Sebelumnya perkenalkan diriku bernama Athi, karena aku keturunan Betawi aku suka dipanggil dengan nama Neng Athi. Aku saat ini ingin bercerita akan pengalamanku yang kejadiannya sudah sangat lama tapi hingga saat ini masih sering teringat dalam pikiran ku, mungkin sudah sekitar 4 tahun yang lalu aku mengalaminya. Kejadian ini terjadi sekitar bulan maret 4 tahun lalu, saat itu setelah lama tidak bertemu ada seorang teman lama menelponku sambil menangis.
“hiks,, hiks,, Neng tolong Wiwi,,”, terdengar suara isak tangisnya di telponku.
Mendengar temanku menanggis aku jadi bingung dan menanyakan kenapa dia menangis dan minta tolong apa, “Iya wi,, ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba menangis seperti ini”, jawabku.
“hiks,, hiks,, Neng apa aku bisa minta tolong untuk pinjam uang, aku butuh uang saat ini neng pleasee,, hiks,, hiks,,??, tangis wiwi kepadaku.
“Pinjam uang?? buat apa si wi,,” tanyaku kembali ke Wiwi.
“Aku perlu untuk membayar sesuatu Neng, tolong Wiii,, hiks,, hiks”, dia menjawab menjelaskan detailnya kepadaku untuk keperluan apa hingga dia menangis seperti itu.
Namun akupun tidak terlalu ingin lebih tau lebih jauh karena sepertinya Wiwi enggan menceritakan permasalahanya kepadaku saat ini.
“Memang kamu perlunya berapa wi”, tanyaku kembali.
“2 juta,,” Wiwi menjawab.
“Woooww”, pekik ku dalam hatii,
“Maaf wi, aku juga lagi ngak punya duit wi kalau sebanyak itu”, mendengar jawabanku itu meledaklah tangisan Wiwi sambil berkata,
“toolong neng cariin, Wiwi perlu banget”, tangisnya kepadaku dengan nada memelas.
“haah,,” aku sedikit menghela napas
“Ok wi,, kasih waktu 2 hari yaa, aku coba hubungin teman mungkin nanti dari sana aku dapat pinjaman untuk kamu,” aku menjawab sekenanya untuk membuat wiwi berhenti menangis dan itulah penutup pembicaraan kami.
Setelah 2 hari wiwi kembali menelepon ku lg, “gimana neng sudah ada kabar ga?? perlu banget neng,”.
“haah gilaa,,,” gumamku, aku pikir setelah 2 hari wiwi ngak inget lagi atau dia sudah mendapat pinjaman yang lain ternyata dia inget banget.
Aku juga bingung sebenarnya karena aku memang sudah coba tanya teman tapi semua memberi jawaban yang sama, “ga adaa yg lg pegang uang,”
“Waduh wi sorry banget ya,, neng coba pinjam tapi ga adaa yg pegang duit wi”, aku coba memberi alasan kepada wiwi dan meledaklah tangisnya
“Waduh pusing juga neh,” aku jadi stress sendiri kalo gini bhatinku.
Akhirnya untuk coba mencairkan suasana aku menyeletuk sambil bercanda, “Wii,, kalau uang halal ngak adaa kalau uang haram mau ga, hahaha,, ” bercanda ku kepada wiwi agar dia berhenti menangis.
Tapi aku salah menduga ternyat dengan antusias dan putus asa wiwi menjawab “Wiwi ngak peduli mau uang halal atau haram ngak jadi masalah tolong cariin neng karena dead line Nya 3 hari lg”
“Waduuh” gumamku bikin tambah pusing nih mulut kadang keceplosan.
“Oke tar Neng kabarin”, janjiku kepada wiwi
Dengan nada girang wiwi menjawab, “wiwi tunggu ya neng and thanks ya sebelumnya”.
Akhirnya selesai ditelpon oleh wiwi aku coba mengingat ingat siapa orang yang bisa aku hubungi. Tidak lama aku teringat sama seorang pria sebut saja om bal, aku kenal dia waktu lagi ada pameran produk dari perusahaan tempat aku kerja, om bal ini bekerja di sebuah BUMN dan kebetulan saat itu perusaahanku mengikuti pameran produk yang diselanggarakan oleh instansi tempat dia berkerja. photomemek.com Om bal ini sangat sering menelepon ku sejak perkenalan di pameran itu dan sering mengajak aku jalan tapi semua aku tolak dengan halus, entah kenapa sekarang cuma dia yang ada di pikiran ku.
