Kumpulan Cerita Sex yang terlengkap – Cerita Penis Vagina adalah cerita sex panas terbaru dengan Cerita Sex Aku Ngentot Mama Sampai Hamil. Situs ini dikhususkan untuk orang dewasa saja yang berisikan cerita-cerita seru dan terlengkap untuk usia 18 tahun keatas yang dapat meningkatkan nafsu birahi jika ingin mastrubasi atau bersetubuh dengan lawan jenis anda. Selamat membaca.
Perkenalkan namaku Iman, umurku 17 tahun dan aku seorang lelaki yang tampan dan pemberani. Aku sekolah di suatu SMA di Jakarta. Kehidupanku sangatlah senang karena aku dapat memiliki segala apapun yang aku mau. Aku tinggal di Jakarta bersama kedua orang tuaku, Papa adalah seorang direktur pertambangan dan sering ditugaskan keluar kota. Sedangkan Mamaku adalah seorang pebisnis ternama. Papaku bernama Ihsan dan Mamaku, Ranti. Mamaku ini usianya baru 31 tahun, karena Papa dan Mama saat itu menikah muda.
Perawakan wajah dan tubuh Mamaku sangat cantik dan seksi, apalagi setiap Mama pergi keluar rumah atau berbelanja ke mall, Mama selalu memakai pakaian layaknya anak ABG. Setiap kali aku mengantar Mama berbelanja, sering kali mata para lelaki melihat tubuh Mamaku dengan tajam karena pakaian Mama yang sangat seksi.
Disaat Papaku harus kembali bertugas ke luar kota, kemana pun Mama pergi aku selalu diajaknya. Karena aku anak satu-satunya dari mereka jadi Mama selalu meminta aku mengantar kemana pun dia pergi, tidak jarang setiap aku bersama Mama ke mall, banyak orang yang menyangka bahwa Mama adalah pacarku. Karena kebersamaanku bersama Mama yang terlalu dekat seperti pacar, terkadang aku ingin memiliki pacar seperti Mama yang baik, cantik, dan seksi.
Papaku sangat beruntung dapat memiliki Mama yang kuketahui lebih dalam Mamaku memiliki nafsu sex yang sangat besar. Mamaku sangat agresif dalam bidang bercinta, aku tahu semua itu karena aku pernah melihat Mama dan Papa sedang ngentot. Pada saat itu bersetubuh Mamaku selalu ganas dan bernafsu, terkadang Papa tidak mampu menyamai ataupun memuaskan sex Mama yang begitu besar.
Suatu hari aku dan Mama pergi ke mall untuk berbelanja kosmetik atau baju, Mama yang saat itu memakai baju seksi membuat semua mata tertuju pada kemolekan tubuh Mama. filmbokepjepang.sex Saat itu kontolku nganceng, meskipun Mama adalah ibu kandungku dan wanita idamanku. Setelah aku mengantar Mama berbelanja, Mama mengajakku ke pantai tempat bisnisnya untuk mengambil berkas dan data yang ketinggalan.
Waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, saat itu aku dan Mama pergi dan setelah itu pulang kerumah karena Papa baru pulang dari luar kota. Sesampai di rumah, Mama langsung ke kamar mandi untuk mandi dan beristirahat sambil menunggu Papa. Pikiran kotorku muncul untuk melihat Mama yang sedang mandi dan kebetulan Mama memanggilku.
“Iman… tolong ambilkan handuk Mama di dalam lemari Mama Nak!,” suara Mama dari dalam kamar mandi.
“Iya Ma, Iman akan ambilkan, tunggu sebentar,” jawabku.
Aku pun bergegas mengambil handuk dalam lemari Mama, ketika aku membuka lemari Mama, aku melihat ada sebungkus kaset DVD yang tergeletak di atas baju tidurnya. Aku pun melihat dan mengambil kaset tersebut, saat aku lihat ternyata ini DVD porno koleksi Mama.
