Gambaran tentang kejadian malam itu masih teringat jelas di dalam pikiran ku. Cerita ini dimulai ketika Shelly, istri ku dan aku menyewa seorang babysitter dari sebuah perusahaan penyedia jasa lokal. Saat itu akan menjadi malam pertama kami pergi keluar semenjak sang bayi lahir.
Shelly masih merasa sedikit cemas tentang meninggalkan si bayi berdua saja dengan seorang babysitter, tapi kami berdua butuh hiburan. Aku memutuskan untuk membawa istri ku yang cantik keluar untuk makan malam dan minum-minum.
Sang babysitter muncul tepat waktu. Aku membukakan pintu. Aku merasa sangat senang saat melihat seorang wanita muda yang sangat cantik. “Hello, nama ku Stephanie,” katanya dengan riang.
Aku mengulurkan tangan ku. “Aku Kyle, senang bertemu dengan mu,” kata ku. Meskipun cuaca di luar sangat dingin tapi tangannya terasa lembut dan hangat.
Shelly keluar dari kamar tidur, sambil memasang anting-anting. “Terima kasih banyak sudah datang,” kata Shelly kepada Stephanie sambil mengedipkan matanya dan setelah itu kami buru-buru menuju ke pintu untuk keluar.
Shelly tampak jauh lebih cantik dibanding sebelumnya, saat aku mengikutinya dari belakang, pantatnya yang sempurna menggoda ku dengan mengintip keluar dari rok mininya yang sangat pendek. Aroma parfum Shelly mengelilingi ku dan mengingatkan aku kembali akan aktivitas seksual kami di masa lalu.
Shelly memesan makanan favoritnya, lobster. Aku memesan sebuah steak dan segelas anggur. Wajah Shelly tampak bersinar saat dia memandang ke sekeliling ruangan restoran itu. Dia menyukai keramaian dan sangat senang pergi keluar.
Sedangkan aku sebaliknya, lebih suka duduk di rumah sambil menonton TV. Shelly menikmati lobsternya sedikit demi sedikit. Aku sudah menyelesaikan steak ku dalam waktu yang sangat singkat dan memesan sebotol anggur lagi.
Satu hal yang sangat menyenangkan tentang menikah adalah aku jadi tidak perlu lagi berusaha keras hanya untuk bisa melakukan hubungan seks.
Shelly sangat senang melakukan hubungan seks dan hampir selalu merasa horny, dan saat dia minum nafsu birahinya jadi semakin besar. Dia seperti jadi seperti tidak lagi bisa mengendalikan diri dan sangat liar.
Dia akan ngomong kotor untuk menggoda ku tentang pria lain di depan ku saat kontol ku sedang berada jauh di dalam memeknya. Terkadang dia akan menyebut ku dengan berbagai istilah dan meminta ku untuk melakukan banyak hal misalnya memasukkan jari ku ke dalam pantatnya.
Aku mulai mengisi gelasnya lagi setiap kali dia meneguk minumannya, aku ingin dia minum lebih cepat lagi. Aku sudah tidak sabar untuk segera membawa pulang pengantin ku dan menelanjanginya.
Akhirnya, setelah beberapa lama, dia menghisap potongan lobster terakhir ke dalam mulutnya. Dia menenggak anggurnya yang terakhir dan mengatakan bahwa dia sudah siap untuk pulang. Dia mencubit pantat ku diperjalanan menuju ke mobil, aku tahu itu adalah sebuah pertanda yang bagus.
Saat kami sampai di rumah, Stephanie sedang duduk di sofa sambil menonton TV. Dia mengatakan bahwa si bayi sudah tidur. Secara insting Shelly segera menuju ke kamar si bayi untuk memeriksanya. Shelly berterima kasih kepada Stephanie sambil memberikan yang 20 dollar.
“Terima kasih dia sama sekali tidak membuat ku kerepotan,” kata Stephanie.
Shelly mengundang Stephanie untuk minum segelas anggur dan Stephanie menerimanya dengan senang hati. Aku berharap Stephanie segera pulang supaya aku bisa berdua saja dengan istri ku.
Shelly menunjuk ke lemari pendingin dan mengambil sebotol anggur. Dia terlihat frustasi saat dia mulai menuangkan botol yang hampir kosong tersebut. “Sayang, kenapa kau tidak bilang kalau kita kehabisan anggur?” dia bertanya pada ku. “Apa kau bisa keluar untuk membelinya?” dia memohon.
Aku ini adalah suami yang selalu penurut. Aku akan selalu melakukan apapun yang dia inginkan karena jika dia merasa tidak bahagia maka aku juga yang akan sengsara. Aku mengambil mantel ku lalu pergi ke toko minuman terdekat. Aku harus mengantri disana kemudian buru-buru pulang sambil membawa botol-botol ku.
Saat aku membuka pintu, aku mendengar suara erangan. Aku berjalan masuk ke ruang tengah dan tidak menumukan Shelly maupun Stephanie. Aku mendengar suara erangan lagi dan mengikutinya ke ruang makan.
Disana, Shelly sedang berlutut di lantai dan Stephanie sedang berdiri dengan kedua kaki yang terentang lebar diatasnya. Wajah Shelly sedang berada di memek Stephanie. Dia sedang menjilati clitoris Stephanie dan menghisapnya.
