Cerita sex – Pergaulan dikota yg membuatku menjadi liar hingga sampai-sampai aku bisa mengenal yg namanya berhubungan Sex. Berawal dari kawan-kawanku yg cerita tentang betapa nikmatnyamelakukan hubungan Sex dgn seorang wanita, nikmatnya mencium kemaluan virgin, nikmatnya kemaluan dikulum sampai ngecrot, dan lain-lain masih banyak lagi kawan-kawanku bercerita kepadaku. tetapi selama ini aku hanya bisa melihat video dewasa saja dan melampiaskannya saja dikamar sambil mengocok kemaluanku sendiri.
Hingga akhirnya aku bisa merasakan benar apa yg dikatakan kawan-kawanku, kalau ngentot seorang gadis virgin itu sangat nikmat sekali.Sebut saja bi minah, pembantu yg sudah tua dan sudah lama bekerja sebagai pembantu dirumahku. Bahkan bapak dan ibuku sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri.
Suatu ketika bi minah minta ijin kepada bapak dan ibuku untuk pulang kedesanya, karena adiknya yg didesa sedang sakit dan bi minah harus merawatnya, jadi dia harus pulang. Tetapi bi minah tidak pulang begitu saja, sebelum bi minah pulang, bi minah menyuruh anak perempuannya untuk datang kerumahku untuk menggantikan pekerjaannya selagi bi minah pulang.
Anak bi minah ini masih sangat muda sekali, usianya masih belasan tahun. Sebut saja namanya Aryati, panggilannya Yati. Meskipun dia berasal dari desa, tetapi dia memiliki kulitan seperti orang kota yg perawatan. Dia memiliki kulit putih bersih, serta badannya langsing bagus, aku dapat melihatnya kemolekan badan Aryati dibalik pakaian desa yg dipakainya. Setelah seminggu Aryati tinggal dirumahku, aku semakin akrab dgnnya karena pada saat itu aku sedang liburan sekolah, makanya aku sering dirumah, toh juga ada pemandangan yg enak dirumah. Kalau pekerjaan Aryati sudah selesai semua kami sering ngobrol banyak ngalor ngidul kayak sudah kenal lama.
Hingga akhirnya suatu pagi bapak dan ibuku bilang kepadaku untuk jaga rumah karena bapak dan ibuku ingin pergi ketempat saudara dan pulangnya larut malam. Bapak dan ibuku juga berpesan kepada Aryati untuk melaYati semua yg aku inginkan karena kebiasaanku pada ibunya Aryati juga begitu, Aryati pun mengangguk ketika mendengar pesan dari ibuku. Aku pun sangat senang sekali, karena dgn Aryati melaYatiku aku akan bisa menggodanya dgn bebas, dan aku akan berusaha membuktikan apa benar yg dikatakan kawan-kawanku tentang nikmatnya berhubungan Sex. Setelah ibuku pergi, aku langsung memanggil Aryati.
“Yati, sini temenin aku ngobrol sambil aku makan, ” kataku ketika melihat Aryati melintas.
“Kamu sekolah kelas berapa Yati ?
“SMP kelas 3, mas. Tapi tidak tahu tahun depan apa bisa melanjutkan ke SMA, ” katanya polos.
“Di kampung sudah punya pacar apa belum ? Atau apa malah sudah dilamar ? ” tanyaku lagi.
“Belum mas, sungguh !” jawab Aryati. “Kalau mas sendiri, pasti sudah punya pacar ya ?”
“Gadis kota mana mau sama aku, Ya ? ” kataku mulai mengeluarkan rayuan gombal.
“Lagipula aku sukanya gadis yg masih polos seperti kamu. “
“Ah mas, bisa saja, ” katanya malu-malu,
“Aku kan cuma anak seorang pembantu. “
“Yati, aku sudah selesai makan. Nanti setelah beres-beres kamu temenin aku ke ruang atas ya. Soalnya aku kesepian, bapak dan ibu baru pulang malam hari, ” kataku sambil bergegas naik ke lantai atas sambil mikir gimana ya bisa ngadalin si Aryati.Cerita Sex
Kutunggu-tunggu Aryati tidak naik-naik ke lantai atas. Akhirnya dia datang juga, rupanya habis mandi, karena tercium wangi sabun luks. Segera kusuruh ia duduk menemaniku nonton VCD. Sengaja kuputar film pinjeman kawanku yg biasanya kuputar kalau bapak/ ibu tidak di rumah. Kupilih yg tidak terlalu vulgar, supaya Aryati jangan sampai kaget melihatnya. Adegan yg ada paling cuma percintaan sampai di ranjang tanpa memperlihatkan dgn detail.
