sore itu sepulang kerja aku berjalan2 di salah satu mall di Jakarta. Untuk menghilangkan rasa penat dan lelah setelah seharian bekerja aku bersantai di kedai kopi. Aku duduk di sudut kedai tersebut dan memesan secangkir kopi. Aku memandangi sekeliling kedai dan tanpa sengaja aku melihat 2 orang siswi duduk di depan mejaku yg masih menggunakan seragam.
Mereka berdua sedang bercanda tawa. Dan setelah kuperhatikan lebih seksama lagi ternyata mereka berdua kembar. Wajah kedua siswi itu sangat manis. Sekilas seperti tak ada perbedaannya diantara mereka. Sungguh wajah yg enak dipandang, tidak membosankan. Mereka berdua mempunyai tubuh yg mungil dengan ukuran payudara yg tidak terlalu besar namun terlihat kencang dan menatang yg mereka coba tutupi dari balik seragam SMA lengan panjang yg agak longgar dengan jilbab tipis yg tidak terlalu panjang namun cukup ubtuk menutup buah dada mereka.
Terlihat sangat menggemaskan kedua gadis kembar tersebut. Entah mengapa aku tak bisa melepaskan pandanganku dari wajah dan payudara kedua gadis berjilbab tersebut, tidak kusangka salah satu gadis itu melihatku, nampaknya dia tau kalau dari tadi aku sedang memandangi indah tubuhnya, kemudian diapun tersenyum padaku. Kesempatan nih pikirku. Lalu akupun bergegas untuk mendekati meja mereka. Kusapalah mereka,
“Ehm, siang dik, berduaan aja nih…pada ngapain disini?” sapaku.
“Siang juga om, nih om lagi iseng tongkrong aja abis pulang sekolah” jawab salah satu gadis tersebut.
“Oya, om boleh gabung disini ga?” tanyaku sopan.
“Boleh om, silakan” jawab satunya. Aku langsung duduk diantara mereka berdua.
“Omong2 nama kalian berdua siapa?” tanyaku.
“Aku Laila dan saudara kembarku ini namanya Laili” jawab Laila tersenyum.
Setelah cukup lama kuperhatikan kedua gadis berjilbab ini ternyata aksesoris yang mereka kenakan branded semua, mulai dari bros untuk peniti jilbab mereka, sampai cincin, gelang, jam tangan bahkan handphone seri terbaru. Bisa kupastikan kalau mereka dari kalangan anak orang kaya.
“Berapa umur kalian?” tanyaku lagi. filmbokepjepang.com
“Kami 16 tahun sebentar lagi 17 tahun om” jawab Laili.
“Ouwh…udah mau puber nih…hehehe…” Kataku sambil melirik payudara Laili.
Dengan tiba-tiba penisku pun perlahan-lahan mengeras, karena aku membayangkan meremas-remas kedua payudara mereka yang tertutup dibalik jilbab mereka. Jika terus kuperhatikan, kedua gadis ini ada perbedaannya meskipun mereka kembar indentik, Laila berusia lebih tua beberapa menit dari Laili. Ukuran payudara Laila sedikit lebih besar dari Laili adiknya. Selebihnya tak ada perbedaan lagi. Seandainya saja bisa kutelanjangi kedua gadis berjilbab ini dan apakah sama rasa memek kembar bersaudara ini? (kataku dalam hati yang sudah dipenuh Birahi).
“Ngomong-ngomong kalian udah punya pacar belum nih?” tanyaku.
“Kalo Laila sudah punya om nama pacarnya Aldi…hihihi…” ujar Laili.
“Apaan sih kamu Laili, dia tuh cuma temen dekatku aja” bantah laila dgn muka memerah.
Kulihat ada sela untuk mendekati mereka, karena dengan mudahnya mereka berdua sangat mudah akrab dengan orang yang Baru dikenalnya seperti aku. Akupun mulai berpikir sepertinya dua gadis ini bisa kupakai malam ini. Mulailah kukeluarkan jurus pamungkas mautku. Setelah kuajak mereka ngobrol kearah berbau porno ternyata mereka berdua bukan anak baik-baik. Bahkan Laila meminta sejumlah uang padaku kalo aku mau mengajak mereka berdua jalan. Kesempatan inipun tak boleh kulewatkan. Akupun tersenyum lebar dan jantungku semakin berdegup kencang. Tiba-tiba aku tersadar dengan suatu hal,
“Oh iya maaf yah sebelumnya Laila dan Laili, kaliankan memakai jilbab kenapa kalian mau nemenin om” tanyaku pada mereka.