“Wahh… ternyata Mama menyimpan DVD juga,” dalam batinku. Karena aku terlalu lama melihat dan membaca kaset itu, Mama pun kembali memanggilku.
“Iman… cepat dong.. Mama sudah kedinginan nih,” teriak Mama.
“Iya Ma.. tunggu,” jawabku.
Aku pun menyimpan kembali kaset itu dan bergegas cepat menuju kamar mandi.
“Kamu kok lama, habis ngapain dulu?” tanya Mamaku di dalam kamar mandi.
“Maaf Ma, tadi ada telepon dari teman,” ucapku dengan wajah tersenyum dan memberikan handuk kepada Mama yang telah mengeluarkan sedikit tangannya di pintu.
Saat Mama mengambil handuk dari tanganku, tiba-tiba lampu ruangan itu mati dan membuat Mama ketakutan.
“Iman… kenapa lampunya mati? Mama takut Iman… tolong kamu tungguin Mama ya sayang,” kata Mamaku yang mulai agak ketakutan.
“Baik Ma… Iman tunggu Mama sampai selesai,” jawabku.
Pikiran kotorku pun mulai kembali datang untuk melihat kemolekan tubuh Mama. Dan aku berpikir untuk mengambil lampu senter di dapur.
“Ma, Iman bawa senter dulu ya ke dapur, biar ngak gelap buat nganter Mama ke kamar,” kataku dengan penuh harapan.
“Iya, tapi jangan terlalu lama ya sayang, Mama takut,” kata Mamaku di dalam kamar mandi.
Aku pun segera mengambil senter dari dapur dan kembali ke kamar mandi. “Ma, sekarang tidak terlalu gelapkan?” kataku kepada Mama.
“Iya Iman… cepat antar Mama ke kamar,” suruh Mama.
Tiba-tiba aku tergelincir dan memegang handuk Mama yang telah Mama lilitkan pada tubuhnya, dan… Aku melihat tubuh Mama yang sangat mulus dan Mama kaget melihat aku terjatuh didepannya.
“Iman… Kamu tidak apa-apa kan sayang?” tanya Mamaku yang tidak sadar kalau handuknya terlepas.
“Tidak Ma.. Iman baik-baik saja,” jawabku.
Mamaku segera membantu aku bangun dan tanpa memperdulikan tubuhnya, “Ma handuknya terlepas!” kataku sedikit melihat payudara Mama yang montok.
“Tidak apa-apa… kan kamu anak Mama,” ucap Mama dengan nada yang tenang.
Aku pun bangkit dan mengambil handuk Mama yang terjatuh dan melilitkan kembali kebadan Mama yang tadi telanjang bulat.
“Ma… kaki Iman sakit,” kataku dengan sedikit menahan sakit bekas terjatuh tadi. Dan mama langsung membawa aku ke kamarnya dengan keadaan gelap.
Sesampainya di kamar, Mama langsung membaringkan aku di tempat tidurnya. “Sayang, kamu di sini dulu ya.. mama akan obati kaki kamu, tapi setelah Mama pakai baju,” kata Mamaku sambil mendorongku agar terbaring di tempat tidur Mama.
Dan setelah itu Mama membuka lemari dan memilih baju tidurnya, saat Mama memakai baju aku melihat payudara yang montok dan bulu memeknya.
“Ma, tidak malu pakai baju di depan Iman? Kan Iman sudah ngerti tentang sex,” kataku saat melihat Mama memakai celana dalam.
“Tidak sayang, Mama kan ibu kamu, memang kamu sudah ngerti tentang sex?” tanya Mama.
Deerr…. Derr…. hatiku mulai resah dan bayanganku mulai jorok, “Sudah Ma, Iman sudah tahu.. kan Iman sudah dewasa Ma!” kataku agak sedikit gugup.
“Kalau gitu kamu sudah tahu dong ini namanya?” kata Mamaku sambil menunjukkan selangkangannya.
“Kok Mama nayain itu sih sama Iman?” aku pura-pura bingung.
