Aku hidup di kota sudah 1 tahun lamanya, aku tinggal di kost dekat kampusku. Di kota aku tumbuh menjadi gadis yang lebih mempesona dengan balutan pakaian yang menarik. Sejak tinggal di kota aku berubah drastic, yang awalnya lugu sekarang menjadi sedikit terbuka. Memakai pakaian mengikuti trend bergaulpun dengan mereka yang mempunyai segalanya.
Saat itu aku diajak teman untuk berkaraoke, aku sih mau aja. Sesampainya di temat karaoke aku dikenalkan dengan pria setengah tua. Namanya Om Santoso, aku pun masih tidak jelas. Kenapa temanku jalan dengan om-om,
“tina..kenapa sih ajak om-om karaoke nggak banget deh….”
“udah kamu diam aja, yang kayak begini ini menghasilkan daripada anak muda yang nggak berduit…”
“emang kita mau ngapain sih….?”
“udah kamu ikutin aku saja dijamin semua beres…” ucap Tina.
Aku pun masuk ke dalam room karaoke, kita bernyanyi. Aku sedikit agak canggung karena om Santoso ini agresif sekali. Pegang pinggulku membelai rambutku, aku jadi geli. Tina bahkan melebihi aku, dia speerti biasa seagresif mungkin dengan pasangannya. Malam itu aku menggunakan pakaian sexy layaknya ABG yang mau ngeroom karaoke.
Nggak taunya jalan sama om-om, hmmm jadi ngerasa nggak nyaman saat itu. Aku hanya minum sedikit karena takut nanti diapa-apain sama lelaki ini. Kita bernyanyi sampai mereka mabuk berat, aku pun mulai pusing. Semua bergoyang suasana memanas saat Tina membuka bajunya, dan hanya memakai bra saja. Aku setengah sadar sambil tertawa melihat Tina bergoyang striptis.
Dres miniku aku buka dan lengkuk tubuhku yang sexy itu terlihat jelas. Langsung saja om San menciumi bibirku dengan penuh kegairahan. Lidahnya bermain di dalam mulutku aku pun membalas ciuman itu dengan lembut. Kita berdua suda mabuk kepayang memang yang ada hanya ingin dibelai saja. Bra ku yang berukuran 34B dilepasnya dan diremas payudaraku dengan lembut,
“aaaaahhhhh….aaaaaahhhhh…..oooohhh……”
Dia mainkan putting susuku agar menonjol, dia putar searah dan mulai mengencang. Putting susuku yang amsih berwarna pink kecoklatan itu menengang. Aku sangat bergairah, om San menciumi leherku dengan lembut. Nafasnya penuh dengan kegairahan, getar-getar hawa nafsu saling bermunculan. Aku pun tergerak rambutku aku ikat ke atas, leherku terbuka dengan lebar.
Om San menjilati telinga dan kemudian leherku. Aku horni saat itu, aku masih berada dipangkuannya. Sementara tangan dia masih saja bergerak meremas dan membelai payudaraku. Serasa ada yang menganjal ternyata penis om San menegang sangat besar. Dia melepaskan celananya dan aku lihat penisnya memang sangat besar.
Room karaoke yang dingin itu berubah menjadi sangat hangat. Aku terbaring manja dengan celana dalam tipis, om San berada diatasku. Dia menjilati seluruh tubuhku dengan manja,
“aaaaakkkhh…mmmmm…..aaaaaaaahhhh….om….aaaaaaaahhhh……”
Leher dan sampailah dikedua payudaraku yang kencang. Dia jilati putting susuku dengan lembut. Aku menggerakan tubuhku karena merasakan kenikmatan yangtak terkira. Aku pun memegang kepala om San yang sedang menikmati payudaraku. Dia emut dan dia sedot ,
“mmmm…aaaassshh..aaaaaaahhh om…sedot lagi om….aaaahhhh…..”
Aku sungguh tak kuasa menahan kenikmatan yang om San berikan. Dan baru pertama kaliny aku menikmati itu. penis om San bergesekan dengan memekku, itu juga membuat tubuhku mengejang. Masih asyik dengan kedua payudaraku yang kenyal , om San beringas sekali. Rasanya putingku mau lepas karena mulutnya menarik putting susuku,
“ooohhh om….aaaahhh…pelan ommm….aaaaakkkhhh…..”
