Ibu muda cantik penjual es buah – memek sempitnya seger kaya es buah Namaku Ari, seorang mahasiswa jurusan Psikologi tingkat ahkir yang tinggal di rumah kos yang bisa dibilang elite dan sangat bebas, banyak teman teman kos yang sering bawa pacar atau cewe buat sekedar ngobrol ataupun sampai ML, termasuk saya juga, tapi sekarang keadaan sedang tidak mendukung 3 bulan ini seperti sedang menjomblo karena pacar diterima kuliah diPTN kota lain, yah demi masa depan OK lah. Cerita bermula dari kesepianku saat hanya sering sendirian dikostan, kost ini termasuk sepi dan tidak terlihat dari luar kalau rumah ini adalah rumah kost pemiliknya pun seorang yang disegani dikota kami tapi memang kurang ketat jadi kesempatan buat anak anak kos buat ngapain aja. di depan rumah kost ada yang jualan es buah yah baru buka kira kira 2 minggu, awal awalnya sih saya nggak pernah minat buat beli, eh setelah beberapa waktu pas naik motor mau masuk kost sempet nglirik sedikit “kog kayanya ada yang cantik” jadi penasaran, setelah masukin motor dan naruh barang bawaan dikamar iseng iseng saya keluar coba beli, setelah sampai diwarung es buah ahhhh… kecewa… ternyata anak smp, memang sih cantik kulitnya putih mulus tapi ga enak ati klo mau pdkt, yah terlanjur sampai warung sekalian pesen es buah, “dek es buah ya” ujar ku “iya mas, silahkan duduk dulu” jawab adek penjual es buah dengan manisnya. “adek jualan sendirian” tanyaku “ah… nggak mas sama ibu, saya cuma bantuin kalau pulang sekolah aja, ini ibu lagi pulang sebentar ambil susu kaleng, habis soalnya” jawab adek cantik ini sambil nyrocos. ternyata adek ini memang cantik banget mukanya bersih dengan bibir merah walau tanpa lipstik, tubuhnya nggak kurus dan nggak gemuk pas pokoknya, sambil nunggu es buah sambil lirik lirik tubuh adek cantik ini, lumayan lah buat cuci mata. “Silahkan mas” suara lembut adek cantik ini memecahkan lamunanku. “oo..oohh.. ii.. iya” jawabku dengan sedikit kaget, Saat sedang menikmati es buah yang ternyata nikmat dan segar sekali, terdengar suara wanita lain, ah ternyata ini ibu adek cantik ini.
seorang wanita yang memang pantas jadi ibu adek cantik ini, karena memang ibunya cantik juga, ibu muda kira kira berumur 40an dengan kulit putih rambut panjang yang dikuncir kebelakang, memakai kaos merah ketat hingga toketnya yang lumayan besar menonjol dengan indahnya bawahannya memakai jeans 3/4 yang ketat terlihat betisnya yang putih mulus dan kaki yang seksi hingga bokongnya yang montok yang terlihat belahan pantatnya, “hmmm… es buah ini kog jadi tambah nikmat ya, bakalan sering mampir kesini nih” kataku dalam hati, sambil iseng iseng ambil hp dan diam diam foto si ibu cantik ini yang lagi duduk sambil mencatat sesuatu. Misi hari pertama selesai, setelah jepret beberapa foto langsung aku berdiri, dan bertanya “udah bu, habis berapa ya” ujar ku “es buah aja kan mas” jawab si ibu muda cantik ini “iya” “5000 aja mas” jawabnya sambil tersenyum saat didekat ibu muda ini hidungku serasa dimanja dengan bau parfum yang baunya seger banget, sambil iseng biar agak lama aku keluaring uang 50 ribuan hahaha…. “wah, nggak ada uang kecil mas?” tanya ibu cantik ini “duh maaf bu, nggak ada nih” “sebentar” jawab ibu cantik ini sambil mengeluarkan uang dari dompetnya, “maaf pecahan dua ribuan ya” ujar ibu cantik ini “nggak papa bu, makasih” ujarku sambil tersenyum dan berbalik pulang. didalam kamar ku buka buka hasi foto yang tadi diambil, semakin diperhatikan ibu muda cantik ini semakin hati berdebar debar, “ah besok kesana lagi” kataku dalam hati.