Kaki-kaki Stephanie terentang lebar saat Shelly memainkan lidahnya keluar masuk di lubang Stephanie yang berwarna pink itu. Aku tidak tahu kalau Shelly juga menyukai wanita. Aku awalnya merasa sedikit marah saat melihat istri ku sedang menikmati babysitter kami.
Kepala Stephanie terangkat kebelakang dan matanya tertutup sehingga tidak satupun dari mereka yang menyadari kalau aku sudah kembali. Aku mengamati mereka selama beberapa menit dan menjadi sangat terangsang oleh skenario yang ada di depan ku itu.
Kemudian aku memutuskan kenapa aku harus marah? Pria umumnya akan sangat menginginkan moment seperti ini. Aku berpikir bahwa jika istri ku bisa melakukan itu dengan babysitter kami yang masih muda belia itu, maka aku mungkin juga bisa melakukannya.
Aku melangkah ke arah mereka lalu menaruh tangan ku diwajah Stephanie. Dia membuka matanya yang tampak dipenuhi dengan nafsu birahi. Dia terkejut saat melihat ku. Aku menciumnya bibirnya lalu menyelipkan lidah ku ke dalam mulutnya. Bibirnya terasa hangat dan lembut dan lidahnya melilit lidah ku.
Aku menaruh jari ku ke bibirnya dan dia menghisapnya seperti sebuah kontol. Secara perlahan aku menggerakkan ujung jari ku ke atas payudaranya dan mulai membuka bajunya.
Shelly memandang ke arah ku, wajahnya tampak di penuhi dengan cairan vagina Stephanie dan tersenyum. “Aku tahu kau tidak akan marah,” bisiknya. Dia mulai membuka celana ku saat bibir ku sedang menghisap puting-puting Stephanie yang lezat.
Shelly meraih kontol ku lalu menghisapnya. Dia sudah sering menghisap kontol ku tapi kali ini tampaknya dia jauh lebih menikmatinya. Pasti karena rasa memek Stephanie yang lezat dan masih muda belia itulah yang membuatnya merasa sangat horny.
Aku mengangkat Stephanie ke atas meja makan lalu dia menelentang. Aku membuka kedua kakinya lebar-lebar dan menjilati memeknya. Rasa memeknya memang sangat nikmat jadi karena itulah Shelly sangat menyukainya.
Shelly menghisap kontol ku dengan liar. Dia memasukkan semua batang kontol ku ke dalam tenggorokannya. Aku mengambil giliran untuk menikmati memek Stephanie.
Tiba-tiba, Shelly berhenti menghisap kontol ku lalu berdiri. Dia bergerak ke sisi lain dari meja makan itu, menunduk lalu menciumi bibir Stephanie. Shelly menatap dengan cemas saat aku menjilati clitoris Stephanie dan memasukkan jari ku ke dalam lubang memeknya. Kemudian Shelly berkata, “Aku juga ingin seperti itu.”
Aku ingin mengentot Stephanie!! Aku sudah sangat sangat sering mengentot Shelly dan kesempatan ku untuk bisa mengentot Stephanie mungkin hanya kali ini saja. Kenapa istri ku sangat senang menjilati memek Stephanie?
“OK,” kata ku dengan enggan, tapi kemudian aku akan mengentotnya, menggangguk kepada Stephanie. Shelly kembali ke sisi lain dari meja dan mengambil tempat ku untuk menjilati memek Stephanie. Aku berdiri di dekatnya sambil menonton dan mengocok kontol ku.
Stephanie mengerang dan mengangkat pantatnya dari meja itu untuk menyambut bibir istri ku. Sesekali Shelly akan berhenti dan menghisap kontol untuk sejenak. Dia mulai melakukannya secara sistematis, berpindah-pindah dari memek Stephanie ke kontol ku, lalu kembali ke memek Stephanie.
Akhirnya, Shelly berkata, “Ok kau bisa mengentotnya sekarang.” Shelly meraih kontol ku lalu membasahi kontol itu dengan air liurnya. Kemudian dia memandu ujung kontol ku ke arah lubang memek Stephanie yang kecil, sempit dan basah. Aku mendorong kontol ku hingga jauh ke dalam lubang memek Stephanie itu.
Stephanie mengerang dengan keras saat aku mengentotnya. Aku mulai mengayunkan pantat ku, meluncurkan kontol ku keluar masuk di lubang memek yang sempit itu. Lubang memek Stephanie terasa begitu sempit dan hangat, kontol ku terasa seperti sedang di remas-remas dengan sangat kuat setiap kali aku menghujamkannya.
Beberapa lama kemudian Shelly menarik keluar kontol ku yang basah dari dalam memek Stephanie lalu menjilati dan menghisapi cairan yang membasahi seluruh batang kontol ku, dan kemudian menjilati memek Stephanie. Shelly tampaknya sangat menikmati campuran dari rasa air mani ku dengan cairan vagina Stephanie itu.
Kemudian Shellu kembali memasukkan kontol ku ke dalam lubang memek Stephanie. Aku pun kembali mengentot Stephanie dengan keras dan cepat..