“Ada alesannya kog om mengapa kita memakai jilbab, ini karena ketentuan wajib dari sekolah om” jawab laila padaku.
Kemudian aku menyadari segala sesuatunya, sudah menjelang malam hari kedua gadis berjibab ini masih dipusat perbelanjaaan, kenapa mereka bisa memakai barang-barang mahal itu. Pantas saja mereka mudah sekali untuk diajak ngobrol sampai ke hal2 yang nakal, ternyata jilbab hanya sebagai kedok saja bukan untuk berhijab.
“Kalau gitu yuk kita pergi, tp om ke atm dulu ya ambil uang saku untuk gadis2 cantik om ini” kataku sambil mengedipkan mata yang dijawab dengan sedikit tawa dan tatapan nakal. Waktu itu sekitar jam 6 sore, aku bersama kedua gadis berjilbab ini keluar dari mall dan menuju sebuah atm dibasement mall tersebut.
Di basement tersebut agak sepi, hanya berisi mobil2 dan beberapa supir, tukang parkir dan satpam yang sempat memandangku iri, karena aku yang asyik bercanda dengan kedua gadis berjiblab ini. Atm tersebut ternyata cukup tertutup, dengan ruangan yang cukup besar. Akupun mulai mengakses mesin tersebut sambil berbincang2 dengan kedua gadis berjilbab ini. Sambil memencet tombol2 aku lirik keadaan diluar, tampaknya posisiku cukup tertutup dan tak ada orang yang melihat, ah aku yang sudah tak tahan dari tadi mulai melancarkan aksiku. Kedua gadis berjilbab ini berdiri di kanan kiriku, sambil menunggu mesin atm bekerja, aku tarik kedua tanganku kebelakang lalu Kuremas-remas kedua pantat gadis kembar yang kenyal itu.
“Ihhhhh om nakal deh, ini masih di basement juga om” jawab Laila dan Laili memberi cubitan kecil dipinggangku.
“Iya iya om nakalnya nanti aja deh” jawabku sambil menarik tanganku dari pantat kedua gadis ini.
Kugapailah pinggang kedua gadis berjilbab ini dan menarik mereka kearah tubuhku, mantap payudara mereka yang masih tertutup jilbab, sungguh sama kenyal dan nikmatnya. Tanganku mulai meraba naik ke punggungnya lalu bergeser masuk ke ketiak mereka menyelusup ke belakang jilbab mengikuti alur BH mereka dan menggenggam payudara kedua gadis ini yang tidak bersentuhan dengan dadaku.
“Ihhhhh… si ooomm bandel banget deh, ga sabaran banget sihhh” kata Laila sambil kedua gadis ini mencoba melepaskan diri dari genggaman tanganku pada buah dada mereka.
“Du… duh…, gadis cantik om jangan gitu dong, ini uangnya udah keluar” kataku ketika setelah mesin atm tersebut mengeluarkan uang beberapa juta rupiah. filmbokepjepang.com
Akupun mengambil uang tersebut lalu memperlihatkan uang tersebut kepada mereka, tampaknya kali ini mereka luluh dan mata mereka tampak berbinar2 melihat uang yang cukup banyak tersebut dan mulai tersenyum genit. Akupun dengan nakalnya menyampirkan jilbab keduanya di pundak masing2 lalu membuka 3 buah kancing paling atas, dan kulihat yang dari tadi membuat penisku sangat keras, empat buah payudara gadis SMA yang sangat menggemaskan terbungkus bra yang sangat sexy dengan jilbab yang menutupi kepala mereka, akupun menyelipkan beberapa lembar ratusan ribu rupiah ke dalam bra mereka sambil merasakan kenyalnya payudara mereka lalu aku lanjutkan dengan meremas2 payudara montok kedua gadis ini.