Aku akhirnya coba memberanikan diri mengirimnya sms hanya untuk berbasa-basi. Karena siapa dia lagi berada dijakarta,
“hai apa kabar om bal”, itulah isi dari sms yang aku kirimkan.
Cukup lama juga akhirnya dia membalas sms yang sudah aku kirimkan “hai neng pa kabar dah lama neh ga pernah angkat telepon aku eh sekarang sms waduh kaya mimpi”
Waduh mampus pikirku, ketahuan nih aku modus Nya. Tapi sudahlah terlanjur basah akhirnya aku coba beranikan diri untuk membalas kembali,”baik om bal,om aku ada perlu neh, bisa bantu aku ngak”.
Tidak lama setelah aku kirim SMS yang kedua hapeku berdering dan akun liat itu dari Om bal.
“Halo,,” jawabku dengan sedikit gugup karena modusku sepertinya telah dia ketahui.
“Ya halo neng sayang, apa yang bisa om bantu,”balasnya menjawab ku ditelpon.
Akhirnya aku pun coba menceritakan soal Wiwi temanku dan permasalahan yang sedang dia hadapi.
Setelah aku ceritakan panjang lebar om bal menyahut, “Ok neng aku bantu,, tapi ada syaratnya”
Waah seperti yang aku duga sebelumnya om satu ini pasti mau bantu dengan syarat bathinku, “apa om syaratnya??” tanyaku ke om bal dengan pura-pura bodoh, padahal aku sudah tau pasti tidak jauh dari masalah selangkangan.
“Syaratnya aku akan bantu asal temennya mau nemanin aku di hotel,” mendengar itu aku tersenyum sendiri karena dugaanku tepat. “Kebetulan aku ada waktu besok cuma 3 jam sebelum berangkat ke Singapore, hotel kamu yang boking ya neng ntar aku transfer duit nyaa tapi sms no rek kamu ya,” sambungnya lagi.
“oke bos” jawabku girang karena berhasil mendapatkan bantuan untuk wiwi dan langsung aku sms no rekening ku ke dia.
Setelah aku sms om bal aku segera telpon wiwi dan kasih kabar ini kepadanya.
“Halo,, wi,, aku sudah mendapatkan orang yang mau membantumu, tapi kamu harus layanin dia diHotel besok pagi’, segera aku sampaikan apa tadi syarat yang diberikan om bal kepadaku.
Hanya basa basi karena wiwi pasti tidak akan menolak tawaran om bal ini, dan benar wiwi tertawa dengan girang dia bilang terima kasih kepadaku, “mau neng, mau,, wiwi bakal terima syaratnya,, makasih ya neng”, akhirnya kami pun janjian jam 10 pagi ketemu di lobi sebuah hotel untuk bertemu dengan om bal.
Pagi harinya aku segera ke ATM untuk mengambil uang transferan si om buat boking hotel seperti yang dia janjikan, aku melihat jam yang ada di hape ku
“hmm sudah jam 10 kurang”, gumamku. Aku kemudian melonggok kedalam lobby hotel dan kulihat si wiwi sudah adaa di lobi hotel.
“Neng,,”, panggilnya kepadaku sambil tersenyum. Wiwi menghampiriku, sambil menjitak kepalaku dia berkata “makasih ya neng”.
Aku pun segera keresepsionis dan melalukan cek in kamar atas namaku, selesai cek in dan mendapatkan nomor kamar aku segera SMS om bal nomor kamar yang sudah aku bookingkan untuk mereka berdua. Sembari menunggu kedatangan om bal aku bersama wiwi mulai berjalan menuju kamar dan memesan minum serta cemilan dan sambil sambil menunggu kedatangan om bal.
Setelah 30 menit waktu berselang pintu kamar hotel ada yang mengetuk “took,, tok,, tok,,”
“Ya sebentar,” jawabku sambil menuju ke arah pintu kamar untuk membukanya. Setelah kubuka ternyata benar yang datang adalah Om bal.