keesokan harinya pagi sampai siang aku dikampus menunggu dosen buat konsultasi skripsi, sambil liat foto ibu cantik ini, penasaran banget siapa sih namanya, sama ada suaminya nggak ya, coba nanti ngobrol ah. setelah selesai dikampus, aku langsung meluncur pulang, tapi kali ini aku tidak masuk kost dulu tapi langsung ke warung es karena langit mendung takutnya malah hujan, rejeki memang tidak kemana, ibu cantik ini sendirian warungnya sepi dan anaknya yang cantik itu juga tidak kelihatan, saat itu pukul 14:45 jalan depan kost lagi rame sama kondisi mendung kayanya pada buru buru, ibu cantik penjual es buah ini terlihat melamun sambil melihat jalan yang ramai. setelah parkir motor aku langsung melangkah ke warung, si ibu cantik ini berdiri sambil tersenyum “mari, silahkan mas, es buah ya?” ujarnya. “ah…, nggak bu, saya cuma mau numpang duduk” jawabku becanda, dan si ibu cantik ini jadi bengong. “hahhaha… becanda bu iya es buah, susunya yang banyak ya” ujarku sambil ngelirik toket ibu cantik ini yang kali ini memakai kaos putih agak longgar dengan kerah melingkar yang lebar jadi bagian tulang dadanya terlihat, memang mulus luar dalam ni ibu cantik. “baru pulang kuliah mas” ujar ibu cantik ini sambil meracik es buah, “iya, bu, ketemu dosen buat konsultasi” “oh udah mau lulus ya, ambil jurusan apa mas” ujarnya sambil menaruh mangkok es buah dihadapanku, dan wangi itu kembali menggoda hidungku. “iya bu tinggal skripsi, jurusan psikologi” ujarku sambil menyeruput sendokan es buah pertama. “wah, hebat ada psikolog ni disini, boleh konsultasi nggak mas, tapi gratis ya?” ujar ibu cantik ini, dan ibu cantik ini juga tau tau duduk dikursi deketku cuma dia menghadap kejalan sambil bercerita kisah hidupnya yang cukup menyedihkan ternyata.
setelah beberapa saat ngobrol baru aku tau ibu cantik ini bernama Mirna dan suaminya pergi entah kemana, sudah 2 tahun tidak pulang cuma kadang menelpon Adelia (itu nama adek cantik putri satu satunya bu mirna ini). tak terasa udah sejam lebih duduk disini, melihat bu mirna malah ga enak hati matanya yang indah terlihat berkaca kaca menahan tangis, bu mirna yang cantik ini terlihat sibuk melayani pembeli lain, dan aku pun berdiri sambil mengambil sesobek kertas kecil dan kutulis pin bbm ku dan nomer hp, sambil membayar ku berikan kertas ini, “bu, kalau nanti masih butuh tempat curhat ini pin bbm dan no saya” bu mirna pun tersenyum, sambil berkata “iya pasti nanti saya bbm, tapi agak malam boleh nggak?, soalnya masih banyak kerjaan dirumah” “nggak papa bu, saya besok juga libur, tidurnya juga malem kog” “ya sudah, saya permisi dulu ya” “iya, makasih ya Rie” ujarnya, dan akupun berlalu. filmbokepjepang.sex Dikost menunggu bbm ibu mirna cantik ini dan benar saja, jam 10:30 malam ada permintaan kontak baru, ternyata memang bu mirna, langsung aja kuterima, eh dia pajang foto bareng adelia, sebelum diganti disave dulu buat koleksi, malam itu bu mirna cerita dan bertanya banyak lewat bbm, aku pun jawab sebisaku, walau aku juga belum lulus kuliah psikologi setidaknya aku bisa beri jawaban yang pas, capek ngetik ahkirnya aku minta ijin buat telpon dia, dan bu mirna pun mengiyakan, dengan semangat kutelpon ibu cantik ini mendengar suaranya yang lembut membuatku konak untung punya handsfree jadi tangan bebas mau ngapain aja, sambil dengar suara bu mirna yang lembut dan memandangi foto nya akupun melepas celanaku, sambil tiduran kontolku yang udah tegang ku elus elus lalu ku kocok kocok dengan lembut sambil membayangkan tubuh mulus bu mirna, “bisa nggak ya ngentot ibu cantik ini” tanya ku dalam hati, bu mirna masih aja nyerocos cerita aku pun cuma menjawab seperlunya, karena masih menikmati kocokan kontolku yang mulai terasa nikmat sampai ahkirnya tak tahan lagi dan spermaku pun nyemprot dan tanpa sadar ternyata aku mendesah cukup kencang