Celana dalamku dibuka dan aku telanjang bulat di dalam room itu. Memek perawan dengan sedikit bulu kemaluan itu membuat om San gemas dengan ku. Tak heran dia langsung saja membelai dan membuka lebar memekku. Kakiku megangkang selebar mungkin dan lidah om San menjilati seluruh bagian memekku.
“oommm….aaaaaakkkhhhh….ooohhh…….”
Tangannya membuka lipatan memekku dengan lebar, lidahnya menjilati seluruh bagian memekku.
“omm…pengen pipis….”
“pipisin aja sayang…..”
Aku un mengeluarkan cairan dari memekku, namun om San tetap saja menjilati dan mengecup memekku. Di amencoba memasukkan jemarinya ke dalam memekku. Secara perlahan dia masukkan dan dia putar ke dalam memekku,
“ooohh…aaakkhhh…oommm…aaaahhhh…..”
Sungguh nikmat yang tak terkira, tubuhku terus mengejang merasakan kenikmatan itu. om San kemudian menjulurkan penisnya ke dalam mulutku. Dmulutku terbuka dan penis itu masuk ke dalam mulutku. Aku berusaha menyedot penisnya tanganku pun diarahkan untuk mengocok penis itu. secara lembut aku bermain membuat Om San merintih,filmbokepjepang.com
“aaaaaassh…..aaaaaaaaahhhhh….mmm..aaaaahhhh…….”
Lalu secara cepat penis itu keluar masuk ke dalam mulutku hingga nafas om San terengah-engah. Dia pun melepaskan penisnya dan berusaha memasukkan penisnya ke dalam memekku. Pertama dis fgesek-gesek terlebih dahulu. Setelah memekku basah dia memasukkan ujung penisnya ke dalam. Memang sulit karena masih perawan namun om San terus membuat aku bergairah agar memekku basah.
Jika basah akan semakin mudah untuk dimasukki. Ujung penis pun masuk,
“ssssllleeebbb….aaaaaaakkkhhh……..”
“om….aaaahhhh…pelan om…sakit om…..oooohhhhhh……”
Awalnya sakit sekali baru pertama dan masih perawan. Om San mengalihkan dengan mengemut kedua payudaraku secara bergantian. Sakit berubah menjadi kenikmatan, da nom San semakin menekan penisnya ke dalam,
“ooohhh…aaahhh…ooohhh….” Rintihku dengan keras.
Perlahan keluar masuk penis om San aku pun merasakan kenikmatan,
“slleeeebb…ssslleeeebbb…ssslleeebbb….”
Dengan sedikit darah yang keluar karena selaput keperawananku pecah. Aku tidak menghiraukannya karena semakin lama semakin nikmat. Penis itu menusuk-nusuk ke dalam memekku hingga om San semakin bergairah. Lama-lama gerakan itu cepat dengan asyiknya keluar masuk. Aku memegang pinggul om San yang naik turun dengan lincahnya.
Memekku basah kembali dan keluarlah cairan kenikmatan membuat semakin basah. Om San melepaskan penisnya dan kita berubah posisi yaitu doggie style. Aku tidak mengerti yang ada aku hanya nurut saja. Om San memasukkan penisnya dari belakang, aku pun menjerit,
“mmm….aaaaaaaaahhh….ooommm…aaaaahhhh…..”
Dengan kerasnya om San menekan penisnya keluar masuk. Tampaknya posisi ini membuat om San semakin beringas dengan ku. Kedua tangannya memegang pinggulku dan menarik keluar masuk agar aku ikut bergerak. Seperti menabok pantatku untuk bergerak. Secara spontan aku pun menggerakkan pantatku maju mundur,
“aaaaaahhh…aaaakkkhh…..ooohh….aaaaaaakkhhh……”
Dan tak lama kemudian memuncak keluarlah sperma om San,filmbokepjepang.com
“ccccrrrrooootttttt…..cccrrroootttt…cccrrroooottt…..cccrrroooottt……”
Cairan itu dia smeprotkan di punggungku dan dia bersihkan dengan tisu. Dia pun memelukku dengan erat dalam keadaan kita masih telanjang. Di dalam room itu kita memakai pakaian kembali dan merapikannya. Aku pun diberikan sejumlah uang dan dia keluar meninggalkan aku. Demikianlah kisahku piluku yang telah kehilangan keperawanku di room karaoke bersama om-om. END.