“Payudara laila lebih besar sedikit daripada punya Laili ya? tapi sama nikmatnya kog… kalian sama-sama cantik, om udah nggk kuat nih…hehehe. Ini uangnya dp dulu yah nanti kalo udah selese nemenin om, semua uang ini boleh buat kalian berdua” kataku dengan penuh nafsu yang membara.
Merekapun hanya tersenyum genit sambil keenakan menikmati remasan demi remasan dan plintiran pada payudara dan putting mereka. Tanpa disadari ada orang mengetuk pintu atm. Kami bertiga pun kaget bukan kepalang, aku baru menyadari ada orang antri menunggu dari tadi. Akupun segera menarik kedua tanganku dari payudara mereka, Laila dan Laili pun kaget luar biasa dan langsung mengancingkan kembali baju mereka dan menjulurkan jilbab mereka untuk menutupi buah dada montoknya. Kamipun keluar dari kotak atm yang sudah ditunggu 3 orang yang mengantri dari tadi.
Sambil berjalan kedua lengan atasku merasakan lembutnya bagian luar payudara Laila dan Laili yang terus bersenggolan dengan tanganku yang mereka rangkul. Aduh sungguh nikmat rasanya, batang penisku semakin tak kuat ingin segera menikmati kedua gadis kembar ini. Gedung parkir di mall ini hanya setengah mobil kebawah yang tertutupi tembok, selebihnya hanya ditutupi oleh kawat2 besi sehingga walaupun gelap namun samar2 bisa terlihat dari luar gedung parkir.
Ide gilapun muncul dikepalaku aku akan menikmati kedua gadis berjilbab ini ditempat terbuka sebelum nanti kutelanjangi, kumandikan dan kusabuni setiap inci tubuh mereka di rumahku nanti. Setelah sampai di sudut tempat mobilku di parkir aku pun mendorong perlahan kedua gadis berjilbab ini hingga bersandar di tembok dengan kedua tanganku menekan sebuah payudara mereka.
“Gadis-gadis om yang cantik, kita main disini dulu yuk, kan gelap nggak ada orang, om udah nggak tahan nih, nanti uang jajannya om tambah deh, tapi nanti malem main ke rumah om dulu kita main2 lagi, besok pagi baru om anter ke sekolah, gimana” ajaku pada mereka. Merekapun saling berpandangan lalu salah satunya mengangguk,
“Oke deh om, tapi ati-ati yah kalo ada orang, kan malu om diliatin orang” ujar mereka.
Akupun tersenyum dan tanpa basa basi langsung kusampirkan jilbab mereka. kubuka kancing bajumereka berdua dan kubuka seragam sekolah mereka, dan sekalian langsung kulepas bra mereka, kulemparkan bra mereka ke pojok belakang mobilku lalu kupakaikan kembali baju seragam mereka tanpa kukancingi lagi, sungguh indah tubuh saudara kembar ini.
Dengan jilbab putih yang masih mereka kenakan dan payudara yang putih dan empat buah putting berwarna coklat yang kecil sungguh indah sekali, akupun tak mampu menahan nafsuku, segera kumainkan empat buah payudara gadis kembar ini bergantian, dari remasan, plintiran pada puting2 payudara mereka hingga hisapan hisapan dan gigitan2 kecil membuat mereka menggelinjang mendesah menikmati permainanku.
Sejenak kuhentikan permainanku, kuperintahkan kedua gadis ini untuk mengangkat kedua roknya perlahan. Pelan2 kulihat kaki mungil mereka yang dibungkus sepatu dan kaus kaki menutup betis mereka, lutut, dan paha paha yang putih dan mulus lalu kemaluan yang masih tertutup celana dalam putih yang tipis.
Aku sungguh tak kuat, langsung kutarik turun celana dalam mereka dan kupandangi vagina mereka yang kecil karena umur mereka yang masih 16 tahun. Kuambil celana dalam mereka dan kulemparkan ke jok belakang mobil. Lalu kututup pintu mobilku.
“Apa ga sebaiknya kita maen di mobil aja om, kalau disini takut ada yang ngeliat om” kata Laili khawatir dengan keadaanya yang berjilbab namun baju seragam yang terbuka yang memperlihatkan dua buah payudaranya yang menggantung sambil mengangkat rok sampai pinggang yang memperlihatkan vaginanya.