“Katanya kamu sudah dewasa, dan sudah mengenal sex sayang!” kata Mamaku dengan senyuman indahnya.
Aku pun tersenyum kepada Mama, “Ma, maafin Iman ya, tadi Mama harus nungguin lama di kamar mandi. Sebenarnya Iman tadi lihat,” Mamaku memotong pembicaraanku dan memperlihatkan DVD yang aku lihat tadi.
“Ssstt…. sudah ngak apa-apa sayang, Mama tahu kok kamu tadi melihat inikan?” kata Mama yang melihatku agak sedikit malu.
“Iya Ma, aku lihat DVD itu waktu ngambil handuk Mama,” kataku dengan wajah polos. Dan Mama menghampiriku dan duduk disebelah aku.
“Sayang, kamu sudah dewasa dan harus tahu tentang sex. Mama tidak marah tapi Mama senang kamu sudah dewasa,” kata Mama sambil mengelus rambutku.
Saat itu lampu pun kembali menyala dan Mama lupa kalau Mama belum memakai baju, “Mama belum pakai baju tuh… Nanti aku lihat itunya Mama lho!” celetukku dengan sedikit bercanda.
“Emang kamu mau lihat sayang?” goda Mama.
Deg-degan kembali aku memanas dan berpikir kotor, “Eeeh…. kalau Mama ijinkan aku mau lihat Ma, lihat lubang memek Mama yang dulu melahirkan aku,” kataku sambil tersenyum.
Tanpa dugaan Mama berbisik kepadaku, “Kamu boleh melihatnya sayang!” jawab Mama.
Hatiku terasa seperti di sambar petir, dan akhirnya impianku terwujud untuk melihat tubuh Mamaku. Mama segera bangkit dan membuka celana dalamnya dan memperlihatkan memeknya yang tanpa jembut. Aku pun sangat senang bisa melihat memek Mama langsung tanpa ada apa-apa lagi yang menutupinya.
“Sayang ini namanya memek, yang dulu kamu keluar itu dari sini sayang,” kata Mamaku tanpa basa-basi menyebut memek di depan anak lelakinya.
Aku pun tersenyum dan kontolku mulai tegang, “Ma… Apa boleh Iman pegang memek Mama?” tanyaku.
Keberanianku muncul untuk memegang memek Mama dan tanpa di sadari, Mama pun mengangguk kepadaku. Aku pun mencoba memegang memek Mama yang tanpa bulu itu, dan aku tidak sadar telah memegang itil Mama.
“Sayang, itu namanya itil atau klitoris yang bisa buat Mama horny,” kata Mamaku.
Ide kotor aku pun keluar untuk memainkan itil Mama yang sedikit menonjol keluar. Tanganku mulai menggelitiki itil Mama dengan halus, tanpa sadar Mama sudah mengerang.
“Aaakkkh…. Aaakkkhh… Hhheeemmm,” suara Mama yang tidak dapat Mama tahan.
Aku pun terus memainkan klitorisnya dengan perlahan tapi pasti, setelah 5 menit aku memainkan itil Mama, Mama pun menjerit panjang. “Aakhh….Sayang….. Mama… keluar…. Aaaakkhhh….” erang Mama kuat.
Tanganku basah oleh cairan kewanitaan Mama yang sangat banyak itu, “Ma… enak ngak itil Mama di mainin sama Iman?” kataku dengan terus memainkan itil Mama.
“Heeemmhmmm…. enak sayang, Mama jadi horny sayang. Padahal Papa kamu masih lama pulangnya,” kata Mamaku dengan mata yang menandakan nafsu luar biasanya sudah bangkit.
“Memang kenapa kalau Papa masih lama pulang Ma? Papa masih dalam perjalanan lho Ma,” kataku dengan penuh harapan agar Mama mengajakku ngentot.
“Aaahh… Iya kalau Mama sudah horny siapa yang mau muasin Mama sayang?” kata Mama sambil memeluk aku yang terbaring di bawahnya.
“Kan ada Iman Ma… Iman siap kok memuaskan memek Mama ini,” kataku sambil kembali memainkan itil Mama.