“Kenapa Rie” bu mirna kaget dan bertanya akupun kelimpungan cairan pejuku nyemprot kemana mana “ahh… nggak papa bu, ini sambil minum kopi hangat, seger banget” aku pun mencari alasan, takut kalau dia sadar hehehe… “owh… ini udah jam 1 rie, besok pagi saya harus kepasar beli buah pagi pagi, disambung besok lagi ya” kata bu mirna “ah… iya iya… ke pasar mana bu, jam berapa?” lah kog aku tanya gituan kenapa nih wah otak error nggak kekontrol “Ke pasar B, subuh rie kalo kesiangan takut ga kebagian yang bagus”, “owh… sendirian, mau dianter?” udah terlanjut basah lah sekalian aja siapa tau dia mau hehehe… “ah nanti ngrepotin, lagian subuh kamu juga paling belum bangun” “kalau ibu mirna mau, ya saya anterin nggak papa, sekalian saya cari sarapan” strategi PDKT kayanya tembus ni. “hmmm…. ok lah subuh saya bbm ya nanti ditunggu di warung aja, soalnya nggak enak sama tetengga kalau ketemu dirumah” Jawab bu mirna aku pun dengan semangat menjawab “Siappp!!! sekarang pasang alarm” setelah pamitan bu mirna menutup telponnya, dan akupun masih bingung membersihkan cairan peju yang tadi nyemprot kemana mana. Keesokan hari, benar bu mirna udah menunggu di warung aku juga nggak telat, bu mirna terlihat cantik dia memakai jaket dan legging ketat yang membuat lekukan tubuh bawahnya terlihat langsung aja kusuruh naik dan motor pun melaju, sesekali iseng dilampu merah kurem agak mendadak, dan tubuh bu mirna terhentak kedepan hingga toketnya menyentuh punggungku, lumayan, empuk, bu mirna tidak berkomentar mungkin dia nggak sadar kalau ku sengaja. selesai dari pasar bu mirna kuturunkan di warung dan aku pun masuk kos.
Siang harinya, pintu kamar kost ku diketuk setelah kubuka ternyata bu mirna, aku kaget sekali “eh bu” “kog tau kamarku disini” “iya itu tadi tanya sama pembantu pak kost, ini es buah buat kamu” jawab bu mirna “lah saya kan nggak pesen bu” jawabku “iya, itu hadiah spesial karena udah bantuin belanja dan angkat angkat tadi” jawab bu mirna sambil melihat kedalam kamar ku. “kamarmu bagus ya?, nyaman banget kayanya, sebulan berapa?” cecar bu mirna. “eh… mari masuk duduk dulu didalam kalau mau bu” jawabku terbata bata karena masih bingung dan kaget. “ah kapan kapan aja ya, itu adelia sendirian diwarung kasian” jawab bu mirna “nanti kalau ada waktu ke warung ya” kata bu mirna lagi “eh… ada apa lagi bu” jawabku agak bingung “Balikin mangkok es nya hehehehe….” jawab bu mirna sambil tertawa dan beranjak pergi. Hatiku semakin deg degan, ini beneran bu mirna kayanya kepancing atau memang dia ngerasa kesepian karena sudah lama tidak merasakan perlindungan dan belaian lelaki, bisa jadi juga. ah entahlah, jalani aja dulu. Dua jam kemudian terdengar gemuruh dilangit dan mulai gerimis, akupun bergegas lari sambil bawa mangkok kewarung, diperjalanan ternyata hujan deras, terlihat dari jauh bu mirna sendirian mengemasi peralatan warungnya, saat aku tiba bu mirna berkata. “Untung kamu datang rie, tau tau ujan deres pakai angin gini saya takut” ujar bu mirna “sini saya bantuin” ujarku sambil masukin barang barang kedalam gerobak, “dah selesai, udah dikunci kan gerobaknya?” tanyaku “udah rie” jawab bu mirna sambil menengadah melihat pohon didepan warungnya yang gergoyang tertiup angin. “Masuk ke kost dulu yuk, disini bahaya takut pohonnya ambruk” kataku, dan tanpa basa basi bu mirna pun mengangguk mau. dengan payung yang dibawa bu mirna kami berdua pun berjalan berdempetan, sesampai dikamar baju kami ternyata basah kuyup, kasihan bu mirna kalau masuk angin, lalu ku tawarkan ganti baju pakai kaos dan celana pendekku, “bu ganti baju ya? ini pakai kaosku, masih baru kog belum pernah dipakai, dari pada masuk angin” ujarku memaksa. “ah nggak usah rie nanti ngrepotin” jawabnya “alah ngrepotin apa ini ganti baju sana, itu kamar mandi” kataku sambil menunjuk kamar mandi didalam kamar kost ku.