Segera om bal pergi masuk kedalam kamar, sambil masuk kedalam kamar dia memeluk dan mencium pipiku dan dengan nada bercanda aku berkata “aduh om yang seharusNya di sosot tuh teman aku si wiwi bukan neng,aduh salah neh,,”
Mendengar candaan ku dengan genitnya om bal mencubit pipi ku dan tertawa, Aku pun segera mengenalkan Wiwi kepadanya.
“Wi ini kenalin om bal yang tadi aku ceritakan ke kamu, ayo sini jangan malu-malu gitu”, tanganku menarik tangan wiwi untuk bersalaman dengan om bal.
“Bagaimana om bal, kok malah bengong gitu,” tanya ku kepada om bal yang terdiam ketika melihat perawakan tubuh wiwi yang walaupun bertubuh lebih kecil dariku hanya 160 cm tapi dengan besaran Cup payudaranya yang berukuran 38 B itu pria mana yang tidak akan kehilangan kata-kata melihatnya.
“Hayoo,, malah bengong,, tutup tuh mulutnya ntar ada laler yang masuk hihihi,” candaku kepada om bal yang terlihat bernafsu melihat wiwi.
“Eh iya.. ya,,” jawab om bal gugup.
Setelah kenalan dan berbasabasi sebentar om bal duduk di samping wiwi sambil tangannya kulihat sedang bergerilya dada wiwi, aku hanya tersenyum saja melihatnya, sepertinya om bal lupa kalau aku masih ada didalam kamar itu.
Kamar yang aku pesan tadi memang kebetulan kamar doubel bed, jadi saat om bal dengan penuh nafsu meremas remas dada wiwi di bed satu lagi aku masih duduk dihadapan mereka yang berada, setelah suasana semakin memanas aku permisi mau nunggu di lobi.
“Om,, wii,, aku ga enak nih takut ganggu,,” aku ke lobi dulu ya.
“Jangan neng,, temenin aku disini,, aku masih takut,,” cegah wiwi yang tidak mau di tinggal olehku.
Mendengar permintaan wiwi itu aku malah jadi bingung dan melihat ke Om bal.
“Udah neng kalo wiwi maunya seperti kamu disini aja ya buat nemenin dia,” pinta om bal kepadaku sepertiny si om juga tidak keberatan dengan permintaan wiwi itu.
“haah,, wiwi kamu ini aneh,, aneh saja,,” aku menghela napas panjang, dan akhirnya aku duduk diam dikamar dan mengambil remote Tv dan menghidupkannya.
Sambil menonon TV, aku sempat melirik kearah wiwi dan om bal. Kulihat wiwi yang lagi asik mengoral kontolnya si om. “wih gede juga panjang agak bengkok lagi,” aku membathin dan berdecak melihatnya.
Aku mencoba memalingkan pandangan ku kelayar TV kembali tapi kembali konsentrasi ku hilang ketika aku mendengar desahan si om yang ke enakan.
“Aaahh,, uuhh,, terus wi enak banget mulut kamu”, desahnya
“Uhh,,, iya wi trus,, aah,,” desahan itu terus berlanjut membuat ku kembali melirik kearah mereka.
Namun kali ini lirikan ku kali ini ketahuan om bal dan dia mulai menggodaku, “kenapa neng,, kok lirik-lirik mau juga ya??”
“Idiih,, enak aja,,” aku membalas godaanya dan dengan bercanda aku berkata “aku Cuma mau bilang om ko di oral tapi masih pada pakai baju sih,ga enak dong”
Om bal tertawa mendengar candaan ku dan sambil menarik tangan ku di bilang “neng yg bukain baju aku dong”
“Wah om kalau pakai asisten bayarannya beda nih” candaku. Tapi tetap aku melepaskan baju, celana sampai sempaknya dan kugantung dilemari.
Wiwi yang melihatku melepas pakaian om bal ikut-ikutan memintaku hal yang sama “neng wiwi juga dong neng sekalian, kan neng asisten wiwi”
“Sialan,ya udah lah aku gantung juga baju,celana dan under wear Nya kamu wi,, sini,,” sambil bercanda ku tepak pantat si wiwi ketika melepas underwearnya.