Santai aja ga usah takut sayang nanti kamu bakalan tau kalau jauh lebih nikmat rasanya kalo di tempat begini terbuka begini” kataku sambil menarik kedua gadis itu dan kusuruh duduk dikap depan mobilku yang posisinya di dinding lapangan parkir, yang hanya tertutup jeruji2 besi dan tampak dari luar samar2.
Tampak didepanku dua orang gadis kembar berjilbab yang siap kunikmati beberapa saat lagi, di sebuah gedung parkir, dan gilanya lagi walaupun agak gelap tapi pasti secara samar2 terlihat dari jalan raya di luar gedung. Tanpa memperdulikan ucapan Laila akupun menarik kepala kedua gadis berjilbab ini dan mencium bibir mereka secara bersamaan, ah nikmat rasanya saat mencium mereka bersamaan.
Tampaknya mereka menyukainya, lalu tanpa basa basi kuangkat rok sekolah Laila dan kujilati vaginanya, juga tangan kananku masuk ke dalam rok diantara kaki Laili dan mengelitik vagina dan klitorisnya sambil aku memuaskan kakaknya.
Kedua gadis berjilbab ini hanya bisa menggelinjang dan mendesah pelan, perlahan nafsu mulai merasuki keduanya yang tampaknya sudah tak malu lagi dan mulai meremas remas payudara mereka sendiri. Kurasakan cairan mulai membasahi vagina kedua saudara kembar ini.
Akupun semakin tak tahan, langsung kubuka celanaku dan mengeluarkan penisku dan kumasukkan ke dalam vagina Laila sambil terus mengaduk2 vagina Laili dengan 3 buah jariku. Ahh penisku serasa dipijit2 di dalam vagina Laila. Walaupun sempit tapi ketika mulai kusodok pelan2 serasa tak ada yang menghalangi, ternyata Laila sudah tidak perawan lagi, begitu juga dengan Laili yang sedari tadi pasrah penuh kenikmatan dengan tiga buah jariku yg mengobok obok vaginanya.
Akupun dengan cepat menyodokan penisku di dalam vagina Laila bergantian dengan Laili. Wajah mereka yang terbungkus jilbab sungguh tampak menggemaskan membuatku semakin bernafsu meremas2 payudara keduanya. Aku memerintahkan kedua saudara ini untuk menunduk dan bertumpu pada terali2 besi gedung parkir. Kuangkat rok panjang mereka, kulipat dan kuselipkan di pinggang mereka, sehingga dengan bebasnya aku bisa melihat pantat, vagina dan bagian kaki gadis gadis ini. Mungkin kedua gadis kembar ini belum orgasme mereka tampak mau melakukan apa saja asalkan terus kuaduk2 vagina mereka.
Mereka tak malu walaupun samar2 terlihat dari jalan raya di depan gedung parkir ini. Akupun semakin bernafsu dengan menyodokkan penisku ke dalam vagina mereka bergantian dari belakang sambil kutarik jilbab mereka yang membuat mereka mendongak keatas sambil menikmati hentakan demi hentakan penisku di lubang vagina mereka secara bergantian.
Tak lama kemudian Laila merintih dgn nada penuh nafsu,
“Uhhhhh…. ahhhhh… om remes payudaraku yang keras, terus masukin penisnya cepetan sedikit aku udah nggak tahan mau keluar” ujar Laila padaku.
Akupun yang sudah penuh nafsu segera menuruti permintaan Laila , kucengkram kedua payudaranya dari belakang, dan kupercepat hentakan penisku jauh lebih dalam ke lubang vaginanya yang membuat Laila semakin menjerit kecil menikmatinya.
Tiba-tiba dari jauh kulihat ada seseorang di haltebus melihat kearah gedung parkir di seberang jalan tampaknya melihat adegan yang kulakukan, dan Laila walaupuan daritadi merem melek menikmati permainanku menyadari ada seseorang yang ikut menikmati tubuhnya dari jauh.