“Kamu masih perjaka sayang, tidak boleh… kamu kan anak Mama,” kata Mama agak sedikit tersenyum.
“Emang kalau aku masih perjaka kenapa Ma? Aku kan sayang sama Mama,” jawabku.
Aku langsung melumat bibir Mama yang seksi, dan Mama pun melumat bibir aku dengan ganas. Saat aku berciuman, tanganku terus memainkan itil Mama dan membuat Mama semakin bernafsu.
“Sayangg….. puaskan Mama ya…. Entoti memek Mama dan berikan Mama perjaka kamu!” ucap Mama di saat sela-sela kami berciuman.
“Iya Ma, Iman akan puaskan Mama dan memberikan keperjakaan Iman kepada Mama!” kataku.
Tanpa jawaban Mama langsung kembali melumat bibirku dan tanpa bas-basi, aku menggulingkan Mama ke tempat tidur dan menindih Mama dari atas dengan nafsu besar, aku terus menciumi bibir Mama.
“Sayang, buka baju kamu, Mama mau lihat kontol kamu!” kata Mama.
Saat berhenti berciuman, aku pun segera membuka baju dan celanaku. Setelah itu kontolku yang sudah tegang langsung menjuat kedepan muka Mama yang sudah ingin dientoti.
“Wowww… sayang kontol kamu besar. Pasti memek Mama akan sempit kalau kontol ini masuk ke memek Mama,” kata Mama sambil mengusap-usap kontolku yang tegang itu dan Mama langsung mengulumnya.
“Hhmmmm… Hhheemmm…. sayang kontol kamu enak sekali, besar dan panjang…. ssleeerrpp…” puji Mama sambil mengerang dan terus mengulum kontolku.
“Aaahhh… Ma… enak Ma….. Aaahhh…” erangku.
Aku mulai merasakan enak yang luar biasa saat Mama mulai mengulum kontolku hingga dalam sampai tenggorokan Mama. Dalam posisi aku berdiri dan Mama jongkok, aku melihat payudara Mama yang bulat putih, dan aku ingin meremas buah dada Mama yang selalu aku bayangkan.
“Ma…. aku pengen mainin tetek Mama… Aahhh…” tanyaku ke Mama.
Mama pun menghentikan kulumannya dari kontolku, dan Mama langsung berbaring, “Sayang kemari… isap tetek Mama sayang… nyusu sama Mama… Kamu mau susu Mama kan?” kata Mama dengan tersenyum kepadaku.
Aku segera melahap susu Mama, “Heeemmm…. Heeemmmhh…. Ma…. enak juga susu Mama… Hheeeemm…. slupp…. slupppp…” kataku sambil melahap buah dada Mama.
Aku sangat bernafsu menyusu pada Mama, dan aku dengar Mama mulai mendesah, mulai mengerang keenakan. “Ooohhh…. sayang…. terus… Oooohh… enak sayang,” desah Mama sambil merasakan keenakan.
Saat aku menyusu tanganku kembali mengelus itil dan memek Mama agar Mama semakin bernafsu dan hasilnya pun sangat aku inginkan, “Sayang…. Aaahhh… entot Mama sayang…. Sayang masukin kontol kamu cepat sayang… Mama sudah tidak tahan…. Aaahhh…” kata Mama yang mulai tidak tahan…. Ooohhh..” kata Mama yang mulai tidka tahan.
“Sebentar Ma, aku pengen ngejilat memek Mama dulu, sudah gitu aku masukin kontolku ke lubang memek Mama,” kataku.
Aku pun turun ke memek Mama dan langsung menjilat memek Mama yang harum itu, langsung saja lidahku mengorek lubang memeknya yang sudah basah. “Aaahh…. sayanggg…. cepat sayang….. Aaaakkkhh…. cepat masukan kontolnya sayang…. kontol kamu masukan sayang…. cepattt… entot Mama sayang..” erang Mama yang sudah tidak sabar.