“Wii,, kalau main yang hot dong,, masak kalah sama anak SMP ” ledekku ke wiwi.
Kontan si wiwi cemberut dan si om ketawa terbahak-bahak, “iya niih malu kali adaa kamu neng”
“Wah kalau malu malah aku tinggal ke lobi loh wi, bikin malu aja, rekomendasi aku tuh kamu main nyaa hot” sambilku colek kontol si om yang lagi di oral oleh wiwi, jujur saat itu akupun merasa penasaran dengan kontol Om bal.
Merasa di ledek si wiwi menjawab “Okay,, Wiwi mainnya yang hot,, biar ntr neng juga horny liat nya”
“hahaha,, coba aja kalau bisa,” ejekku sambil bercanda ke wiwi.
Tidak lama dari ledek-ledekan dan candaan tadi, benar saja setelah itu wiwi dan om bal berciuman dan saling main lidah.
“glekkk,,” melihat adegan itu aku tanpa sadar menelan ludah.
Setelah puas berciuman aku melihat om bal menjilati lehet wiwi, dia mencium dan dan menjilati leher wiwi hingga kepundaknya. “Uhhh,,, ooh,,” aku mendengar suara wiwi mendesah nikmat saat om bal melakukan itu.
Dari leher dan pundak ciuman om bal mulai perlahan tapi pasti mendarat di dada wiwi yang super besar. Dadanya yang berukuran 38 B itu seakan menantang untuk dijamah dengan pentil yang sudah tegak menantang
Dengan rakus om bal menyedot dan memainkan lidah didada wiwi, “Uhh, Enakk omm,, Ehmm,,” wiwi terus mendesah.
Om bal terus memainkan lidahnya di dada wiwi dipentilnya , aku melihat om bal menghisap dan bahkan menggigit pentil wiwi, “Argghh,,, enak omm,, trus om,,” wiwi terus meracau keenakan.
“Uuuh,, terus om,, remas oom,,” seakan sudah lupa keberadaan ku disana wiwi terus mengerang keenakan.
Aku melihat tangan om bal mulai mengelus-elus memeknya wiwi yang berbulu lebat. “Aahhh,, enak oomm,,”desar wiwi saat jari-jari om bal mulai memainkan memeknya.
Wiwi trus mengelinjang dan mendesah, “Ahhh,,, nikmat om,, enak banget,, trus oomm,,”
Mendengar desahan wiwi dengan semangat 45 om bal terus menghisap pentil si wiwi dan tangannya semakin cepat mengocok memek wiwi sampai terdengar bunyi keciprak..
“Clapp,, clapp,,”, memek wiwi bunyi berkeciprak karena rangsangan luar biasa hingga menjadi sangat basah.
Tanpa sadar aku mulai meremas dan memegang memekku sendiri, “Ehmm,,” aku mendesis karena merasa horny.
Setelah 10 menit om bal melakukan foreplay dan rangsangan di dada dan memek wiwi, 2 titik wilayah kenikmatan seoarang wanita. Wiwi akhirnya mulau mengejang bibirnya mulai meracau tidak jelas “Oouugh.. om,, Enak,, Omm,, trus,, Arrrgghh,, Om trus,, wiwi mau keluar Aauchhhhhhhhhhhh,,” diiringin dengan teriakan panjang aku melihat badan wiwi mulai mengejang sambil menjambak rambut om bal.
“Hmmphh,,” tenggorokanku menjadi kering melihat wiwi yang orgasme. Aku hanya bisa melirik dan menahan nafas.
“Gila live show Nya panas, wiwi yang puas aku yang panas dingin”, aku membathin kesal.
Aku kembali melirik mereka berdua dan aku lihat om bal kembali beraksi, dia menarik menarik badan wiwi keatas badannya dan membenam kan muka wiwi k selangkanganya mereke melakukan posisi 69.
Wiwi yang sudan mulai bernafsu mengerti apa yang diinginkan om bal, dengan nafsunya yang sedang naik sampai puncaknya aku meliha wiwi langsung dengan nafsunya mengoral kontol om bal, dia menjilati kontolnya dari ujung lobang kencingnya sampai ke buah zakarnya om bal.