bu mirna pun tidak membantah lagi dia meraih kaos yang ku beri dan melangkah ke kamar mandi, 5 menit kemudian dia keluar rambutnya basah. “aku numpang keramas ya, takut pusing kehujanan” ujar bu mirna “hahahaha…. udah mandi baru bilang” candaku bu mirna pun ikut tertawa. “lha adelia kemana bu apa dirumah sendirian?” tanya ku basa basi “adelia kerumah neneknya, pulang besok pagi besok kan minggu sekalian nemenin neneknya sekali kali” ujarnya wah kesempatan ini nggak ada gangguan dan cuaca mendukung. “bu mirna suka nonton film nggak, ini aku ada film baru baru, atau mau nonton TV, itu hujan angin belum reda” tanyaku “apa aja deh nggak papa”, “ngobrol aja juga nggak papa” jawab bu mirna sambil melihat sekeliling kamar. dan tiba tiba matanya tertuju pada layar laptopku yang masih menyala disitu terbuka program ACD SEE untuk melihat gambar gambar, dan terlihat thumbnail gambar foto foto dia, dia pun mendekat dengan jalan berjongkok karena kamarku memang lesehan semua :D, dan bu mirna pun sedikit kaget, “kog banyak foto ku sama adelia disini” tanya nya penuh curiga “aaa… aanu…” aku bingung mau jawab gimana “kamu suka ya sama adelia” tanya bu mirna “aaa… enggak… bu… bukan…” jawabku terbata bata. “Terus kog banyak fotoku sama adelia?” bu mirna semakin curiga “se… se… sebenarnya” aduh omong nggak ya, ini kondisi lagi mendukung banget, jadi bingung… “hahaha… udah nggak papa, adelia memang cantik kog” ujarnya “hehehe… nggak bu… cantikan ibunya kog” jawab ku lirih bu mirna cuma tersenyum mendengar kata kataku, kemudian dia berkata “panggil mirna aja rie”, “nggak enak kedengerannya dipanggil ibu” ujar bu mirna “oohh.. ya bu” jawabku “lah masih bu” kata bu mirna sambil tertawa setengah jam berlalu hujan masih deras diluar, saat itu pukul setengah lima sore, bu mirna beberapa kali menelpon adelia tanya rumah udah dikunci belum tadi. dan sepertinya bu mirna udah terlihat tenang mendengar rumah sudah dikunci. kemudian aku menyodorkan bantal aku suruh dia tiduran sambil lihat TV nggak enak duduk tanpa sandaran pastinya capek. “Bu… eh mir tiduran sini dikasur biar aku yang dikarpet, istirahat dulu aja capek kan kamu?” ujarku sedikit memaksa sambil menarik tangannya dengan lembut. “ah… udah kamu aja nggak enak kalau ada yang lihat” ujarnya “siapa yang lihat? kos sepi malam minggu semua pulang, pak kos juga ga bakal keliling, santai aja, lagian pintu juga ditutup”, “sini” kataku sambil aku berpindah ke karpet dari kasur, sambil mendorong sedikit punggung bu mirna. bu mirna pun perlahan pindah kekasur dan merebahkan dirinya, sambil memandangku entah apa yang ada dipikirannya saat ini. Sudah hampir malam akupun beranjak ke kamar mandi beberapa saat bu mirna masih terdengar tertawa kecil melihat tontonan ditv, setelah aku selesai mandi terlihat bu mirna terpejam, sepertinya dia ketiduran.