Mama yang sangat bernafsu ingin segera kontolku masuk ke dalam lubang memeknya. Kupegang kontolku dan mengarahkan ke lubang memek Mama, “Blessss” kontolku masuk kedalam lubang memek Mama yang sangat basah itu.
“Aaahhh…. sayang…. Aaakkkhh… kontol kamu besar sayang… Aaahhh… memek mama sempit dan sakit sayang… Oohhh…” teriak Mama ketika kontolku yang besar itu menerobos masuk ke lubang memeknya.
Aku pun langsung memompa lubang memek Mama yang basah, “Plekkk… plekkk… plekk….” suara kontolku yang sedang memompa memek Mama. Setelah 5 menit aku di atas Mama dan memompa Mama, aku meminta ganti gaya kepada Mama.
“Maa… Aaahh… ganti gaya dong ma… Aaahhh… aku pengen ngentot Mama dari belakang dan mainin tetek mama,” kataku.
Namun Mama menolaknya, aku terus menggenjot Mama, “Aaahh… sayang…. Aaakkkhh…. cepat…. sudah sayang…. dari depan saja…. Kamu kan bisa mainin tetak Mama dan bisa nyusu sama Mama sayang…” kata Mama sambil mengerang.
Aku pun menerima perkataan dan kemauan Mama agar tidak mengganti gaya. 10 meni sudah aku menggenjot Mama dan akhirnya Mama pun tidak bisa menahan puncak orgasmenya.
“Sayang…. Sayang….. Aaahh…. Mama mau sampai… cepat genjot Mama sampai dalam-dalam sayang…Ooohhh….” erang Mama.
Dan setelah itu Mama mengejang dan mengeluarkan cairan kental yang membuat kontolku hangat. Aku pun merasakan jepitan luar biasa dari lubang memek Mama, jepitan memek Mama membuat kontolku gatal dan ingin segera menyemprotkan bibit-bibit anak kedalam rahim Mama.
“Aaaahhh….Mama…. Tunggu Ma… Aaahhh…. aku keluar Ma…. Aaakkkhh…. Aku mau Mama hamil anaku.. Aaakkkhhh….” dan maniku tidak dapat lagi ditahan, aku pun mengeluarkan benih yang akan membuat Mama hamil, “Ccrooottt… Crroooottt….. Crrooooott!!!”
“Aaahh… iya sayang… hamili Mama sayang…Mama lagi subur sayang… Aaaahh…. Pasti Mama akan hamil dan mengandung anak kamu sayang… Aaahhh….” rancau Mama tidak karuan.
Aku pun ambruk dalam pelukan Mama yang penuh dengan keringat itu, “Sayang.. Mama puas sayang.. Mama akan hamil sayang.,” kata Mama sambil mengecup bibirku dengan lembut.
“Iya Ma.. badan aku lemas Ma.. Aku mau Mama hamil dan punya anak dariku, tolong hamil ya Ma.. Kalau nanti Mama hamil, aku akan terus ngentot sama Mama walaupun Mama lagi hamil.” kataku sambil mememluk Mama dan mencium kening Mama yang penuh dengan keringat.
“Iya sayang.. Mama akan hamil, nanti Mama akan ngentot sama Papamu agar Papa tidak curiga kalau Mama hamil lagi, dan Mama akan meminta anak lagi sama Papa,” kata Mama sambil tersenyum dan memelukku.
“Tapi Ma, kalau sudah Papa keluarin di dalam langsung buang ya maninya?” bisiku di telnga Mama.
“Pasti dong sayang, kan Mama mau hamil karena kamu aja,” jawab Mama. Aku pun bangkit dari tubuh Mama dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Setelah satu jam kami bersetubuh, aku pun pergi mandi dan membersihkan seluruh badanku dari lengketnya keringat Mama dan aku yang menyatu. Disaat aku mandi, aku membayangkan tubuh Mama saat hamil anakku, pikiran jorok itupun membuat kontolku kembali tegang. Sambil mengelus kontolku, aku terus membayangkan Mama sedang hamil dan aku entot dengan lembut. Tidak terasa aku pun sudah diujung puncak dan kembali kontolku mengeluarkan lahar panas. Setelah itu aku menyudahi membayangkan Mama dan membersihkan badanku.