“Ouuhhhhh….”, aku mendengar om bal mendesah rupanya wiwi sudah melancarkan serangannya disekitar selangkangannya, menjilati dan bahkan menghisap daerah sensitif om ba..
“akhhhh….ouffffhhhhh….” om bal terus mendesah keenakan saat kontolnya dihisap bak seekor anjing yang baru menemukan tulang diantara sampah oleh wiwi… “ternyata wiwi bisa ganas kek ini juga,” aku membathin.
“Uhhhh,,, Ehmmm,,” semakin lama memekku semakin berdenyut dan basah melihat om bal dan wiwi.
“Ouhh,, Enak wi terus,, terus”, aku semakin horny mendengar desahan om bal, aku lihat wiwi terus mengemut kontol om bal, sedotan dan kocokan mulut wiwi membuat si om menarik nafas ke enakan.
Tidak mau kalah Om bal pun menjilati dan menciumin Memek wiwi “Hmmm,, memek mu harum juga wi” puji om bal ke wiwi.
Aku melihat wiwi tersenyum dipuji seperti itu oleh om bal, “Iyaa omm, jilatin memek wiwi om,,”
Aku menjadi penasaran dengan pujian om bal dan ku lirik memeknya wiwi, ternyata walau berbulu lebat , bulu memek wiwi tertata indah dan rapi. Aku lihat om bal penuh gairah yang semakin menjadi menusuk-nusuk lidahnya kememek wiwi, menciumnya, menjilatinya, dan bahkan mengisapi cairan-cairan yang mulai menumpah membasahi memek wiwi tersebut.
“Uhhmm,, Ahh,,” wiwi mendesah menikmati perlakukan om bal kedirinya.
Aku melihat wiwi juga kembali melancarkan serangan ke om bal seakan tidak mau kalah. Selain mengocok kontol om bal, wiwi juga terlihat terlihat tidak jijik menjilati anus om bal.
“hmm,, aah,,” aku semakin tidak bisa mengontrol diriku, ternyata wiwi bisa juga seliar ini pikirku, dan dia berhasil membuatku semakin merasa horny.
Wiwi dengan semakin gencar melakukan kocokan batang kontolnya om bal hingga membuat si om bergetar badannya.
Aku lihat kontol om bal menjadi sangat tegang, mengkilat karena basah oleh air ludah wiwi yang baru saja mengulumnya. Aku melihat wiwi berinisiatif naik ke atas badan om bal dan mulai memasukkan kontol om bal kedalam memeknya.
‘Uhhmm,,,” Wiwi mendesah begitu kontol om bal mencoba memasuki rongga memeknya.
“Ahhhffff…ouhhh…” desah wiwi, kemudian kembali ia menarik tubuh om bal kearah tubuhnya serta mengarahkan kontolnya ke “gawang” kenikmatannya.
“Blessshhhh….” kontol om bal sudah berada di memek wiwi, aku melihat wiwi pun meremas dadanya dan menggonyangkan pantatnya. Om bal mencoba mengimbangi wiwi dengan membantu gerakan maju mundur.
“Ahh,,,” desah wiwi sambil mulai menggoyang pantat dan pinggulnya, naik dan turun,kadang kedepan dan kebelakang,
“Claapp,, clapp,,” suara kelamin yg ketemu bersuara, tercium sensasi aroma khas wanita dah Wiwi mendesah dan nafas mereka sama2 terdengar ngos2an.
“Sleeppsss…slupppss…ahhhhh” desah wiwi saat om bal menginstruksikan padanya untuk mempercepat gerakan.
“Ohhhh… ahhhh..yaaa” desah wiwi.
“Ayo dong wiii dipercepat lagi gerakannya…ohhh… dah mau keluar nih” pinta om bal.
“Iya om wiwi juga mau keluar nich..oh..ouw”, racau wiwi menahan nikmat.