yang membuatku kaget hpku ada ditangannya, dan kucoba mengambilnya perlahan supaya dia tidak terbangun, ya ampun… dia membuka gallery dan disitu ada foto foto bu mirna lebih banyak dari pada yang dilaptop, hatiku semakin bingung aku cuma terduduk disamping kasur sambil memandangi bu mirna yang tertidur pulas, mungkin dia lelah, kasihan wanita secantik ini harus berjuang sendirian. Bu mirna terlihat cantik banget saat tidur, bu mirna tidur terlentang kakinya terbuka, celana pendek ku yang dipakainya tergulung keatas hingga terlihat pahanya yang putih mulus. hatiku berdebar kencang, pengen rasanya mengelus paha mulusnya, sambil terus memandanginya pandanganku mengarah keatas puting payudara bu mirna terlihat menonjol, aku baru sadar, ternyata BH nya memang basah dan dijemur dikamar mandi. ini benar benar kesempatan emas, tapi gimana ya aku bingung…. kalau aku apa apain kalau bu mirna nggak mau dan teriak gimana… duh… ahkirnya perlahan ku tiduran kasur tepat disebelahnya sambil nonton tv, tak beberapa lama bu mirna berpindah posisi kearahku tangannya yang lembut memeluk dadaku, kakinya diatas kakiku dengkul dan paha tepat berada diatas burungku, hariku semakin berdebar, entah bu mirna ini sadar atau tidak, aku terdiam beberapa saat bau parfum nya yang kusuka itu tercium sekali perasaanku semakin kacau, kontolku sudah berdiri tegang. filmbokepjepang.sex Perlahan kuberanikan diri mengelus rambutnya, kepala bu mirna bergerak perlahan masuk diantara pundak dan leherku, tangan kiriku mengelus rambut tangan kananku berusaha mengelus punggung bu mirna, 5 menit ku elus elus punggungnya ahkirnya kuberanikan diri tanganku masuk kedalam kaosnya dan mengelus punggung bu mirna dari dalam, kepala bu mirna kadang bergerak, mungkin dia sadar, tapi tak apalah sudah kepalang tanggung. tangan kananku semakin berani ku selipkan masuk kebagian celana belakang bu mirna dan merasakan gumpalan besar pantat yang lembut, dan dengan lembut pula ku raba dan ku elus, sampai ahkirnya ku beranikan diri meraih memeknya dari belakang, perlahan ku elus elus kucoba meraih klitorisnya, tapi susah tanganku terjepit, perlahan kudorong tubuh bu mirna supaya terlentang, bu mirna pun terlihat tidur pulas. tanpa berlama lama, ku tarik sedikit demi sedikit celana bu mirna sampai ke mata kakinya, celana dalam bu mirna pun sudah tidak ada apa mungkin basah juga, ah bodo amat, ini udah terbuka lebar jangan disia siakan pikirku.
perlahan ku kangkangkan kaki bu mirna indah sekali memek bu mirna ini, bersih terawat dengan sedikit bulu halus seperti bulu abg ku elis perlahan dengan jari tanganku bu mirna masih belum sadar dan kemudian akupun menunduk mengarahkan lidahku kememek bu mirna, kujilat perlahan, jilatan kuarahkan ke itil bu mirna yang memeknya kubuka sedikit dengan jemariku, ku jilat lembut dari bawah keatas sesekali kumasukkan lidahku kedalam lubang memeknya, perlahan kurasakan kaki bu mirna bergerak, tapi aku cuek tetep menjilati memeknya yang sudah mulai basah sambil mengelus perut dan meremas toket bu mirna. Tiba tiba “aaaahhh…. Arieee… ” bu mirna setengah berteriak kaget “kamu ngapain….” Secara refleks tanganku menutup mulut bu mirna sambil tubuhku menindihnya supaya dia tidak berontak “maaf mir aku ga tahan, sepertinya aku jatuh cinta sama kamu”, “tadi kamu tidur meluk aku aku kira kamu sadar dan aku terbawa suasana” “aku buka tanganku kamu jangan teriak ya” Bu mirna mengangguk kencang, dan langsung kubuka bekapan tanganku, “ARIIIEE… APPAA APAAN KAMU…” dia sedikit marah… dan gelagatnya seperti mau berteriak, tanganku kembali ke mulutnya tapi tiba tiba tangan nya menahan tanganku. Tanpa menghiraukan bu mirna aku malah mencium bibirnya yang hampir nyerocos lagi “Hmmp…arr…rr…iii mmm..hhmmmpp” ku pagut bibir tipisnya dan tangan kananku turun kebawah dan meraih itil memek bu mirna lagi hingga bu mirna diam dan ga lagi bicara, kaki bu mirna berusaha menahan tanganku tapi selalu kutahan kutindih tubuhnya dengan badanku yang lebih besar darinya. jemariku sibuk mengelus itil yang sudah licin dan basah karena rangsangan yang hebat bu mirna mulai diam ku lepas bibirku dari bibirnya, dan mulai bibirku bergerilya di sekitar leher bu mirna, ku ciumi leher kiri dan depan bu mirna kali ini bu mirna terlihat pasrah.