“Ada orang tuh om di halte ngeliatin kita, tapi aku udah nggak kuat om dikit lagi mau keluaarr. Aaaah… biarin ajaaaahhh….” jawabnya yang tampak semakin bernafsu karena dilihat orang tersebut. Akupun semakin bernafsu mempertontonkan adegan mesra ini keorang tersebut yang semakin membuatku terpacu.
“Aghhhh… aghhhh…aghhh…yeeesss…nikmat oommm…” Laila merintih dan kurasakan vaginanya mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan akhirnya Laila terdiam lemas walaupun aku tetap memacu penisku ke vaginanya. Akupun menghentikan aksiku.
“Aku udah nggak kuat, om lanjutin sama Laili yah…” katanya dengan tersenyum penuh kepuasan.
“Iya nggak papa Laila sayang, tapi kamu disini aja ya temenin om main dengan adikmu ini” kataku sambil menjulurkan rok Laili sehingga menutupi bagian bawah tubuhnya lalu kubalikkan tubuhnya kucium mesra, dan kupandangi adiknya.
“Iiihh omm, dari tadi aku dicuekin, kan aku juga udah nggak tahan om pingin disodok vagina aku sama om” katanya dengan cemberut nakal. Walaupun payudara Laili sedikit lebih kecil dari kakaknya, namun hasrat sexnya jauh melebihi kakaknya,
“Ayo buruan om, tu orang di halte depan lagi ngeliatin kita, aku udah nggak tahan, ayo omm cepettt” kata Laili memelas dipenuhi nafsu.
Ternyata adiknya jauh lebih agresif dan maniak dari kakaknya. Akupun langsung menancapkan penisku ke vaginanya dari belakang yang sudah memasang posisi menunduk dengan menumpukan tangannya pada jeruji besi di dinding gedung parkir ini. Kugenjot vaginanya, kuremas2 payudara kiri Laili dari belakang dengan tangan kiriku sementara tangan kananku kugunakan untuk memeluk Laila sambil mencium bibirnya dan meraba2 payudaranya. Tak disangka Laili ternyata begitu exebisionis, dalam genjotanku dia melambaikan tangan dan tersenyum genit kepada lelaki yang menatap aksi kita dari tadi.
Lama kelamaan aku bosan dengan posisi ini, kubalikkan tubuh laili, dan kugendong lalu kududukkan ditepi kap depan mobil jeepku dan kusandarkan dia berdiri di sampingnya, akupun melanjutkan aksiku menancapkan penisku ke vagina Laili sambil mencium dan menjilat jilat putting payudaranya bergantian dengan mencium bibir laila kakaknya, sambil tangan kiriku meremas2 payudara Laila.
Sungguh berlipat2 rasanya menikmati tubuh dua orang gadis kembar yang masih mengenakan jilbab putih namun 4 buah payudara mereka terbuka bebas dan sedang kujamah, sedangkan vagina Laili sedang kunikmati dengan penisku dan vagina Laila sesekali kuremas2 dari balik rok yang kuangkat keatas.
Tak lama kemudian, Laili pun mencapai titik puncaknya,dia menggelinjang dan mendongak keatas sambil memeluk kepalaku diantara dua buah payudaranya dengan erat dan tiba2 tiga kali kurasakan semprotan cairan didalam vaginanya bersamaan dengan semprotan spermaku didalamnya.
“Aaaghhhhh…ommmm… aku keluaaaar…ahhhhh…nikmat sekaliii…” jerit Laili. Sementara Laila hanya tersenyum melihat ulah adiknya yang sedang dalam titik puncaknya. filmbokepjepang.com
Kemudian kami bertiga bergegas merapihkan diri masing-masing,.
“Udah rapi semua kan kalian, jangan ada yang ketinggalan di parkiran yah, BH sama Cdnya jangan lupa.. hhha, yaudah yuk kita belanja, setelah belanja kita nonton juga, nanti kita lanjut lagi di rumah om yah” ajak dan goda genitku pada mereka.
Merekapun hanya tersipu malu. Lalu kedua gadis kembar ini kurangkul dan kuajak ke dalam mall sambil dengan nakalnya kuraba payudara mereka yang kali ini dengan mudah kuplintir dari luar pakaian mereka putting yang menonjol dibalik bajunya, namun sengaja ditutupi jilbab mereka agar tak ketahuan.
Selesai. filmbokepjepang.com