Rupanya adegan-adegan itu membuat Aryati terpengaruh juga, duduknya jadi tidak bisa diam.
“Mas. sudah ya nontonnya, aku mau ke bawah, ” katanya.
“Tunggu dulu, Yati, aku mau ngomong, ” kataku yg telah dapat ide untuk menjeratnya,
“Kamu takut tidak bisa melanjutkan sekolah apa karena biaya ? Kalau cuma itu, soal sepele, aku akan membantumu, asal …”
“Asal apa mas, ” katanya bersemangat.
“Asal kamu mau membantu aku juga, ” kataku sambil pindah ke dekatnya. Segera kuraih tangannya, kupeluk dan kucium bibirnya. Aryati sangat kaget dan segera berontak sambil menangis.
“Yati, kamu pikir aku akan memperkosamu ? ” kataku lembut.
“Aku cuma mau supaya kamu bersedia menjadi pacarku. “
Ia membelalak tidak percaya. Sebelum ia sempat mngucapkan apa-apa kuserbu lagi, tapi kali dgn lebih lembut kukecup keningnya, lalu bibirnya. Kugigit telinganya, dan kuciumi lehernya. Aryati terengah-engah terbawa kenikmatan yg belum pernah dialami sebelumnya. Ingin rasanya segera kurebahkan dan kutiduri, tapi akal sehatku mengatakan jangan terburu-buru. Menikmati kopi panas harus ditiup-tiup dulu sebelum direguk. Kalau langsung bisa lidah terbakar dan akhirnya malah tidak dapat apa-apa.
Perlahan-lahan dari menciumi lehernya aku turun ke bagian atas dadanya, dan kubuka kancing dasternya dari belakang tanpa setahunya. Tetapi ketika akan kuturnkan dasternya ia tersadar dan mau protes. Segera kubuka pakaian kaos t-shirt ku sambil mengatakan udara sangat panas. Ia tersipu melihat dadaku yg bidang, hasil rajin fitness.
“Yati kamu curang sudah lihat dadaku, sekarang biar impas aku juga mau lihat kamu punya dong. “
“Ah jangan mas, malu, ” katanya sambil memegang erat bagian depan dasternya.
“Pakaiannya doang yg dibuka, Yati. kalau malu behanya nggak usah, ” kataku sambil menyerbunya lagi dgn ciuman. Yati tergagap dan kurang siap dgn serbuanku sehingga aku berhasil membuka dasternya. Segera kuciumi bagian seputar buah dadanya yg masih tertutup beha berwarna hitam.
“Aduh mas, mhm, enak sekali, ” katanya sambil menggelinjang. Tanganku pun bergerilya membuka pengait behanya.
Tetapi ketika kulepaskan ciumanku karena hendak membuka behanya ia kembali tersadar dan protes.
“lho mas janjinya behanya tidak dibuka” Tanpa menjawab segera kuserbu buah dadanya yg tidak besar tetapi sangat indah bentuknya, dgn pentil yg kecil berwarna coklat muda. Kukulum buah dada kanannya sambil kuemut- emut. Ia tidak dapat berkata-kata tetapi menjerit-jerit keenakan. Terdengar alunan suara erangan yg indah,
” Mmh, ehm, ahhh, ‘ dari bibirnya yg mungil. Jemariku segera mulai menjelajah selangkangannya yg masih tertutup celana dalem yg juga berwarna hitam. Rupanya hebat sekali rangsangan demi rangsangan yg Aryati terima sehingga mulai keluar cairan dari Kemaluannya yg membasahi celana dalemnya.
“Oh mas, oh mas, eemmmph, enak sekali, ” lenguhnya. Tanpa disadarinya jariku sudah menyelinap ke balik celana dalemnya dan mulai menari-nari di celah kewanitaannya. Jariku berhasil menyentuh klitorisnya dan terus kuputar-putar, membuatnya badannya gemetaran merasakan kenikmatan yg amat sangat. Sengaja tidak kucolok, karena itu bukan bagian jariku tetapi adik kecilku nanti.
“Ahhh !” jerit Aryati, dibarengi badannya yg mengejang. Rupanya ia sudah mencapai klimaksnya. Tak lama badannya melemas, setelah mengalami kenikmatan pertama kali dalem hidupnya. Ia terbaring di sofa dgn setengah telanjang, hanya sebuah celana dalem yg menutupi badannya. Segera aku berdiri dan melepaskan celana panjang serta celana dalemku, pikirku ia masih lemas, pasti tidak akan banyak protes.