perlahan ku raih kaos bajunya, dan kuangkat supaya toketnya kelihatan, tiba tiba tangan bu mirna bergerap berusaha melepas kaosnya “biar ku buka sendiri riee… kamu kasar” kata bu mirna dengan nada sedikit marah Kaospun telah terlepas posisiku duduk diatas perutnya sambil melepas bajuku dan berusaha melepas celanaku, bu mirna cuma diam, setelah aku pun telanjang dan kontolku bebas aku menindihnya kembali dan menjilati daun telinga bu mirna, mungkin bu mirna juga sudah sangat terangsang, berbulan bulan atau mungkin tahun, dia tidak merasakan hal seperti ini, lidahku kembali gerilya dari telinga leher kemudian menjilati puting susunya sambil meremas toket bu mirna yang sudah tegang. Bu mirna berusaha memelukku sambil mengelus punggungku dan terdengar desahan desahan lembut tanda dia juga menikmati persetubuhan ini. Jam menunjukkan pukul setengah enam sore, hujan masih terdengar walau sudah berkurang, desahan nafas bu mirna terdengar lebih kencang dari suara hujan diluar, aku takut kalau terdengar dari luar ku berdiri sebentar memutar mp3 lagu lagu romantis dengan sedikit kencang, dan menyiapkan tissue kalau kalau spermaku muncrat lagi.
bu mirna meraih kotak tissue dan mengambil selembar dia mengelap keringat dikeningku dan melempar kotak tissue agak jauh dari kasur. “loh kog dibuang” tanyaku “Kamu laki laki kan? nanti keluarin didalam aja” jawab bu mirna “tt…ttaa ppiii…” jawabku bingung tanpa bicara bu mirna meraih kontolku yang lemes lagi dan merebahkan ku diatas kasur, sembari dia bangkit dan duduk disamping tubuhku yang sudah telanjang bulat, perlahan kontolku dielus dengan lembut dan dikocok naik turun perlahan, hingga kontolku secara langsung tegang kembali, kocokan bu mirna semakin kencang dan rasanya nikmat sampai ke ubun ubun, aaaahhhhh…. aku hampir tidak kuat…. “bu… eh… mir… aakkk… sttoopp sttopp” , “aku mau keluar” pintaku perlahan Bu mirna memelankan kocokannya, dan kembali mengelus elus batang kontolku kemudian bu mirna rebahan disampingku memelukku dan berbisik, “kamu sengaja ya merencanakan ini semua?” tanyanya lirih “sengaja gimana bu… eh … mir”, “enggak lah”, “cuma….” “Cuma apa?” tanya bu mirna dengan tegas “iya, aku suka kamu dari awal ketemu” jawabku “suka apa nafsu?” tanya bu mirna lagi “aku udah lihat foto fotoku dihpmu”, “foto itu foto pertama kamu datang ke warung kan?” tanya nya kembali sebelum aku sempat jawab lagi bu mirna udah nyerocos lagi “Gini, aku mau sekarang juga ngelakuin sama kamu, tau kenapa?” tanya nya “enggak…” jawabku polos “dasar bego, emang aku ini pelacur apa buatmu?” jawab bu mirna terlihat marah “aku deket ma kamu karena aku ngerasain kehangatan seorang pria, yang udah lama nggak aku rasain” “cinta? bukan cinta!!! aku nggak tau tapi aku ngerasa kamu bisa meluluhkan hatiku, dan membuatku tenang” cerocos bu mirna “kalau kamu cuma anggap aku sekarang ini pemuas nafsu mu, aku pulang sekarang” katanya sambil berdiri akupun ikut berdiri dan memeluk tubunya yang masih telanjang. dan berbisik ketelinganya, “aku nggak tau mir, diantara kasihan, iba akan kisah hidupmu dan nafsu”, “tapi aku janji, kalau kamu butuh aku selama aku bisa aku akan ada untukmu” “Riiee aku sadar umurku jauh diatasmu, bukan aku pengen kamu tanggung jawab jadi suamiku tapi aku pengen kamu ga ninggalin aku setelah kamu nikmati tubuhku” “cuma itu” bisik bu mirna lirih ketelingaku.
