ruangan tengah rumah tua itu yang penuh dengan bau kemenyan. Bulu kuduknya terasa mulai berdiri.
Diperhatikannya seluruh isi ruangan itu. Memang menyeramkan suasananya. Ada tengkorak, kepala macan, kain-kain bergelantungan yang berwarna hitam dan merah darah, lalu seperti tempat pedupaan yang berada persis di hadapannya.
“Ada perlu apa, Nak Calvin malam-malam kemari..?” tiba-tiba Sang Dukun bertanya.
Calvin tentu saja kaget tidak kepalang. Ia tidak menyangka Mbah Iyan mengetahui namanya. Benar-benar sakti.
“Eh.. anu Mbah.., saya butuh pertolongan.. saya suka dengan seorang gadis.. Nita namanya, kebetulan bawahan saya sendiri di kantor.. tapi saya selalu ditolaknya bila saya mengajaknya keluar makan malam.. Nah ini fotonya..” jawab Calvin dengan terbata-bata sambil mengeluarkan dari kantong kemejanya selembar foto close-up seorang gadis berambut panjang sebahu yang amat cantik.
“Oh begitu..” jawab Mbah Iyan sambil memegang foto itu dan kemudian mengelus-elus jenggot putihnya yang panjang.
“Bisa.. bisa.. tapi apa upahnya nanti kalo kau berhasil mendapatkan dia, heh..?”
“Jangan kuatir, Mbah.. Saya sediakan 100 juta rupiah buat Mbah.. dan kalo saya bisa mendapatkan dia malam ini juga, setengahnya saya berikan dalam bentuk cek sekarang juga.. Gimana Mbah..?”
“Baiklah..” jawab si dukun.
“Kalo begitu buka pakaianmu.. kau cukup hanya mengenakan celana dalam saja, lalu duduklah dengan posisi bersila di hadapanku,” ujarnya lagi
Calvin pun menuruti semua perintah si dukun. Setelah itu, Mbah Iyan kemudian membaca beberapa mantera dan menabur kemenyan di atas pedupaan di depannya.
Tidak lama kemudian, terdengar petir menggelegar dan lampu ruangan itu tiba-tiba padam lalu hidup lagi. Calvin pun kemudian memejamkan matanya. Saat itu juga, roh sukma Calvin seperti terlepas dari tubuhnya dan seperti melayang pergi ke luar rumah itu. Roh sukma Calvin yang setengah telanjang itu bergerak menuju rumah Nita yang berjarak sekitar 18 kilometer dari sana. Di rumahnya, Nita tengah berusaha tidur. Ia mengenakan daster putih yang amat transparan. Di baliknya, ia tidak mengenakan apa-apa lagi.
Payudaranya yang berukuran 38 jelas terlihat, demikian juga dengan bulu-bulu kemaluannya yang menghitam. Setiap malam, ia selalu tidur dengan cara begitu. Ia merasa gerah karena panasnya udara yang terus saja menaungi ruangan kamarnya. Tiba-tiba saat ia ingin terlelap, berhembuslah angin yang terasa menusuk sum-sum tubuh. Ia terbangun. Jendela kamarnya tiba-tiba saja terbuka dan angin itu masuk. Dan memang angin aneh itu adalah terpaan roh sukma Calvin kiriman sang dukun. filmbokepjepang.com
Roh sukma Calvin bisa melihat posisi tubuh Nita tapi Nita tidak melihat apa-apa. Ia hanya merasakan terpaan angin aneh itu. Sekonyong-konyong seperti ada dua tangan kekar merobek baju daster Nita. Nita yang kaget menjadi ketakutan setengah mati. Ia berusaha melawannya. Tapi ia kalah cepat. Daster itu lebih dulu robek. Ia kini telanjang. Dan roh sukma Calvin dengan sengaja mendorong tubuhnya jatuh telentang ke ranjang. Dengan cepat roh Calvin mencium bibir, wajah, leher dan payudara Nita yang besar itu.
Nita berusaha melakukan perlawanan. Tapi ia bingung, sebab ia merasakan ciuman-ciuman itu tapi sosok yang menciumnya tidak terlihat. Beberapa menit kemudian, karena putus asa, ia menyerah. Roh Calvin kemudian membuka celana dalamnya. Lalu penisnya yang sudah membesar diarahkan ke mulut Nita. Karena sudah merasa terangsang oleh ciuman-ciuman itu, Nita pun mulai mengulum penis besar tegak yang tidak kelihatan tapi terasa wujudnya itu. Ia mengulum, menghisap-hisap, dan menjilat penis itu.
Kalau ada orang yang melihat Nita saat itu, pastilah orang itu akan mengira bahwa Nita sedang berpantomim dengan memperagakan gerakan oral seks. Tapi Nita memang merasa ada penis besar tegak sedang dihisap dan dijilat-jilatnya. Tanpa membuang waktu lagi, roh sukma Calvin segera membuka kedua kaki Nita. Tampak sekarang liang kewanitaannya yang sudah Vinah karena terangsang berat. Roh Calvin pun segera mengarahkan penisnya ke liang kemaluan Nita.
