Namaku Elma aku seorang biduan dengan satu orang anak yang masih balita. Sebagai biduan aku sering keluar kota untuk show-show ke setiap daerah, dan sebagai konsekuensinya aku harus meninggalkan anakku juga. Beda dengan suamiku yang sering ikut atau menemani aku pergi show, karena meskipun bukan artis terkenal tapi aku membutuhkan suamiku sebagai manajer.
Karena semua hal sudah dia yang mengendalikannya termasuk penghasilan yang aku peroleh dari hasil kerjaku. Dan aku selalu percaya padanya, tapi belakangan ini sikapnya sudah ada yang mulai berubah dia sering bercanda mesra dengan teman sesama artis biduan. Meskipun dia bilang hanya bercanda tapi aku masih merasakan cemburu juga menyelinap dalam hatiku.
Bahkan aku sempat mendengar kalau suamiku pernah melakukan cerita ngentot dengan Meisya salah satu temankku juga. Tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa karena tidak ada bukti untuk membuatnya mengakui hal itu, dan aku hanya diam menerima perlakuan seperti itu, karena bagiku lebih baik diam dari pada bertengkar dan ujung-ujungnya kami akan semakin mengahadapi persoalan yang lebih rumit lagi.
Jika sampai keluarga besar kami sampai mengetahui hal tersebut. Masalah akan semakin membesar, karena itulah aku mending diam. Namun hal itu tidak membikin suamiku kapok ataupun berhenti melakukan hal itu padaku, dia malah lebih gila lagi. Suamiku sering menggoda saudara sepupuku sendiri, sampai-sampai aku tidak kuat lagi menrima perlakuan suamiku.
Mungkin karena hal itu juga, akhirnya akupun melakukan perselingkuhan dengan salah satu teman di dalam grup orkestra kami. Mas Tommy namanya dia seorang pemain gitar dan memang dari dulu dia begitu baik padaku, sering kali dia memberikan perhatian lebih padaku seperti membawakan aku makanan ataupun minuman yang sering kali aku lupa membawanya.
Pada suatu hari kami melakukan latihan di backstage tempat kami ngumpul. Di sana aku melihat Mas tommy sudah datang sambil memegang gitarnya, dan seperti biasa pula banyak gadis cantik yang berusaha merayunya dengan melakukan pendekatan pada Mas Tommy. Tapi dia hanya terdiam sambil terus tersenyum dengan tangan yang memetik gitar, dia terlihat gagah dari bawah sini.
Aku melihat Mas Tommy yang dari tadi melakukan latihan, tiba-tiba dia mellihat ke arahku langsung saja aku melempar senyum. Dan ada perasaan kecewa dalam hatiku karena saat itu mas Tommy hanya menggangguk dan kembali memainkan gitarnya, menahan rasa malu meskipun tidak ada yang memperhatikan tapi aku langsung melihat sekelilingku ketika melihat Rosa temanku akupun melambaikan tangan.
Rosa lalu mengahampiri aku dan kamipun bercanda meskipun rasa malu dan kecewa masih terbesit dalam hatiku. Setelah menunggu untuk latihan akhirnya giliranku tiba juga untuk latihan. Ketika itu sudah selesai aku langsung pamit pulang lebih awal dari yang lain dengan alasan anak. saat itulah aku pamit dan langsung meninggalkan tempat itu membawa perasaan tengsin.
karena malu juga mengingat sikpa mas Tommy tadi, dia sepertinya dingin bersikap padaku. Padahal aku sudah memberikannya senyuman termanis tadi. filmbokepjepang.sex Namun tidak berapa lama aku melangkah tiba-tiba ada mobil yang mengikuti aku dari belakang setelah sampai di dekatku dia berhenti dan nampak mas Tommy turun dari mobil tersebut. Diapun langsung menghampiri aku.
Saaat itu juga dia mengajakku untuk masuk kedalam mobilnya. Akupun menolaknya dengan halus namun dia terus memaksa akhirnya akupun mau mengikuti kemauannya. Masuk dalam mobil mas Tommy. Selama dalam perjalanan aku hanya terdiam karena tidak berani juga melihat ke arah mas Tommy, meskipun dia mengajaku mengobrol aku hanya menjawabnya dengan anggukan dan gelengan kepala.
Namun ketika aku memandang wajah mas Tommy yang aku kira fokus pada kemudi mobilnya, tiba-tiba dia menoleh juga ke arahku saat itu juga Mas Tommy menyosor dengan mencium pipiku. Aku menjadi malu di buatnya dan tidak dapat membuang rasa itu akupun menunduk. Tiba-tiba mas Tommy membawaku masuk ke dalam salah satu homestay yang ada di dekat situ.
Aku mengikuti mas Tommy yang berjalan ke loby untuk memesan kamar. Seakan mau memberi semangat padaku yang masih malu-malu, diapun memeganag tanganku dengan mesranya akupun seperti anak kecil yang di bawa Omnya, menurut saja sambil mengikutinya. Sampai di depan pintu kamar aku menrik tanganku dari tangan mas Tommy, sepertinya dia mengerti kalau aku masih ragu.
Dia berhenti juga sejenak lalu kembali membuka pintu kamar, aku mengikutinya begitu sampai di dalam mas Tommy tidak membuang-buang waktu. Dia memeluku dari belakang sambil berkata ” Kalau kamu belum siap tidak apa-apa sayang… ” Aku masih terdiam tapi ketika bibir mas Tommy sudah menyusuri leher belakangku aku menjadi merasakan geli pada setiap tubuhku.
Dia terus mencium leherku kemudian membalik tubuhku dan langsung melumat habis bibirku, yang masih terasa dingin karena takutnya. Dengan lembut mas Tommy mencium lalu meraba-raba tubuhku, akupun merasakan geli yang mengalir indah di setiap lekuk tubuhku. Begitu tangan mas Tommy meremas-remas tetekku yang menantangnya aku semakin bergelinjangan di buatnya.
Tidak berapa lama akhirnya tubuhku sudah berada di bawah tubuh mas Tommy, dalam keadaan tubuh telanjang dia menancapkan kontolnya pada lubang memekku. Dan dengan lembut dia goyang pantatnya “Oouuugghh… mas… ooouuuuggghhh…. aaaaagghhh… aaaagaggghhh… aaaagghh… mas.. Tommy… ” Aku menggoyang pantatku di bawah goyangannya dia.
Sedangkan mas Tommy semakin cepat bergerak di atas tubuhku ” Oouuwww… ooouuwww… ooouuuwww…. aaagghh… aaaaaaggggggghhh… El.. ma…aaagghh.. ” Sepertinya tidak perlu lama untuk memuncratkan sperma mas Tommy, karena saat itu juga dia sudah menegang sambil terus mendekap tubuhku. Dan akhirnya akupun merasa kalau memekku basah juga oleh aliran lendir kehangatan.
Aku melihat mas Tommy merasa malu, mungkin karena dia belum lama bermain sudah muncrat duluan. Tapi aku langsung memeluk tubuhnya karena tidak ingin mengecewakan mas Tommy, apalagi ketika dia bilang ” Dari dulu aku memang suka sama kamu.. mungkin karena itu aku langsung horny begitu menngoyang kamu maaaf ya.. ” Dia mencium keningku dan akupun langsung menciumnya juga…