Setelah selesai mandi, aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 10 malam, aku sangat kaget kerena Papa sedang dalam perjalanan, sedangkan Mama masih tertidur pulas akibat capek setelah ngentot tadi. Aku lalu membangunkan Mama yuang dalam keadaan telanjang bulat.
“Ma… bangun Ma… Ma sudah malem ayo bangun… sebentar lagi Papa sampai rumah Ma,” tanganku terus menggoyangkan badan Mama yang tertidur pulas.
“Sayang, sekarang jam berapa? Astaga gawat Papamu akan segera sampai sayang.. Mama pergi mandi dulu sayang dan tolong kamu ganti sprei tidur Mama agar Papamu tidak curiga sayang. Cepat!” suruh Mama.
Mama langsung ke kamar mandi, dan aku mengganti sprei yang penuh dengan keringat itu. Setelah semua selesai aku bersihkan, terdengar suara mobil parkir didepan rumahku dan aku pergi ke kamarku yang di atas untuk memastikan itu Papa dan tidak membuat Papa curiga.
“Mama… Mama? Papa pulang Ma,” terdengar suara Papaku menuju ruang tengah dan memanggil Mama. Aku pun keluar dari kamar untuk menyambut Papaku, dengan pura-pura terbangun dari tidurku, aku langsung menyapa Papa.
“Malam Pa… hhhoamm… gimana perjalanan pulangnya Pa?” kataku basa-basi sambil menguap.
“Eeh.. anak Papa yang ganteng baru bangun ya… Ini Papa bawakan makanan buat kamu.. Perjalanannya sungguh membuat Papa capek Iman.. Tolong panggilkan Mamamu Iman,” ujar Papa sambil membuka sepatunya.
“Baik Pa.. Memang Papa engak panggil Mama sendiri,” kataku sambil melangkah menuju kamar Mama.
“Tadi Papa sudah panggil-panggil, tapi Mama engak menjawab.. Mungkin Mama sudah tidur.. nak coba kamu bangunkan Mama!” suruh Papa.
Aku pun masuk kekamar Mama, dan mengetuk pintu kamar mandi Mama. “Mama.. cepat.. Papa sudah pulang tuh Ma,” dengan suara pelan agar Papa tidak mendengarku, dan Mama pun keluar dari kamar mandi.
“Sayang kamu keluar dulu, Mama mau pakai baju dulu,” kata Mama.
Aku pun keluar dari kamar Mama, dan langsung menuju ke kamarku di atas. Saat sampai di kamar, aku membayangkan Mama sedang bersetubuh bersama Papa, penuh dengan nafsu dan birahi Mama yang sangat tinggi. putri77.net Saat membayangkan Mama, aku pun keluar kamar untuk melihat apa yang sedang Mama lakukan, ternyata Mama sedang asik berciuman bersama Papa di sofa, terlihat sekali Mama sangat bernafsu dan Papa pun sangat menikmatinya.
“Heeemm… sayang aku kangen memekmu.. hheeemmm…” Papa terus melumati bibir Mama dengan penuh nafsu.
“Aaahhh… sama sayang, Mama juga kangen kontol Papa… uuhhhh…” erang Mama.
Saat itu Mama di gendong Papa menuju kamar, “Pasti Papa akan ngentot malam ini. Ini kesempatanku untuk melihat permainan Mama dan semoga saja Mama tidak lupa dengan rencanaku,” kataku dalam batin.
Kontolku mulai tegang dan aku mulai menuruni anak tangga satu persatu dengan perlahan agar Papa tidak mendengarku. Setelah sampai didepan pintu, aku mencari lubang kecil agar aku dapat melihat mereka ngentot. Setelah aku menemukan lubang kecil di pintu, aku langsung melihat mereka sedang bercumbu mesra.
