“Namanya siapa say?” Tanyaku kepada SPG tersebut.
“Nama aku Laura, Jadi ya pak sama mobilnya” Jawabnya dengan senyuman manis.
“Hmm, gimana ya, Ada bonus gak kalau deal” Tanyaku kembali.
“Ada.. ada… ada… Kan di brosurnya tertera pak bonusnya” Jawabnya lagi dengan ramah.
“Hmm.. Ah itu mah bukan bonus, Maunya nomor HP kamu aja.” Tanyaku kembali.
“Boleh pak.. Ini nomor ku di save ya.” Ia pun memberikan nomor HPnya kepadaku.
“Ini siapa ya ?.” Tanyanya dengan suara khasnya.
“Hmm. Aku ini yang beli mobil kemarin itu.” Jawabku.
“Ohh pak Alvin ya ? ada apa ya ? Maaf tadi masih jam kerja, Sekarang lagi jam istirahat nih.” Tanyanya kembali.
“Jangan panggil pak dong Ra, Panggil aja namaku Alvin. Masih muda begini udah di panggil pak masa.” Tanyaku kembali.
“Hehe.. Iya deh vin. Ada apa ya vin?.” Tanya Laura.
“Mau ngajak kamu dinner malam. Bisa ra ?” Jawabku.
“Jam berapa vin ? Hmm.. Gimana ya, Akunya gak enak, kan baru kenal juga.” Tanya Laura lagi.
“Ya gak masalah, Cuma dinner aja kan.. Gak kenal gak sayang loh” Tanyaku dengan nada bercanda.
“Hemm.. Oke vin, Aku pulang jam 7 nih.” Ujar Laura.
“Yauda malam aku jemput ya di tempat kerjamu.” Jawabku kembali.
“Iya vin. Yauda aku kerja lagi ya vin.” Jawab Laura.
Seketika telepon di tutup. Aku sendiri sangat senang lantaran ia menerima tawaranku. Aku memang sangat suka ketika pertama kali bertemu dengan Laura. Badannya sendiri sangat montok, Wanita SPG memang mempunyai badan dan muka yang terawat. Beberapa jam berselang, Akupun langsung siap-siap dan berangkat menuju ke tempat kerjanya untuk menjemputnya. Sesampainya aku disana, akupun langsung bertemunya. Gila, Ia sangat cantik sekali, Ia sendiri sudah mengganti bajunya dengan baju tertutup. Aku sendiri grogi, Bahkan wanginya sampai terus teringat di kepalaku. Otak kupun sudah tak memikirkan makan, Yang sekang kupikirkan gimana caranya bisa mengentotin dirinya saat ini.
“Mau makan apa ra?” Tanyaku.
“Apa aja deh Vin.” Jawabnya.
Akupun langsung meluncur kehotel bintang 5. Harga permalamnya 7juta,. Restoran di dalam sana mempunyai lagu klasik yang sangat romantis. Aku pikir ini sangat cocok karena sekarang tujuanku untuk bisa menidurinya. Sesampainya disana, Akupun memesan makan dan ia juga. Akan tetapi aku membuka 1 minuman Whisky tahun 70 an. Ya karena memang tujuanku untuk menidurinya, Ia pun juga kusuruh minum. Selesai kami makan, Ia pun merasakan pusing di kepalanya. filmbokepjepang.com
“Ahh kebanyakan minum whisky nih aku vin, Jadi mabok nih kayaknya.” Ujar Laura.
“Yauda langsung pulang aja ya ra.” Ucapku.
“Aduh vin mabok begini mana bisa aku pulang, Orangtuaku nanti bisa marah.” Jawabnya kembali.
“Yasudah nginep di hotel sini mau ra ? Makan disini kan harus buka kamar, Jadi tadi memang sudah kubuka kamar 1 agar bisa makan disini.” Ucapku kembali.
“Oke deh vin. Nanti aku tidur di bawah ya vin” Ucap Laura.
“Jangan, Aku aja. Kamu nanti sakit.” Jawabku lagi.
“Aduhh sorry vin, Aku kebelet kencing vin.” Ucapnya sambil sender ke tembok toilet.
“Hemm.. Silahkan ra, Langsung aja gpp.” Akupun menjawab sambil terus mandi.
Ia pun langsung duduk di kloset duduk sambil memandangi kontolku.
“Gede juga ya punyamu vin” Tanya nya sambil pipis.
“Ehhh.. kok jadi lihat-lihat.” Jawabku.
“Ya pasti kelihatan la vin, Orang pas di samping aku kamu mandi.” Ujarnya lagi.