“Lho mas, kok mas telanjang. Jangan mas, jangan sampai terlalu jauh, ” katanya sambil berusaha untuk duduk. “
“Yati, kamu itu curang sekali. Kamu sudah merasakan kenikmatan, aku belum. kamu sudah melihat seluruh badanku, aku cuma bagian atas saja, ” kataku sambil secepat kilat menarik celana dalemnya.
“Mas, jangan ! ” protesnya sambil mau memertahankan celana dalemnya, tetapi ternyata kalah tangkas dgn kecepatan tanganku yg berhasil melolosi celana dalemnya dari kedua kakinya. Terlihatlah pemandangan indah yg baru pertama kali kulihat langsung. Kemaluannya masih terkatup, dan baru ditumbuhi sedikit bulu-bulu jarang. Adik kecilku langsung
membesar dan mengeras.Cerita Sex
Segera kuciumi bibirnya kembali dan kulumat buah dadanya. Aryati kembali terangsang. Lalu sambil kuciumi lehernya Kunaiki badannya. Kubuka kedua kakinya dgn kedua kakiku,
“mas, jangan, oh !” katanya. Tetapi tanpa memperdulikan protesnya kulumat bibirnya agar tidak dapat bersuara. Perlahan-lahan kemaluanku mulai mencari sasarannya. Ah, ternyata susah sekali memasukkan burung peliaraanku ke sangkarnya yg baru. Bolak-balik meleset dari sasarannya. Aku tidak tahu pasti di mana letaknya sang lubang kenikmatan.
“Mas, jangan, aku masih virgin, ” protes Aryati ketika berhasil melepaskan bibirnya dari ciumanku.
“Jangan takut sayg, aku cuma gesek-gesek di luar saja, ” kataku ngegombal sambil memegang kemaluan dan mengarahkannya ke celah yg sangat sempit. Ketika tepat di depan gua kewanitaannya, kutempelkan dan kusegesk-gesek sambil juga kuputar-putar di dinding luar Kemaluannya.
“Mas, mas, mphm, oh, uenak sekali, ” katanya penuh kenikmatan. Kurasakan cairan pelumasnya mulai keluar kembali dan membasahi helmku. Lalu mulai kepala helmku sedikit demi sedikit kumasukkan ke dalem Kemaluannya dgn menyodoknya perlahan-lahan,
“Aw mas, sakit ! Tadi katanya tidak akan dimasukkan, ” protes Aryati, ketika kepala helmku mulai agak masuk.
“Nggak kok, ini masih di luar. Udah nggak usah protes, nikmatin aja, Yati !” kataku setengah berbohong sambil terus bekerja. Sempit sekali lubangnya si Yati, sehingga susah bagiku untuk memasukkan torpodeku seluruhnya. Wah kalau begini terus, jangan-jangan si otong sudah muntah duluan di luar, pikirku. Sambil sedikit demi sedikit memaju-mundurkan kemaluanku, kugigiti telinganya dgn gigitan kecil-kecil. Tiba-tiba kugigit telinganya agak keras, Yati terpekik,
“Aw !” Saat itu dgn sekuat tenagaku kusodok kemaluanku yg berhasil tenggelam semuanya di Kemaluannya Aryati. Gerakan pantatku semakin menggila memaju-mundurkan kemaluanku di dalem Kemaluan Aryati. Tetapi tidak kutarik sampai kelaut, takut susah lagi memasukkannya. Rupanya rasa sakit yg dialami Aryati tergantikan dgn rasa nikmat. Yg keluar dari bibir mungilnya hanyalah suara ah, uh, ah, uh setiap kali ku maju mundurkan kemaluanku, menandakan ia sangat menikmati pengalaman baru ini.
Kemaluanku semakin menegang. Keringat bercucuran dari badanku, Akupun melngalami kenikmatan yg selama ini hanya kuimpikan. Sekitar selangkanganku terasa ngilu. Rupanya aku sudah mendekati klimaks. Gerakan pantatku semakin cepat, terasa jepitan Kemaluan virgin desa ini semakin kencang juga. Empuk sekali rasanya setiap kali kemaluanku terbenam di dalemnya. Terasa hampir meledak kemaluanku, siap memuntahkan lahar panasnya ke dalem surga kenikmatan Aryati. Dgn sekut tenaga kubenamkan kemaluanku sedalem-dalemnya dan croooot, croooot, crooot ! Air maniku muncrat ke dalem rahim Aryati, Terdengar lenguhan panjang dari bibir mungil Aryati. Rupanya kami mencapai orgasme bersamaan. Badankupun jatuh terbaring di atas badannya penuh dgn kenikmatan. Kami berdua terbaring tak berdaya. Badan lemas, tetapi masih terasa kenikmatan yg sampai ke ubun-bubun.