“Aaahh… Papa… Aaah.. Pa… mama pengen ngentot..” tangan Mama memegang kontol Papa dari luar celana dan Papa pun langsung melucuti pakaian tidur Mama.
“Iya Ma… Papa akan puaskan mama malam ini.. karena besok Papa akan pergi lagi ke singapore,” kata Papa.
Mama pun berhenti mengerang, “Mengapa Papa pergi lagi? Oh iya Pa tadi Mama ketemu teman Mama di mall, Ibu Sela. Anaknya kan teman Iman juga Ranti! eehh ternyata Sela sudah punya anak lagi Pa.. Dan waktu perjalanan pulang, Iman minta adik perempuan sama Mama, katanya dia ingin memiliki adik perempuan,” kata Mama di saat Papa membuka bajunya.
“Ooh.. ya? Kalau gitu kita kasih dia adik aja sekarang Ma? Bagaimana?” kata Papa.
Dengan senyum dan penuh nafsu Papa mulai mencumbui Mama kembali. Kontolku mulai keras dan tegang, aku ingin mencumbui Mama saat ini, aku pun melihat Papa akan memasukan kontolnya ke dalam memek Mama. Dan “Blesss” kontol itu pun masuk. 10 menit Papa menggenjot Mama rupanya Papa akan klimaks dan akan menumpahkan maninya di rahim Mama.
“Aaahhh… Papa keluar ma… Aaaahhh… Oouuhhh…” Papa pun tidak bisa menahan maninya dan ambruk dalam pelukan Mama.
“Kamu memang hebat sayang.. aku capek sayang.. ngak apa-apa aku tidur? Besok kan Papa pergi lagi,” kata Papa sambil mencabut kontolnya dan berbaring tidur di pinggir Mama.
Kelihatannya Mama tidak puas oleh Papa, setelah Papa berbaring, Mama pergi menuju keluar kamar.
“Aku sangat ingin ngentot sama Mama malam ininjuga,” kataku dalam hati.
Mama pun menghampiri pintu keluar, lalu aku langsung memeluk Mama, “Ma… keluarkan mani Papa sekarang.. Aku mau cuma maniku yang ada di dalam rahim Mama!” pintahku.
Mama langsung melumat bibirku dan mengajakku ke kamar mandi. “Sayang, kamu mau puaskan Mama sebentar saja? Tadi Mama belum dapat sayang.. Papamu kecapaean! Mama mau kontolmu dan manimu masuk rahim Mama!” ucap Mama dengan wajah penuh harapan.
“Sayang besok Papamu akan pergi ke Singapore, besok kita akan bercinta seharian,” kata Mama.
Aku pun sangat senang mendengar ucapan Mama, kontolku sangat tegang dan langsung saja aku tancapkan ke lubang memek Mama dan, “Blesss”
“Aahh… sayang pelan…, pelan kontolmu besar sayang…Aaakkkhh… Ayo genjot istrimu sayang… hamili istrimu… buahi rahim Mama dengan air manimu sayang…” rancau Mama.
Aku terus menggenjot memek Mama yang sempit ini, dan Mama pun akhirnya mendapatkan puncaknya, “Aaahh… Mama keluar…. suamiku…. Aaakkkhh….” erang Mama kuat.
Langsung saja aku percepat kocokanku, “Ma…. tunggu aku… Aku keluar juga Ma… ” desahku dan maniku terasa masuk ke dalam rahim Mama.
“Ooouuhh… hangat sekali manimu sayang… Mama akn segera hamil anakmu…” kata Mama.
Mama pun kembali memelukku dan aku melepas kontolku dari memek Mama. malam ini aku terasa lelah sekali dan sangat puas bisa memuaskan Mama. Aku kembali kekamar, rasa letih dan ngantuk sangat terasa berat, aku ingin sekali tidur. Besoknya aku ingin seharian mengentot dengan Mamaku sampai benar-benar tahu dia hamil.
— S E L E S A I —