Perlahan kudorong tubuh bugil bu mirna ketembok dan menciumi bibirnya dengan lembut, bu mirna pun membalas, lidah kami pun saling menjilat, sambil ku raba seluruh tubuhnya yang mulus telanjang tanpa busana. “Masukkan riiee, aku pengen banget…” bisik bu mirna ke telingaku. Perlahan kuraih burungku yang sudah tegang mengencang lagi, dan berusaha kumasukkan kedalam lubang vagina bu mirna, ku gesek gesek kepala kontolku kebibir vagina nya yang sudah basah dan licin, dan kudorong masuk perlahan, ahhhh… susah sekali, mungkin akibat lama nggak dimasuki kontol memek bu mirna jadi menyempit, sekali lagi kumasukkan kepala penis berhasil masuk, perlahan lahan ku sodok keluar masuk dan ahkirnya “Ah… arrr…rriieee… aaahhh….” bu mirna mendesah hampir seluruh batang kontolku tenggelam dalam memek bu mirna, dalam posisi berdiri ku angkat sebelah kaki bu mirna sambil kusodok keluar masuk dengan kencang memek bu mirna, kontol besarku terasa terjepit dilubang vagina bu mirna yang semakin licin, desahan bu mirna semakin kencang dan dekapan tangan di punggungku terasa semakin kencang seirama dengan sodokan keluar masuk kontolku. “Rrr…Riiiieee, aku keluar rrriiee…” bu mirna berbisik sambil mendesah, tubuh bu mirna terasa bergetar sesaat kemudian melemas, bu mirna mencapai orgasme, Syukurlah bukan aku dulu yang keluar.
perlahan kubaringkan tubuh bu mirna dikasur, sambil aku juga meredakan nikmat yang hampir tak bisa kutahan, ku tunggu 5 menit sambil mengelap cairan dimemek bu mirna yang sangat banyak, dan membuat kurang enak karena terlalu licin. setelah beberapa saat kukocok lagi kontolku supaya tegang sambil memandangi tubuh mulus bu mirna yang terkulai lemas, perlahan kumasukkan kontolku kedalam memek bu mirna lagi, kali ini tangan bu mirna seperti menahan menolak, tapi tetap ku paksa. sambil ku berjongkok kukangkangkan kaki wanita cantik ini, dan mulai menyodok nyodok memek sempitnya, kepala bu mirna terlihat bergerak kekanan kekiri dan mendongak ku bungkukkan tubuhku dan menciumi toket bu mirna yang bulat mengencang, mengulum puting susunya sambil mendengarkan desahan lirih dari bibir bu mirna, tak lama tubuh bu mirna menegang kembali kontolku kali ini terasa terjepit lebih erat nikmat terasa sampai ke ubun ubun, dan ku mempercepat gerakan ku menyodok memek bu mirna keluar masuk sampai terdengar desahan lembut yang lebih kencang dari yang pertama tadi tanpa menghiraukannya kupegang perut bu mirna dan ku genjot lebih kencang memeknya sampai ahkirnya dorongan kencang spermaku keluar muncrat didalam memek bu mirna, perlahan lahan tetep ku gerakkan maju mundur sambil memandangi wajah cantik bu mirna, dan kucabut perlahan kontolku dari vagina wanita cantik ini, terlihat cairan putih kental mengalir keluar dari dalam memek wanita cantik ini, kemudian tubuhku terkulai lemas dan rebahan disamping tubuh bu mirna yang sudah lemas. kami pun tertidur pulas, tanpa sadar terbangun pukul setengah enam minggu pagi, bu mirna pun pamit pulang. Setelah kejadian itu, kami sering berkencan sampai nginep dihotel hanya untuk bercinta, pada ahkirnya bagi kami berdua semua ini hanyalah pemuas nafsu belaka, dan setiap malam minggu kami selalu bertemu walau cuma satu jam untuk saling memuaskan nafsu..