Seketika itu ia berdiri tanda sudah selesai pipis, Akupun melihat memeknya dengan bulu yang di cukur rapi.
“Nah loh sekarang liat-liat apaan vin.” Ujarnya.
“yey, Kamu aja bisa lihat, Masa aku enggak. Jadi naik nih kontolku.” Jawabku dengan bercanda.
“Salah sendiri jadi naik tuh kontol, Abis ngintip-ngintip sih..” Jawabnya seperti memberikan kode.
Akupun langsung mengocok kontolku di depan ia. Ia pun langsung keluar dari toilet tersebut. Setelah aku selesai mandi, Akupun keluar dan kulihat ia sedang memainkan memeknya dengan jari-jarinya.
“Weisss. Ngpain kamu Laura” Tanyaku sambil memakai handuk.
“Ehmm. Ahhh Ahhh. Ehmm. Sini sayang, Aku mau nih.” Jawabnya.
Tanpa lama akupun langsung menghampirinya dan langsung ku jilati memeknya dengan rakus. Memeknya sendiri mempunyai wangi yang khas dan membuatku langsung terangsang dengan cepat. Tangannya pun terus mendorong kepalaku agar lidahku bisa terus mensodok lobang memeknya. Yang kutau ia sudah sange sekali karena terkena minuman tersebut. Ia pun langsung menarik tubuh ke atas, Akupun hanya diam karena memang aku senang dengan situasi ini.
Ia langsung menghisap kontolku dengan sangat rakus. Sedotannya sampe membuat lesung pipi nya terlihat. Sesekali ia menselipkan kontolku di belahan toketnya yang kenyal dan besar.
“ahhh. Ahhh. enak banget ra… Ahh.hh.” Desahku karena di mainkan kontolku.
Akupun langsung melepas kontolku yang sedang di hisap dia. Langsung ku dorong badannya dan ia sendiri langsung ngangkang. Terlihat jelas muka, Toket dan memeknya yang sudah siap ku belah oleh kontolku. Cesssssssss.. Kontolku pun langsung masuk ke dalam lobang memeknya. Memeknya sendiri sudah sangat basah sehingga dengan gampangnya kontolku masuk. Akupun langsung mengoyangkan badanku sambil menghisap Toketnya yang gede ini.
“Ahhhhhhh… Ahhhhhhhhhhh. Ahhhhhhhh. Terus vin… Ahhhhhh. Kontolmu gede Vin… Isep terus vin toket ku… Ahhhh.” Desahnya.
“Ahhh. Ahhh.. Aku mau keluar vin,… Ahhh” Desahnya dengan sangat senang nikmat sambil merem melek.
“Mantepp Laura, Goyanganmu, Gila memekmu mantep banget bikin kontolku sampe gak kuat.. Badanmu bagus banget Laura. Ahhhh. ” Jawabku dengan kotor.
1 menit kemudian, ia pun langsung memeluk tubuhku sangat kuat pertanda ia sudah orgasme.
“Udah keluar ra ?”” Tanyaku.
Setelah ia merasakan enak tersebut. Yang kulihat pipinya sendiri menjadi merah dan merem melek keenakan. Akupun langsung mengendongnya dari atas kasur dan menyenderkannya ke dinding. Langsung ku entot dengan cepat memakai gaya berdiri ini.
“Pllooookkk.Plooook….Plookkkk.” Bunyi kontolku yang terus mengesek didalam lobang memeknya.
“Aahhh. Ahhh.. Aku suka banget.. Ahhh. Ahhh. ” Desahnya lagi dengan nikmat.
Tanpa lama akupun terus mengoyangkan badanku dan akhirnya akupun sudah tak tahan lagi untuk mengeluarkan spermaku.
“Aku mau keluarr Ra.” Tanyaku sambil terus mengenjor memeknya.
Ia pun langsung melepas kontolku di memeknya. Dan langsung berlutut di depan kontol. Tanpa lama, Kontolku pun langsung di kocok dan di hisap dengan sangat nafsu. Aku sendiri sudah tak tahan lagi, Langsung ku gengam batang kontolku dan ku arahkan ke mukanya. Crottt. Crottt. Crottt. Crottt. spermakupun langsung keluar dengan sangat banyak hingga memenuhi 1 mukanya.
“Banyak banget vin..” Sambil mengeluarkan lidahnya di depan kontolku.
“Iya ni ra, Gak pernah ngentot soalnya, Hisap lagi dong ra.” Langsung ku arahkan kontolku ke mulutnya.