Dengan sekali dorongan, “Bless.. jeb.. bless..” masuklah penis besar tegak itu ke lubang senggama Nita. Nita terlihat merem-melek merasakan senjata aneh itu keluar masuk di liang ajaibnya. Darah segar pun mengalir keluar dari vaginanya. Darah perawan, karena memang selama ini Nita belum pernah berhubungan dengan pria manapun. Karena merasa keenakan, Nita pun mengimbanginya dengan menggerak-gerakkan tubuhnya ke atas, ke bawah dan berputar-putar.
Setelah puas, roh itu seolah-olah terbang kembali ke tempat asalnya. Nita yang kemudian tersadar, menjadi bingung dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang telah terjadi. Tapi kemudian ia sadar bahwa sesosok makhluk tanpa bentuk telah menodainya dan ia tidak tahu siapa sebenarnya makhluk itu. Ia lantas menangis tersedu-sedu. Nasi sudah menjadi bubur.
Ya, keperawanannya telah hilang. Entah apa yang akan dikatakannya pada Jervis, pacarnya bila akhirnya mereka menikah suatu hari nanti. Sementara itu di rumah sang dukun, Calvin yang telah berpakaian lengkap kembali, tersenyum puas.
“Terima kasih Mbah.. Ini cek senilai 50 juta yang tadi saya janjikan.. Saya akan memberikan sisanya bila Mbah mampu membuat Nita menjadi tergila-gila pada saya..” ujarnya dengan senyuman licik di wajahnya.
“Oh.. itu gampang.. telan saja telur empedu rusa Kalamujeng ini, dijamin besok pun gadis itu akan kau nikmati lagi kesintalan tubuhnya..” jawab si dukun sambil mengambil sebuah benda mirip telur hijau kecil dari kantong jubah lusuhnya.
Tanpa pikir panjang lagi, Calvin menelan telur itu. Keesokan harinya, apa yang dikatakan Mbah Iyan benar-benar terjadi.
Saat suasana kantor pagi itu belum terlalu ramai, pintu kantor Calvin diketuk seseorang. Ketika Calvin menanyakan siapa yang mengetuk, suatu suara lembut berujar,
“Maaf Pak.. saya ingin berbicara sebentar dengan Bapak,” panggil Nita.
Mendengar suara itu, bukan main girangnya hati Calvin. Ya, itu suara Nita. Inilah kesempatan yang ia tunggu-tunggu.
Dengan bergegas ia membuka pintu itu, dan ternyata benar. Nita tampak cantik berdiri di sana dengan mengenakan rok mini. Sebuah senyuman genit tampak di wajahnya. Tanpa membuang waktu lagi, Calvin menarik tangan Nita. Ia lalu membawanya ke sofa besar di pojokan ruang kantornya itu. Dengan cepat ia mencium bibir Nita dan Nita pun membalasnya dengan semangat. Tangan Calvin pun segera menggerayangi tubuh mulusnya. Pertama-tama yang dituju adalah tentu saja buah dada besarnya.
Dibukanya kancing kemeja Nita, lalu disingkapkannya BH-nya, dan segera saja payudara itu diremas-remasnya tanpa ampun. Nita tentu saja menggeNitjang hebat. Lalu ia dengan inisiatif sendiri membuka semua pakaiannya. Melihat itu, Calvin tak mau kalah. Penisnya sudah tegang seperti siap untuk berperang. Tanpa disuruh lagi, saat keduanya sudah telanjang total, Nita jongkok dan meraih penis itu untuk dikulum, dihisap-hisap lalu dijilatnya sambil membelai-belai kantong zakar Calvin. filmbokepjepang.com
Calvin merasakan kenikmatan surga dunia yang tiada taranya. Kepala penisnya dijilat-jilat dengan penuh nafsu oleh Nita. Setelah penis itu benar-benar tegak, kini giliran Calvin yang mencoba membuat Nita terangsang. Diciuminya bulu-bulu kemaluan Nita, lalu lidahnya dengan sengaja dijulurkan ke dalam vagina Nita sambil berusaha menarik-narik keluar klitorisnya.
“Uh.. uh.. uh.. uh.. aduh nikmatnya.. Terus Vin.. terus..” kata Nita dengan tangannya memegang kepala Calvin yang kini sedang bergerilya di pangkal pahanya.
“Masukin sekarang aja, Vin.. kumohon, Sayangku,” desahnya penuh nafsu.
Setengah jam berlalu, tapi permainan birahi mereka belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Kemudian Calvin turun dari meja itu, lalu menyuruh Nita menungging dengan tangan berpegangan pada pinggiran meja itu. Penisnya yang kini telah Vinah oleh cairan vagina Nita kembali diarahkan ke lubang senggama Nita.
Dengan sekali tancap, penis itu masuk. “Bless.. bless.. clop.. plak.. plak..” terdengar bunyi daging paha keduanya bergesekan dengan keras. Tiba-tiba saja, kedua mata Calvin terbeliak yang berarti ia sebentar lagi akan ejakulasi.
“Di dalam atau di luar, Nit..?” tanyanya di tengah-tengah puncak nafsunya.
“Di dalam aja deh.. biar nikmat, Vin..” jawab Nita seenaknya.
Dan benar saja, “Crot.. crot.. crot.. crot..” sebanyak sembilan kali semprot, mani Calvin keluar di dalam liang senggama milik Nita. Sisa-sisa mani yang ada pada kepala penis Calvin, kemudian dibersihkan oleh Nita dengan lidah dan mulutnya. Bahkan sebagian di antaranya ada yang ditelan olehnya.