“Tahan wi aku juga mau keluar, bareng-bareng” teriak om bal
Mereka berpelukan sambil terus menggoyang pinggul dan pantatnya dengan tempo semakin lama semakin ceatt
“Aahhhrggg,,,,,,, Wiiiiiiiii,,,, Ooomm,,,,,, Aaaaaahh” Keduanya mengerang bersamaan sambil berpelukan dan sedikit demi sedikit erangan itu mulai mereda.
“Uhh,,” aku terus mengelus memekku sendiri melihat mereka mencapai. Tapi aku tidak peduli, aku ingin ikut bergabung tapi aku masih gengsi keinginan akan seks dan harga diriku saling berkecamuk dalam bathinku.
Setelah mereka sedikit segar setelah klimaks yang dasyat yang baru saja mereka dapatkan wiwi bangkit dan berjalan kekamar mandi sambil tertawa dan berkata “betah banget neng cuma ngeliat doang, mau gabung ngak si om kontolnya gede banget, enak neng”
“Uhhh,,” aku yang masih mengelus-elus memekku dan meremas dadaku sendiri. Jadi kehilangan akal karena ditantang seperti itu oleh wiwi.
“Ok ronde ke 2 neng gabung tapi om bayarannya nambah dong masa beli 1 gratis 1. kaya d mini market”, candaku ke pada om bal, tentu itu hanya taktikku. Aku tidak mau dibilang cewe murahan dan soal harga diri aku tidak mau mengaku kalah dari wiwi dan mengakui bahwa aku tengah sangat horny.
“Hahaha,,” Om bal ketawa mendengar permintaanku
“Ok ntar di tambahin buat extra, om emang sudah lama juga neh ngerayu si neng tapi ngak pernah mau eh sekarang malah nantangin”, om bal berkata dengan wajah sangat senang, memang sudah sangat lama dia mengiginkan tubuhku dan aku tahu itu.
Tidak lama setelah om bal dan wiwi selesai membersihkan diri dikamar mandi, tanganku di tarik oleh om bal dan si om mulai mencium bibir ku dengan penuh nafsu.
“Mmmhh,,” aku mendesah nikmat.
Sambil tangannya meraba-raba dan memencet puting putingku, wiwi pun tidak mau kalah dia mulai ikut menciumi dadaku. Dia meremas-remas dadaku.
“Ahh,, uuhh,,” aku terus mendesah keenakan diperlakukan seperti itu oleh mereka berdua.
“Uuuh,,Anjrit dobel fight neh” bathinku keenakan, setelah selesai berciuman om bal menyuruhku tidur di ranjang.
Sepertinya dia sudah tidak tahan ingin mencoba bermain denganku setelah selama ini aku terus menolaknya.
Aku tersenyum dan sambil terus diciumin oleh om bal serta wiwi aku berbisik ke wiwi “wi,, gimana kalau kita bikin si om ga bisa nginjak pedal gas mobil yu”
Dengan ketawa si wiwi menjawab “ok bos,siap,,”
Wiwi dengan ganasnya kemudian naik ke atas mulut om bal dengan sigap si om menyeruput memek wiwi sampai wiwi mendesis seperti orang kepedasn “ssttt,,, oo,, enak om”
Melihat wiwi bersikap agresif seperti itu aku jadi ikut mengganas. Aku melihat kontol om bal sedang mengganggur aku langsung saja menjilati kontolnya dari ujung hingga ke pangkalnya dengan lidah sambil berputar membuat si om mengelinjing keenakan.
“Mmmmh,, Uff,, ennaaak,, Neng,” om bal mengerang nikmat.
Wiwi melihatku seperti itu akhirnya ikut-ikutan menaik turunkan selangkangannya dan mendesah nikmat, “Uhh,,, enak om,, terus omm”
Ternyata om bal yang menerima service atas dan bawah membuat si om kewalahan juga, dia tidak tahan lagi dan dia menarik wiwi agar duduk d atas penis Nya yang menegang dan kembali di goyang oleh wiwi.
“Uhh,, ayo wii,, goyang terus,,,” sambil om bal meremas-remas dada wiwi.
Wiwi memang sangat mahir bergoyang dan menaik turun kan memeknya membuat si om mendesah, “aah,, enak,, wii,, terus goyang sayang”
Aku pun tidak mau kalah dan segera kucium bibir om bal, menerima ciuman ku tangan om bal memegang dan meremas dadaku sedangkan tangan satunya lagi mengobok-obok liang vaginaku, “uhh nikmat sekali, om,, terus om”.
Tanganku yang bebas kugunakan untuk memegang dan mengocok clistoris wiwi yang sedang bergoyang dengan hotnya. “Aahh,, neng apa yang kamu lakukan,,, Ahhh enak neng terus,,“
Aku semakin cepat menggosok klitorisnya mendapat perlakuan seperti itu pertahanan wiwi akhrinya jebol juga wiwi ambruk di dada si om setelah berkata “Oouh.. wiwi mau ke luar lagi om enak,,,”.
Nafasnya wiwi ngos-ngosan dia mengalami klimaksnya, Om bal yang masih belum mendapatkan orgasme bangkit dan menarik tanganku ke ranjang yg satunya lagi, meninggal kan wiwi yang masih tergeletak lemas,
Dia menaiki badanku dan dengan sekali sentak kontolnya amblas ditelan memekku “Uuhh Uuuh,, Anjrit,, ayo om entotin neng om”, aku mendesah dan mengeluarkan kata kotor benar kata wiwi kontol om bal besar, panjang dan agak bengkok, ini membuat sensasi sendiri saat dia menggesek2an maju mundur, “Uuh,, nikmat,,” ini seakan membawa ku kelangit ke 7.
“Oouhgg nikmat om,, terus entotin neng”, aku mulai terbawa nafsu, terus mengenjotkan pinggung dan bokongku.
“Ahhkk…ahhkkk…ouhhh..” Erangku sambil melumat bibir om bal secara ganas.
Goyangan demi goyangan membuatku semakin tidak tertahankan untuk mengeluarkan larva hangatku.
“Akkkkhhhhh…..ougghhhhh…” desah panjangku mulai keluar
“Eehmmm….ahhhhh..ouuu shitt,, ” Nikmat tiada tara kurasakan.
“Ssst…ahhhhhhhhh”, om bal pun mengerang panjang dibarengi keluarnya sperma yang memuncrat dimemekku.
“Ahhhhhh.. ouuuuu…. AAAah.” Hanya itu kata-kata yang dia ucapkan
“Gila wi si eneng punya empot ayam, baru sebentar aja om dah ga kuat lawan dia, wah benar-benar ngak bisa nginjak pedal gas mobil neh,lemes banget”, om bal memujiku.
Kami berdua pun ketawa karena om bal sampai sempoyongan jalan ke kamar mandi, Setelah kami bersih-bersih si om pun sudah kembali memakai baju dan celana Nya, dia mengeluarkan dompet dan berkata ambil semuanya neng, dan terima kasih ya sambil mencium pipi ku dan memeluk erat serta mencium pipi wiwi, dia pergi karna mau kembali ke kantornya dan besiap-siap ke singapore untuk meting
Uang yang aku terima dari om bal aku kasih semua ke wiwi, dengan bingung dia berkata “neng aku cuma perlu 2 juta ini ada 5 juta, berarti 3 jutanya punya kamu”
Dengan tersenyum aku bilang kepadanya “ga usah wi buat kamu aja semua,kamu kan perlu”
“Gila kamu neng,, kamu kan juga abis di pake si om masa ga terima duit Nya” aku ketawa mendengar wiwi bilang seperti itu.
“hahaha, wi,, neng tadi ikut-ikutan ML ama dia bukan buat d bayar tapi fun-fun aja,, neng tadi beneran pengen karena liat kalian berdua, ngak apa-apa duit itu buat kamu, Neng tau masalah kamu wi, sepupu kamu dah cerita ama neng kalau wiwi di kejar-kejar depcolector buat bayar kartu kredit yang di pake laki wi kan, ya sekarang wi tutup semua utang wi ke bank deh, ga enak punya utang sama yg begituan bikin pusing”
Wiwi nangis dan memeluk ku sambil berkata “makasih neng,biar ini jadi rahasia kita ber dua ya” dengan mengerdipkan mata aku jawab “ok bos,siap” kami pun tertawa sambil keluar dari kamar itu..